39. Akhir dari Segalanya.

26.6K 601 8
                                    

Apa ini suatu keberuntungan atau kebahagiaan?
Apa ini takdirnya yang sebenarnya?
Apa ini kisahnya?
Apa ini akhir dari penderitaannya?

Inilah, Akhir Dari Segalanya.

{☆}

"Adel! Adel..." Teriak Rayn jengah.

"Ada apa sih kak? Ini sudah terlambat!! Semua pasti menunggu kita." Jawab Adel cuek.

"Hah...kau ini tidak sopan sekali sih!" Desis Rayn

"Baiklah...ada apa kakakku tersayang?" Jawab Adel kembalu dengan nada sarkas.

Rayn berjalan ke arah Adel. Saat sampai dihadapan Adel. Ia mengulurkan tangan, memberikan kalung berbentuk hati.

"Bukalah." Ucap Rayn.

Adel mengangguk dengan mata berbinar, ia membuka potongan hati dari kalung itu. Nampaklah foto Reygan, Ressa, Rayn dan Adel.

"Woaahhh" Adel terkagum kagum.

"Sini aku pakaikan." Ucap Rayn.kemudian ia memakaikan kalung pada adiknya yang berusia 9 tahun itu.

"Nanti, jika kau sudah besar, dan mate mu memberi kalung untukmu....lepas kalung ini tapi ingat! Simpan baik baik!"

"Siap Boss! Terima kasih Dan....maaf ya kalau aku sering tidak sopan padamu." Ucap Adel dengan cengiran lebar.

"Ya ya....ayo kita pergi." Ajak Rayn.

Mereka berjalan berdampingan sambil berpegangan tangan dengan senyuman bahagia.

Rayn sungguh bersyukur memiliki Adel. Meski adiknya itu sangat jahil dan tidak sopan...tapi Adel adalah adik yang begitu di sayanginya.

Mereka memasuki mobil, nampaklah Reygan dan Ressa yang sedang tertawa bersama.
Mobil pun mulai melaju dengan kecepatan normal.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Ressa sambil melirik ke belakang. Tempat duduk Rayn dan Adel.

Tak menghiraukan pertanyaan ibunya, Adel malah menunjukan Kalung pemberian Rayn padanya dengan cengiran lebar.

Ressa terkekeh.

"Ibu sudah tahu itu sebelum kau..." Ledek Ressa pada Putrinya.

"Ya ya terserah ibu." Ucap Adel acuh tak acuh. Inilah sikap Adel bila berada bersama keluarga. Maupun keluarga besar atau keluarga kecilnya.

"Sedang apa ya Kak Sean sekarang? Aku merindukannya." Ucap Adel.

Ressa mendengus. Sambil mendelik ia berkata pada Adel,

"Kau ini. Sean baru saja pergi kemarin dan kau sudah merindukannya."

"Sesuka ku saja!"

Ressa kembali menatap ke depan dengan pandangan berbinar. Kini, mereka telah sampai di tempat tujuan.

Saat keluar dari mobil, Adel berteriak dengan senangnya.

"Pantai!!!" Lalu ia berlari lari sambil tertawa riang.

"Hei, hei! Ganti dulu pakaianmu Adel!" Tegur Ressa yang sudah mengganti baju dengan Dress pantai.

Adel mendengus dan mulai berjalan sambil mencebik kesal. Setelah berganti, ia ikut berkumpul dengan keluarga nya melihat indahnya pemandangan pantai di sore hari dan menikmati semilir angin pantai yang terasa menengkan.

"Aku harap kita bisa terus seperti ini." Sahut Rayn.

"Tentu sayang, kita akan terus seperti ini....." Jawab Reygan. Kemudian ia memeluk Putranya dan Istrinya. Tidak mau ketinggalan, Adel memeluk Ressa dan dibalas dekapan hangat oleh ibu tercinta nya itu.



Ressa harap, perkataan Reygan benar.

Bahwa mereka....


Akan terus menikmati kebahagiaan bersama.



Dan, di bawah matahari terbenam, di depan ombak besar...mereka ber 4 tersenyum bahagia sambil berpelukan...menikmati hangatnya pelukan keluarga tercinta.


______________________________


Salam hangat,

Fani Fatmawati.

Terima kasih dan sampai jumpa!!!

Rejected My Mate (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon