6 - Bar

296K 11.1K 73
                                    

Malam harinya Bella segera menghubungi Justin, dirinya takut Justin marah kepadanya karena tidak pulang bersama tadi siang. Pesan Bella yang tadi siang juga tidak dibalas oleh Justin hingga saat ini.

Telfon pun tersambung dan tak lama kemudian Justin langsung menjawabnya.

"Halo Just?"

Bella tidak mendengar sepatah katapun keluar dari mulut Justin. Dia hanya bungkam. Bella hanya mendengar suara dentuman musik yang begitu keras dari sebrang telfon.

"Halo?"

"Just.. jawab dong, kenapa diem aja?"

"hmmm" Justin hanya menjawab dengan gumaman.

"Kamu marah?"

Justin hanya diam.

"Kamu dimana Just?"

"Di bar."

Bella melirik kearah jam dinding di kamarnya, dilihatnya kini jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam.

"Hah di bar? Ini udah malem kenapa masih di luar?"

Justin hanya diam dan sambungan telfon pun diputuskan oleh Justin begitu saja.

"Just? Halo?"

Bella langsung berdecak sebal saat mendengar sambungan suara telfon terputus. Justin marah padanya, apa yang harus dirinya lakukan jika begini.

***

Buru-buru Bella mengganti pakaian tidurnya menjadi pakaian casual, dirinya hendak keluar menghampiri Justin. Bella sudah tau sekarang dimana keberadaan Justin, karena tadi Bella sempat menanyakan kepada teman dekatnya Justin lewat pesan dan dia memberitahu bahwa Justin ada di bar yang tidak terlalu jauh lokasinya.

Bella segera keluar dari kamarnya tanpa membawa tas, dirinya hanya membawa beberapa lembar uang yang tersisa dan di selipkan di saku celana jeansnya.

Perlahan-lahan kakinya melangkah menuruni tangga, dirinya takut ketahuan Alan. Jika Alan tahu pasti dia akan melarangnya untuk pergi.

Bella sedikit mengendap-endap berjalan kearah pintu utama. Langsung saja ia membuka pintunya dan beruntunglah dia hari ini karena pintunya belum dikunci. Bella berjalan cepat keluar dan lupa untuk menutup kembali pintu rumahnya itu. Ia malah langsung berlari menuju gerbang untuk keluar.

Bella langsung men-stop taxi yang lewat lalu masuk kedalam dan segera memberitahu sang sopir taxi kemana tujuannya.

"Sendirian aja neng, malem-malem begini?" tanya supir taxi sambil mengendarai mobilnya ketempat tujuan.

"Hmm." Bella hanya menjawab dengan gumaman.

"Ini malem minggu loh, gak sama pacarnya?"

Bella memutar kedua bola matanya jengah.
"Ya ini saya mau nyamperin pacar saya! Udah deh pak gausah banyak tanya, fokus aja nyetirnya!"

"Huh cantik-cantik kok galak." ujar supir taxi itu dan Bella mendengarnya.

***

Alan keluar dari kamarnya hendak menuju dapur untuk minum karena tenggorokkannya terasa kering. Saat kakinya melangkah menuruni tangga, dirinya tak sengaja melihat pintu utama yang terbuka sedikit.

"Kenapa pintunya terbuka? Apa ada orang di luar?" batin Alan

Kini kakinya malah melangkah kearah pintu untuk mengecek apa yang terjadi sebenarnya. Setibanya di depan pintu Alan langsung celingak-celinguk kearah luar, dilihatnya kini begitu sepi tidak ada tanda-tanda seseorang di luar.

The Pilot's Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang