"Lo sakit?"tanya Nata setelah melihatku lemas.

"Maybe,"balasku singkat.

"Ke UKS aja,"saran Yuta.

"Nggak ah. Gue nggak pa-pa kok,"balasku meyakinkan.

"Muka lo pucet gitu,"ucap Yuta khawatir.

"Lista,Nata,Yuta kalian kok berhenti? Udah selesai larinya?"ujar Pak Darto selaku guru olahraga.

"Lista sakit pak,"balas Nata.

"Ya sudah,bawa dia ke UKS. Setelah itu kalian berdua langsung balik ke sini. Jangan mampir ke kantin dulu,"ujar Pam Darto tegas.

"Siap pak,"balas Nata.

Karena badan ku semakin lemas dan kepalaku pusing,aku memutuskan untuk meng iya kan ajakan mereka untuk membawaku ke UKS.

●●●

"Kita anterin sampe sini ya,Ta. Aku takut nanti kalau kelamaan Pak Darto marahin kita,"ujar Yuta sambil mengelus pundakku.

"Iya, gue bisa masuk sendiri kok. Ya udah kalian sana gih,nanti dimarahin lho,"balasku.

"Hangout nya diundur aja. Kamu nanti istirahat dulu dirumah ya. Biar nanti malem waktu ketemu Kak Rangga bisa fress,"ucap Yuta.

"Iya,kalian cepetan balik sana!"perintahku aku nggak mau sahabatku kena hukuman.

"Oke sipp. GWS ya sayang, istirahat ya jangan kluyuran,"pesan Nata sambil menepuk pelan pipi kiriku.

Setelah kedua sahabatku pergi, aku memutuskan untuk masuk kedalam.

Bau obat menyeruak masuk ke rongga hidungku. UKS terlihat sepi
mungkin penjaga UKS lagi keluar, jadi ya udah lah aku tiduran di brankar aja.

Guling kanan,

Guling kiri

Nggak ada posisi yang enak untuk istirahat. Mungkin kasur nya yang rada keras.

"Lista,kamu sakit?"ucap Kak Fania ketua PMR dari ambang pintu.

"Iya Kak, lagi nggak enak badan."balasku

Kak Fania masuk dan berjalan kearahku di ikuti?

Sandi? Ha?

"Sandi,kamu tiduran aja dulu! Biar pusingnya agak reda,"perintak Kak Fania kepada Sandi

Sandi hanya mengangguk dan mematuhi perintah Kak Fania. Anak itu lalu berbaring di brankar sebelahku.

"Badan kamu panas Lista. Ya udah kakak ambilin termometer di tas kakak dulu ya. Termometer disini hilang kemarin,"ucal Kak Fania sambil berlalu pergi.

Aku melihat wajah Sandi pucat.

Jujur, aku nggak tega lihat dia kayak gini. Bagaimana pun, dia udah pernah buat aku jatuh cinta. Walaupun ujung-ujung nya aku dihempasin.

"Sandi?"ucap ku lirih. Takut membangunkan dia yang sudah terpejam.

"Iya?"balasnya. Ternyata anak itu tidak tidur

"Lo sakit apa?"tanyaku.

"Nggak tau. Tiba-tiba aja tadi pusing,"balasnya sambil tersenyum datar.

"Ya udah sana istirahat. Maaf udah nganggu. GWS,Di"ucapku.

Lagi-lagi aku terlihat tolol dihadapannya.

"Lo juga istirahat,Ta. GWS juga," balasnya.

Aku hanya tersenyum getir. Melihat dia kembali memejamkan matanya.

Tuhan,kenapa rasa ini muncul lagi?

Kenapa aku belum bisa melupakannya?

Tuhan,aku telah banyak berbohong kepada samua orang bahkan kakak dan bunda.

Aku bilang aku sudah melupakan nya dan beralih ke Kak Rangga.

Tapi ternyata? Kenapa Tuhan?

Apa ini tanda bahwa aku masih mencintainya?

Rasa ini malah semakin dalam..

"Enggak Lista,enggak.. lo udah bisa lupain Sandi. Dan sekarang lo anggap dia temen. Ingat,cuma temen. Kayak Sandi nganggap lo,"gumamku dalam hati.

Ku coba untuk memejamkan mata,tapi hasilnya nihil. Aku nggak bisa tidur.

Malahan liatin Sandi yang lagi tidur pules.

Duh gantengnya.....

Zina mata Lista!

"Agstaufirullah,"ucapku dan langsung berbalik badan membelakangi Sandi.

Aku berusaha untuk tidur karena kepalaku semakin pusing.

●●●

Halo hola .........

Up cepet kannnn ..:)

Jangan lupa vote dan komennya ya.

Tunggu aku di part berikutnya.

Aku Yang Berjuang,aku Juga Yang Terbuang (COMPLETE) ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat