Jalan-jalan🍁

101 10 4
                                    

"PEDASSS!!"teriaknya karena kepedasan.

Semua orang di warung menatap aneh ke arah Leha dan Rendi.Tante Rendi sedang membuat susu agar Leha tidak kepedasan lagi.Karena,susu dapat menghilangkan minyak yang dihasilkan cabe sehingga dapat mengurangi rasa pedas.

"Nih minum dulu,"

"Makasih Bi inah,"ucap Leha

"Sama-sama."sahut Bi Inah.

Leha meminum habis susu itu.
Dia nampak baikan sekarang.
Namun,perutnya seperti menyuruh untuk pergi ke toiket.

"Gua ke toilet dulu,"ucap Leha yang langsung pergi ke toilet dibelakang warung.

"Yaelah tu cewek."gumam Rendi.

Sekitar 30 menit sudah Leha berada di toilet.Nampaknya,dia terkena sembelit.Rendi merasa cemas.Coba saja dia tidak mengajak Leha makan mie ayam mungkin,tidak akan terjadi hal memalukan seperti ini.

"Akhirnya,seger juga.Walaupun anus gua agak sakit,"jelas Leha sambil duduk dikursinya.

"Udah?"tanya Rendi.

"Apaan yang udah?"tanya Leha.

"Makannya Rofeah!!"kesal Rendi.

"Ya ampun.Biasa aja kale Yanto!!"balas Leha.

Mereka menyelesaikan makannya dan langsung pergi tanpa bayar.

"Tante,hari ini gratis ya,"pinta Rendi.

"Nggak boleh.Nanti tante tagih sama mamamu,"ancam Bi Inah.

"Iya tante.Nih,"ucapnya sambil menyodorkan uang Rp25.000.

"Gitu dong."ujar Bi Inah sambil menghitung uang recehannya itu.

Mereka meninggalkan warung dan bergegas untuk pulang saja.
Namun,mereka malah bertemu Regi dan Gire yang sedang asyik debat.

"Pokoknya gua yang bawa motor!"pinta Gire.

"Bahaya sayang,"jelas Regi.

"Yaudah kalau hari ini lu yang bawanya,esok dan seterusnya harus gua,"ancam Gire.

"Iya.pulang nanti kamu yang bawa ya,"ucap Regi yang tak tahan dengan sifat keras kepala Gire.

"Gitu dong."sahut Rendi.

Tiba-tiba saja dia langsung menyodor pembicaraan mereka berdua.Nampaknya,Regi sudah di budakkan oleh cinta.Pikirnya.

"Kalian ini debat mulu,"keluh Leha.

"Gimana lagi,"sahut Regi yang nampak putus asa.

"Iya!"cetus Gire.

Mereka akhirnya pulang kerumah masing-masing.Gire merasa sangat malu karena dirinya begitu egois pada Regi.

"Udah sampai,"ucap Regi datar.

"Makasih.Tolong lu jangan tersinggung ya.Tadi gua cuma lagi nggak mood aja,"ujar Gire.

"Iya nggak papa,aku ngertiin kok,"sahut Regi sambil tersenyum kecil.

"Yaudah.Kalau gitu hati-hati,"ucapnya langsung masuk ke dalam rumah.

"Iya sayang."sahut Regi.

Dia langsung pergi dan menuju kerumahnya.Dia ingin istirahat sejenak karena,dia sangat lelah.Apalagi sekarang Gire sudah menjadi pacarnya.Itu membuatnya sangat senang sekaligus beban.Dia pikir mungkin hidupnya bakal sangat bahagia bila pacaran dengan Gire.Namun,dia tidak merasa begitu.

"Yah,walaupun dia suka marah dan agak jutek.Tapi,gimana lagi kalau udah cinta mati."gumamnya.

Dia langsung pergi kedapur mencari cemilan yang bisa dimakan.Dia merasa bosan.Ibu dan adiknya tidak ada di rumah.Sekarang ibunya sedang bekerja mengurus usaha laundrynya dan Rena sedang sekolah karena sekolahnya fullday.

Dia berpikir untuk ngechat Gire dan ngajaknya jalan.

jalan yuk :)

Tring! Gire menatap layar HPnya yang berbunyi."Ngapain dia ni?"

gak

Regi menatap balasan chat Gire.Dia nampak sedih.

kenapa?:(

Gire merasa bahwa Regi ini adalah orang yang jalan-jalan.

sibuk

Regi menatap layar HPnya dia bisa mengerti bahwa Gire tak akan mau ikut ajakannya.Tapi,dia tak pantang semangat.Dia akan membuat Gire semakin sayang padanya.

"Baru juga pulang,malah ngajak jalan."gumamnya.

Gire merasa ini kesalahan besar dia menerima cinta Regi.Ini adalah kesalahan paling besar yang dilakukannya tanpa pikir dahulu.Tapi,kalaupun dia menolak mungkin Regi bakal muncul dan menggangu kehidupannya.

Silly Love In Campus(revisi)Where stories live. Discover now