Chapter 34

1.4K 52 0
                                    

Kamu membuatku sadar, tidak semua yang kita kejar akan kita dapatkan. Dan sebaliknya yang terbaik akan datang dengan sendirinya.

●●●

Disini author mau minta maaf yang sebesar besarnya karena lama nggak update. Maaf bangeta soalnya author sibukk cekula:( tugas banyak sekali. Dan ini mumpung lagi liburan aku sempatin up deh. Maaf ya.
Kalian kecewa ya:(

●●●

Kak Rangga melihat Sandi memeluk ku dengan erat. Sandi dan aku agak was-was kalau nanti Kak Rangga marah.

"Ini nggak kayak yang kakak liat,"ucapkku takut.

"Iya kak. Sumpah gue nggak ngapa-ngapain," timpal Sandi.

Kak Rangga berjalan kearahku dan Sandi.

"Apaan sih kalian. Udah kayak di FTV-FTV aja. Gue udah denger kali,"balasnya sambil tersenyum geli kearah kami.

"Ja jadi Kak Rangga nggak marah?"ujarku memastikan.

"Mau gue marah hm?"balasnya.

Aku hanya menggeleng pelan dan dia merangkulku penuh sayang.

"Gue udah denger,Di. Gue tau, lo baru sadar kan kalo cewek gue ini baik dan perhatian hahaha. Gue yakin kok, lo bakal ngasih gue adik ipar yang jauh lebih baik dari Lista,"ujar Kak Rangga sambil menepuk bahu Sandi.

"Terus gue nggak baik gitu?"ujarku parno.

"Baik kok sayang utututu,"balas Kak Rangga sambil menepuk nepuk kepalaku pelan.

"Hahaha dasar ya kalian. Mimpi apaan coba gue kalo punya kakak kayak kalian,"ujar Sandi geli.

"Oh iya ya. Kalo nanti gue nikah sama Kak Rangga, lo jadi adik gue ya Di," ujarku polos.

"Hahaha berasa tua kan lo. Makanya sama gue aja," balas Sandi dan mendapat plototan tajam dari Kak Rangga.

"Maaf maaf just kiding,"ujar Sandi masih terus tertawa.

Malam ini aku benar-benar terlepas dari beban. Beban yang selama ini membuat aku harus ekstra berpikir. Terima kasih Tuhan, akhirnya semua jalan terbuka. Aku menemukan Kak Rangga yang membawa kebahagiaan di hidupku. Dan Sandi, walaupun dia akhirnya bukan denganku toh dia akan menjadi adikku hahaha.

●●●

"Baiklah. Kapan kita adakan lamarannya?"ujar bunda.

Aku mendengar bunda mengucapkan itu  saat aku baru saja turun keruang makan. Disana sudah ada bunda, Kak Delta, Kak Rangga dan Yuta.

"Siapa yang mau lamaran bun?"tanyaku sambil menggelung rambut panjangku.

"Sini sayang, duduk di sebelah bunda!"perintah bunda.

"Jadi dua minggu lagi, kakak kamu mau nglamar Nata. Kamu setuju kan?"ujar bunda membuatku terperanjat.

"Apa!! Nglamar Nata!!!"teriakku histeris.

"Shuut!! Jangan sampe Nata denger!"perintah Kak Delta garang.

"Maaf-maaf. Lista seneng dengernya. Soalnya kakak sama sahabat Lista tersayang udah mau nikah,"ujarku.

Aku Yang Berjuang,aku Juga Yang Terbuang (COMPLETE) ✔Where stories live. Discover now