Jadian

115 15 6
                                    

Hai readers.
Beberapa part ada perombakan kecil.Karena,ada kesalahan kecil pada tanda baca.Tidak ada perombakan kalimat atau cerita,hanya tanda bacanya saja.
Terima kasih😆.

Regi terlihat memakai pakaian jas yang sangat keren.Bahkan,roti sobeknya kelihatan.Terlihat Gire memakai gaun yang sangat anggun.Terlihat seperti gaun pengantin memakai tudung putih dan bunga-bunga dikepalanya.

"Cantik buaaanget."ucap Regi dalam hati."

Gire nampak tersenyum kesemua orang yang ada disamping panggung itu dan nampak Regi hanya melongo kagum.Mereka sudah melakukan akad nikah dan terlihat Leha dan Rendi memakai pakaian yang sama seperti mereka.

"Hah nikah barengan."ucap Regi terkejut.

Seketika dia terbangun dari mimpi indah plus buruknya itu.Kesatria itu terbangun dengan penuh keringat.Dia melihat jam dan udah pukul 05:20.

"Cuman mimpi."keluhnya.

Dia menuju kamar mandi dan menatap wajahnya di balik cermin.Dia melihat wajahnya begitu dekil.

"Gua harus cakep.Gua pengen nembak Gire di pohon mangga."ucapnya.

****

Dia memarkirkan motor didepan toko bunga.Dia membeli setangkai mawar kecil yang sangat harum berwarna pink.Mawar itu terlihat indah,namun berduri.

"Cantik dan wangi kaya Gire."gumamnya.

Dia memasukkan bunga itu ke dalam tas dan berangkat kekampus tercintanya itu.Dia memasuki kelas dan siap untuk bertemu calon mertuanya.Terlihat pak Gibran memasuki ruangan menggunakan sepatu kulit,dasi berwarna biru,dan baju yang sangat serasi dengan mimik wajahnya.

"Enak-enak makan seblak,"ucap pak Gibran.

"Cakep,"ucap seluruh mahasiswa di ruangan itu.

"Selamat pagi anak-anak,"Lanjut pak Gibran.

"Bapak kira kami ini anak paud ya?"tanya mereka sambil ngelirik Regi.

Regi tak mendengarkan omongan yang menghina dirinya.Dia hanya fokus terhadap pantun tadi.

"Wah bapak hebat ngepantun,"ucap Regi kagum.

"Saya ini sering ikut lomba pantun di tempat saya tinggal dulu,"ucapnya dengan nada bangga.

Regi hanya berdecak kagum saja.Orang-orang disekitar nampak julid melihat dirinya.Mereka mungkin tak tahu bahwa itu ayahnya Gire.Mungkin,kalau mereka mengetahui,mereka bakal usahain membuat pak Gibran untuk menjodohkan mereka dengan Gire.

"Apalah pak Gibran ini,"ucap salah satu mahasiswa.

****

Karena bosannya materi yang diberikan pak Gibran akhirnya Regi tertidur disamping Rendi yang sedang fokus.

"Jangan tidur ulat bulu.Ini materi penting banget,"ucapnya sambil fokus menulis.

"Oke pangerannya Leha,"sahut Regi.

Wajah Rendi memerah.Karena,dia memiliki sebuah perasaan cinta kepada Leha.Rendi melanjutkan mendengarkan materi pak Gibram dan terlihat Regi nampak berbunga-bunga.

"Kenapa lu?"tanya Rendi.

"Gua pengen nembak Gire sore ini.Lu bantu gua ya,"pinta Regi berbisik.

Rendi menggeleng saja.Dia mengiyakan permintaan kelinci itu untuk menyatakan perasaan pada singa betina itu.

Pukul 15:56

Regi melihat bunganya itu sudah layu karena tertutup oleh tas kecilnya.Dia merasa sedih dan agak baperan.

"Nih gua tadi beliin bunga buat lo nembak Gire.Sekalian ongkirnya nanti dibayar ya,"ucap Rendi menyodorkan bunga yang cukup besar.

"Makasih.Lo emang sahabat terbaik gua,"ucap Regi terharu.

Terlihat Gire sedang asyik duduk di dekat pohon mangga.Leha menghampiri Gire dan membawanya kedepan Regi dengan menutup matanya dengan sebuah kain.

"Lu mau bawa gua kemana?"tanya Gire.

"Ikut aja,"pinta Leha.

Di membuka mata Gire dan terlihat Regi menyodorkan sebuah bunga.

"Gire mau gak jadi pacar Regi?"tanya Regi.

Gire masih merasa syok dengan keadaan ini.Untung saja kampus lagi sepi.Jadi,gak bakal ada orang yang liat kecuali Rendi dan Leha.

"Kenapa tiba-tiba?"tanya Gire.

"Gua takut kalau Gire diambil orang,"ucapnya polos.

Gire tak kuasa menahan tawa,marah,dan sedihnya.Dia ingin menolak tapi dia ingin juga menerima.

"Oke,"ucap Gire malu.

Leha sangat terkejut.Gire nerima cowok bego dan polos itu.

"Ini momen yang paling berharga bagi gua,"ucap Leha.

"Gua pergi dulu,"ucap Gire

"Gua anter ya,"sergah Regi.

Gire langsung pergi menuju parkiran dan menyuruhnya untuk mengeluarkan motornya.Gire tak berbicara karena dia sangat malu untuk menampakkan wajahnya itu.

"Senangnya.Pasti malam ini Regi gak bisa tidur,"ucap Gire dalam hati.

"Gua seneng banget,"ucapnya dengan wajah penuh kegembiraan.

Mereka udah sampai didepan rumah Gire dan dia langsung masuk ke dalam rumah tanpa berbicara satupatah kata pun.

Udah jadian nih kelinci sama singanya.
Jadi jangan pikir mereka udah bahagia
Masih banyak konflik kelinci dan singa itu.Terus baca cerita ini.Jangan lupa vote,komen dan kritik saran kalian.

Sarangahae♡

Silly Love In Campus(revisi)Kde žijí příběhy. Začni objevovat