28. Him & His Hormone

23.8K 1.8K 245
                                    

Seharusnya aku up abis UAS, tapi karna aku lagi seneng jadilah aku up hari ini hehehe semoga kalian seneng dan suka ya.

Warning : a little bit mature content!

^aku udah peringatin, ok.






•••

Berada di kantor sebenarnya bukanlah hal yang Jeon Jungkook sukai. Ia lebih suka terjun ke lapangan, mengerjakan tugasnya. Namun saat ini, ia harus fokus mengatasi beberapa permasalahan melalui layar komputernya. Ketiga teman satu timnya ; Suga, Taehyung, dan Namjoon sudah ia tugaskan untuk datang ke sebuah lokasi yang sudah ia targetkan sejak seminggu belakangan.

Lalu kini, ia tinggal bersantai sambil memantau rekaman CCTV sebuah pabrik yang ia jalankan, yang ia bangun hingga sebesar dan sesukses saat ini.

Ia tidak heran dengan keirian pihak lain akan apa yang ia miliki saat ini. Bukan rahasia lagi, Jeon Jungkook, satu-satunya penerus terakhir keluarga Jeon yang hidup dengan begitu mandiri serta kokoh dibawah kekuatannya sendiri. Bangga? Tentu saja ia bangga akan dirinya sendiri. Ia tidak mau munafik, memang faktanya ia sangat bangga dengan dirinya sendiri yang sangat hebat ini. Segala hal bisa ia miliki, segala hal bisa ia dapatnya hanya dalam hitungan detik, dan yang paling lama hanya dalam hitungan hari.

Termasuk Kim Yerim.

Gadis yang selalu saja memenuhi ruang di otaknya itu benar-benar telah ia dapatkan seutuhnya. Ia tidak bercanda saat ia mengatakan bahwa segala hal yang diinginkan akan ia dapatkan. Masa bodo dengan cara yang benar atau salah, hal terpenting yang ia tahu adalah Kim Yerim sudah ada di bawah kendalinya seutuhnya.

Jika perhatikan ruangan kerja di kantornya ini. Tidak ada yang menarik, sama saja seperti kantor pada umumnya, hanya saja sedikit lebih mewah. Sudah sering kali ia merasa bosan dengan tempat ini, jika saja bukan karena tuntutan pekerjaan yang harus ia selesaikan, mungkin sejak tadi ia sudah keluar dari tempat membosankan itu.

Manik mata Jeon Jungkook tertuju pada bingkai foto kecil yang berdiri di atas meja kerjanya, tepat di sebelah komputer miliknya.

Manik mata Jeon Jungkook tertuju pada bingkai foto kecil yang berdiri di atas meja kerjanya, tepat di sebelah komputer miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Foto itu diletakkan olehnya baru-baru ini, digunakan untuk mengusir rasa bosannya. Hebat juga kekuatan foto itu, mampu mengatasi kebosanan yang ia rasakan. Kalau tahu seperti ini, mungkin ia sudah meletakkan foto itu dari jauh-jauh hari.

Jeon Jungkook awalnya bingung, ia pikir hasratnya untuk memiliki gadis Kim itu hanyalah sebatas rasa penasaran dan coba-coba, tapi hari berganti hari rasanya ia semakin seperti seorang pecandu, pecandu akan gadis Kim itu. Hasratnya untuk memilki sang gadis semakin tidak main-main, semakin kuat dan mutlak.

Jeon Jungkook, selain membingkai foto gadis itu, ia juga menyimpan beberapa foto sang gadis dalam ponselnya. Entah, ia merasa perlu saja untuk memiliki foto gadis itu.

Selain untuk menghilangkan rasa aneh saat tidak dapat melihat Kim Yerim, foto-foto itu ternyata juga dipergunakan untuk melengkapi imajinasi liarnya.

[1] When The Devil Come Where stories live. Discover now