Perasaan

133 20 16
                                    

Ketika matahari tiba dan memunculkan kepalanya,inilah yang membuat Regi sangat bercahaya.

"Asyikk.Udah pagi nih,"ucap Regi.

Dia langsung pergi kekamar mandi untuk mandi ^ _^.Dia menatap cermin dengan sangat bahagia.Bahkan cermin pun dia ajak bicara.

"Hey.Kemaren gua ketemu ayang Gire.Ya iyalah lu pasti ngiri kan karena lu itu jelek,"ucap Regi.

Stupidnya pria itu melebihi kapasitas.Dia bahkan mengatai dirinya sendiri jelek.

"Udah seger."ucapnya selesai mandi.

Dia beranjak menuju meja makan yang penuh dengan nasi goreng kesukaannya.

"Nasi goreng lagi?"tanyanya dengan wajah masam.

"Lah kamu kan suka nasi goreng anakku yang stupid,"jawab mamanya.

"Tapi Regi gak suka yang warna cokelat gini.Regi maunya warna merah pake saus tomat,"ucapnya seperti anak perempuan

"Makan atau ibu keluarin nama kamu dari KK(kartu keluarga),"pinta ibunya marah.

"Iya,"ucapnya takut.

Rena datang dengan wajah yang begitu masam,bahkan masamnya sama seperti jeruk nipis.

"Eh muka lo itu kenapa?"tanya Regi.

"Abis nonton drama korea,"jawab Rena.

"Terussss?"tanyanya.

"Tanpa subtitle."jawab Rena.

Lantas Regi mangap begitu saja.Dia merasa adiknya sudah mencapai kesuksesan dini.

"Wah hebat ya,"puji Regi dengan senang.

"Palamu."sahut Rena.

Selesai makan,Regi bersiap pergi ke kampus dengan hati berbunga-bunga.Menurutnya pagi ini dia akan merasa segar setelah melihat Gire.

"Woy Regi,"sapa Rendi

"Apa?"tanya Regi.

Rendi mengampiri Regi dengan wajah yang sangat berbunga-bunga.Bahkan terlihat sinar neraka diwajahnya.

"Bareng yuk,"pinta Rendi.

"Oke,"jawab Regi dengan semangat.

Mereka berdua berjalan bagaikan anak-anak paud.Mereka berlarian seperti anak paud .Namun reaksi para wanita di sekitarnya.

"Anjir..cakep banget,"bisik wanita itu.

"Ih.lari-larian gitu.Pengen ikut,"ucap mereka histeris.

"Kyaa..gantengnya kaya idol gua,"teriak histeris para cewe.

Regi tak menghiraukan teriakan mereka.Namun tidak dengan Rendi dia berjalan dengan sangat cool.Dia merasa sangat senang dengan tatapan wanita itu kepadanya.

"Lu ngapain.Berasa kaya artis ya?"ejek Regi.

"Nggak kok.Ayo lanjuttt,"ajak Rendi.

Anak paud itu pergi berangkat ke kampus sambil berlarian.Namun larinya itu seperti....

"Kyaaa pangeran berkuda gua lari,"teriak para wanita itu.

"Lari lagi."_"

Mereka sampai di kampus dan begitu sampai mereka berdua merasa sangat canggung.

"Kondisi macam apa ini?"tanyanya sendiri.

"Nggak tau,"sahut Regi.

Semua orang menatap mereka dengan wajah datar.

"Anak paud ya?"tanya salah satu orang itu.

"Ngga jelas banget,"ucap salah satu pria.

Mungkin para pria tidak menyukai Regi,karena tidak hanya ganteng dia juga merebut Gire dari mereka.

"Aku pergi dulu ya.Takut,"pinta Regi.

Dia langsung pergi dan larinya sangat kencang.Dia pergi untuk mencari kesayangannya di balik pohon.

"Suka banget diem-dieman di pohon.Kaya penunggunya aja,"tukas Leha.

Gire memang suka berada di pohon.Menurutnya disitu dia mendapatkan ketenangan abadi.

"Leha lu liat Gire nggak?"tanya Regi.

"Tu lagi di pohon.Dia udah jadi penunggu pohon.Kalau lu samperin dia bakal ngamuk,"terang Leha.

"Oke,"ucap Regi.

Dia menghampiri Gire yang lagi duduk bersandar di pohon.Nampak wajahnya begitu manis dan bercahaya.

"Ya ampun.Bikin hati aku meleleh aja,"ujar Regi.

"Hai Gire,"sapa Regi.

Gire membalikkan wajahnya yang tampak seperti hantu penunggu pohon itu.

"Apa?"tanya Gire.

Regi sangat terkejut,bahkan dia hampir terjatuh melihat wajahnya yang begitu manis.

"Emm..ngapain dipohon?"tanya Regi.

"Lagi beli baju.Kenapa?udah tau gua lagi nyantai gini.Pengen banget lu di tabok,"ucap Gire kesal.

"Ih..kamu itu.Awas lo,kalau keseringan main dipohon entar jadi penunggunya,"ejek Regi.

"Entar kalo gua jadi penunggunya,lo orang pertama yang gua gangguin,"balas Gire.

"Nggak papa kok,malah gua seneng kalau Gire gangguin Regi he..he..he,"ucap Regi senang.

Gire menggertakan giginya.Terliat dia agak kesal dengan Regi.

"Lo pergi dari sini.Gua nggak suka liat kecoa hidup dipohon gua,"ucapnya kesal.

"Kalau kamu nyuruh aku pergi,sore ini aku ke rumah kamu,"ancam Regi dengan senang.

"Iya..iya,"ucap Gire.

Gire tau karena Regi anaknya tidak pernah berbohong.

"Lu itu jangan suka aja.Bosen tau kalau nggak di jadiin,"sahut Gire.

Regi merasa bingung dengan ucapan Gire.Namun di balik pojokan Rendi menguping pembicaraan mereka.

"Ya ampun.Ini adalah sebuah kode kehormatan,"ucap Rendi.

Gire langsung pergi meninggalkan Regi yang sendari mematung.

"Kesempatan untuk pergi,"ucap Gire.

Dia pergi,dan jalannya sangat cepat,bagaikan atlet jalan cepat.

Rendi menghampiri Regi yang dari tadi mematung.

"Woy otak udang.Lu kenapa?"tanya Rendi.

Regi hanya mematung diam dengan mulut yang menganga.Namun dia tersadar dengan sebuah cubitan di tangan.

"Kaget aku,"ucap Regi.

Regi menatap Rendi dengan wajah kesal karena sudah mencubit tangannya sampai memerah.

"Apa?"tanya Regi kesal.

"Lu nggak sadar,kalau Gire itu ngasih kode kehormatan pada lu,"jelas Rendi.

"Emang kaya trisatya sama dasa dharma?"tanya Regi dengan polos

"Lu gak peka banget ya jadi cowo.Emang lu dilahirin di planet mars ya?"tanya Rendi kesal.

"Langsung ke pointnya aja,"ucap Regi.

"Gire itu bosen kalau dikejar mulu.Dia merasa kalau lu itu nggak serius sama dia.Dia pengennya lu itu nembak dia,"terang Rendi.

"Hah."ucapnya terkejut.

Wajah Regi seketika memerah.Bahkan dia hampir saja pingsan.

Hayo.
Vote ya manusia bumi.
Cerita ini bakal lanjut terus.
Dan follow juga akun penulisnya.

Silly Love In Campus(revisi)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora