More Than This

7K 868 69
                                    

📍Saint Augustin Jongno-Gu
      16.55

Jennie masih menunggu Jisoo di dalam resto. Jisoo sebelumnya telah mengirim pesan jika ia baru selesai bekerja pukul lima sore. Selama menunggu Jennie hanya bermain dengan ponselnya. Menghiraukan orang-orang yang sedari tadi memperhatikan dirinya.

"Mianhae membuatmu menunggu." Suara seorang wanita membuat Jennie menghentikan aktivitasnya bermain ponsel.

"Ah ne. Tidak apa-apa."

Jisoo segera mendudukan dirinya dikursi yang ada didepan Jennie lalu menaruh tas diatas meja.

"Bagaimana kondisi kaki mu? Apakah sudah lebih baik?" Tanya Jisoo sembari melihat pergelangan kaki Jennie yang masih dilapisi perban.

"Lebih baik dari sebelumnya." Jawab Jennie. Jisoo membalasnya hanya dengan anggukan.

Setelah pertanyaan itu seketika suasana berubah menjadi canggung. Belum ada yang memulai pembicaraan.

"Dokter Kim, ah ani maksudku Jisoo ya. Kau ingin memesan apa?"

"Americano saja." Jawab Jisoo.

Jennie dengan segera berdiri untuk memesan minuman. Namun belum juga Jennie melangkahkan kakinya, Jisoo sudah lebih dulu menahan lengan Jennie.

"Kakimu masih sakit. Biar aku saja. Kau mau minum dan makan apa?"

"Sa-sa-sama sepertimu saja." Jawab Jennie gugup.

Jisoo mengiyakan lalu berjalan untuk memesan Americano.

"Dia memegang tanganku Tuhan."

Ucap batin Jennie bahagia.

Tidak lama Jisoo kembali dengan membawa dua americano serta satu cupcake untuk Jennie.

"Terima kasih Jisoo ya."

Jisoo tersenyum lalu menyeruput minumannya.

"Bagaimana dengan tur dunia mu?"

"Agensi dan promotor terpaksa membatalkan beberapa konser di luar negeri." Jawab Jennie dengan lemah.

"Pergelangan mu itu akan kembali pulih kurang lebih dua bulan lagi. Itu juga jika kau aktif dan terus mencoba berjalan." Ucap Jisoo mengingatkan Jennie.

"Setiap pagi aku ditemani dua manajer ku berlatih berjalan dengan kruk ini di sekitar apartement."

"Wah.. daebak. Kau berusaha keras Jennie ya." Saut Jisoo.

Jennie dengan reflek mengeluarkan gummy smile miliknya. Jisoo yang melihat pemandangan didepannya pun tidak kuasa menahan rasa gemas terhadap gadis didepannya.

"Senyum mu lucu sekali Jennie ah." Ucap Jisoo sembari mencubit pelan pipi Jennie.

"KIM JISOO APA-APAAN INI MEMBUAT JANTUNGKU HAMPIR MELEDAK."

Gerutu Jennie dalam hati yang tidak bisa menahan semburat merah di pipinya.

"Ternyata pandangan orang terhadap mu sangat berbanding terbalik dengan sifatmu sebenarnya."

"Apa maksud mu Jisoo ya?" Tanya Jennie heran.

"Ah aku sempat bertanya tentang mu kepada Perawat Ahn. Dia bilang saat dia membaca berita di media banyak yang mengatakan jika kau ini sombong dan banyak masalah. Tetapi sebenarnya kau sangat lucu dan menggemaskan."

Lagi-lagi Jisoo berhasil membuat Jennie bergidik tidak karuan karena kalimat manis yang diucapkan Jisoo. Entah memang pandai memuji atau ucapan jujur, yang jelas Jennie menyukainya.

[END] COïNCIDENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang