36

11.4K 561 3
                                    

"Saya, Alfred Granshon. Bersumpah untuk menjadi Alpha Dark Moon Pack, dan Alpha juga untuk Evelyn. Ayah dari anak-anakku kelak dan suami yang selalu mencintai istrinya. Dengan ini aku mengatakan, aku telah bersumpah mencintai Evelyn Luna Hayra seumur hidupku."

"Saya, Evelyn Luna Hayra. Bersumpah menjadi Luna Dark Moon Pack, dan juga untuk Alfred. Ibu dari anak-anak kami kelak, Dan istri yang selalu mencintai suaminya. Dengan ini aku mengatakan telah bersumpah untuk mencintai Alfred Granshon seumur hidupku."

Sumpah pernikahan dan ritual telah selesai dilakukan. Tepukan meriah para tamu menghiasi seluruh ruangan tempat di adakannya Pesta pernikahan.

Setelah upacara pernikahan selesai, Para tamu mulai keluar dari aula menuju tempat di adakannya pesta. Para mantan Alpha dan Luna saling menyapa, menceritakan kehidupan mereka yang sudah menua.

Sedangkan kedua mempelai pengantin sibuk menyapa para tamu yang memberi doa untuk mereka.

"Selamat untuk kalian, semoga segera di beri momongan."

"Semoga moongoddes memberkati kalian."

"Kalian begitu serasi malam ini, Alpha, Luna selamat atas pernikahan kalian."

Ucapan-ucapan Para tamu terdengar jelas di kedua telinga Eve. Hingga salah satu pasangan datang ke arah mereka. Itu adalah... Charlos dan Charlotte. Tetapi Eve, dia menatap datar Charlos yang sedang berjalan menghampiri mereka. Perasaan cintanya benar-benar sudah hilang tergantikan rasa muak.

"Selamat untuk kalian." Ucap Charlos.

"Selamat..." Ucap Charlotte sopan sambil tersenyum. Eve membalas senyum hangat Charlotte.

"Terima kasih." Balas Alfred.

Charlos melirik ke arah Eve yang nampak biasa biasa saja. Mata Eve yang selalu memandangnya dengan rasa cinta dan kasih sayang kini menatapnya hanya dengan tatapan datar. Alfred yang mengerti semua lantas berkata,

"Silahkan nikmati pestanya Tuan Charlos dan Nona Charlotte."

Charlos tersadar dari lamunannya dan mulai berjalan dengan tangan Charlotte yang ada di genggamannya.

Alfred memegang tangan Eve seolah menenangkan gadis itu setelah bertemu dengan mantan mate nya.

"Aku tak apa Al...lagi pula seperti katamu, lupakan masa lalu dan fokus ke masa depan. Ada kamu dan Alex yang selalu berada di sisiku dan menghapus air mata ku." Ucap Eve dengan tatapan cinta pada lelaki yang sekarang sudah menjadi suaminya itu.

Alfred lantas tersenyum mendengar perkataan Eve.

"Kali ini... aku di sisi mu bukan hanya untuk menghapus kesedihanmu, tapi juga untuk memberimu kebahagiaan yang tidak pernah di berikan lelaki itu." Balas Alfred.

Eve tersenyum lalu memeluk Alfred dan mencium pipi lelaki itu. Tidak peduli orang orang sedang memperhatikan mereka.


Sedangkan Ressa dan Reygan tengah berdebat mempersalahkan suatu hal yang kecil.

"Sudah kubilang, aku tidak kenapa-kenapa! Lagi pula aku masih mau menikmati pesta ini." Ucap Ressa jengah pada kelakuan Suaminya itu.

"Tapi wajahmu begitu pucat, sayang." Sama hal nya dengan Reygan. Kedua-duanya benar benar keras kepala.

Hana, Lala, Rayn dan Sean menatap jengah ke arah mereka. Acara makan enak mereka terganggu karna pertengkaran suami istri itu.

"Tapi ak---" Ressa tidak melanjutkan perkataannya. Ia merasa bau yang amat luar biasa, ia berlari ke kamar mandi diikuti Reygan yang cemas setengah mati.

Ressa muntah. Reygan memijit tengkuk Ressa, penuh kasih sayang. Ia benar-benar khawatir saat ini.

"Sudah kubilang kan?" Sinis Reygan. Lalu dengan segera ia memangku Ressa ala Bridal Style. Dan membawa Ressa ke kamar mereka.

"Malcolm, panggilkan tabib ke kamarku. Luna sedang sakit." Mindlink Rey pada beta nya itu.

Tanpa di titah dua kali, Malcolm segera memanggil tabib Pack.

Tak lama kemudian Tabib datang diikuti Malcolm.

Reygan memperhatikan gerak gerik si tabib. Butuh 5 menit untuk si tabib memeriksa keadaan Ressa. Setelah selesai, sang tabib mengulum senyum bahagia dengan mata berbinar.

"Selamat Alpha. Luna Ressa mengandung. Usia nya sudah 2 bulan ternyata." Ucap si Tabib.

"2 bulan?" Beo Reygan.

"Sayang. Apa kau tau tentang ini?!" Reygan berkata dengan nada perhitungan.

"Aku--uhhmmm, aku suka mual-mual. Hanya itu." Ucap Ressa gugup.

"Kau menyembunyikannya dariku ternyata. Keluar kalian..." titah Rey.

Setelah mereka pergi, Rey mengangkat tubuh Ressa seraya berputar-putar sambil tertawa bahagia.

"Terima kasih sayang!! Terima kasih." Ucap Rey lalu mendudukan Ressa kembali.

Ressa tersenyum bahagia.

"Maaf. Bukannya mau menyembunyikan, aku hanya tidak mau terlalu di kekang."

"Haha... tapi sekarang aku sudah tau." Ucap Reygan sambil menyeringai jahil. Sedangkan Ressa, wanita itu merutuki kebodohan nya. Ia tau, setelah ini dirinya mungkin hanya akan diam di kamar selama mengandung. 9 bulan?!!

Ohhhh malangnya nasibmu, Ressa!

_______________________________

Wah, jadi gimana tuh Ressa? Hihi, kasian deh!

NEXT!

Rejected My Mate (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora