Hari berganti Jennie sudah bersiap untuk meninggalkan rumah sakit ini. Tetapi ada satu hal yang sudah Jennie nantikan. Dokter cantik yang memeriksanya kemarin. Tak bisa dipungkiri, ia sangat penasaran dengan sosok dokter tersebut.
Ceklek..
Pintu terbuka. Wajah Jennie yang sebelumnya berbinar kini berubah muram. Bukan dokter cantik yang memeriksanya saat ini. Bukan dokter dengan bibir hatinya yang ditemui oleh Jennie.
"Selamat pagi Nona Kim." Sapa dokter tersebut dengan senyumnya.
"Pagi." Jawab Jennie dingin.
"Biar kami cek dulu ya kondisi nona." Balas dokter itu lalu menempelkan stetoskop di dada Jennie.
"Kemana dokter kemarin yang memeriksaku?" Tanya Jennie.
"Dokter Kim hari ini mendapat shift malam." Jawab Dokter Irene sembari mengganti perban di pergelangan kaki Jennie.
Jennie hanya menganggukkan kepalanya mengerti.
"Sudah selesai. Setelah ini anda diperbolehkan pulang dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan perban maupun pergelangan kaki anda Nona. Satu lagi, jangan lupa untuk melakukan pengecekan berkala setelah ini." Ucap Dokter Irene kepada Jennie.
"Baiklah. Terima kasih." Jawab Jennie.
Irene lalu keluar dari ruangan tersebut. Sedangkan perawat yang lain membantu Jennie untuk menduduki kursi roda yang sudah disiapkan.
"Terima kasih." Ucap manajer Lee kepada perawat tadi.
Jennie keluar dari ruang tersebut dengan wajah yang tertutup dengan masker juga sebuah topi beannie. Sang direktur rumah sakit yang juga paman Jennie pun mengantarkan keponakannya itu sampai pintu keluar.
"Paman terima kasih untuk pelayannya." Ucap Jennie.
"Itu tidak seberapa Jennie ya dibanding apa yang telah Appa mu berikan kepada paman." Balas sang direktur.
Jennie memasuki mobil van dan segera pergi menuju apartement miliknya yang berada di Cheongdam-Dong.
Sesampainya di apartement ia langsung masuk ke kamar dan membaringkan tubuhnya. Lagi-lagi ia teringat dengan soosok dokter dengan bibir berbentuk hati itu.
Sangat cantik pikirnya.
Jennie POV
Yak Jennie bodoh kenapa tidak mencarinya saja di internet.
Aku buka layar handphone ku dan mulai mengetik namanya.
Dokter Kim
Sial! Kenapa banyak sekali wajah orang yang tidak ku kenal. Aku hanya butuh wanita berbibir hati itu. Jebal.
Dokter Kim
Kim Dokter
Kim Ortopedi
Sudah banyak kata kunci yang kucoba dan hasilnya nihil. Aku sama sekali tidak menemukan wajah cantiknya itu. Aku memikirkan apa yang salah dari semua kata kunci yang kucoba.
1 menit
2 menit
5 menit
10 menit
Jennie Kim bodoh. Di Korea ini marga kim bukan hanya dia. Bahkan kau juga seorang Kim. Ah bahkan di Hollywood pun banyak Kim.
Kenapa aku terlahir bodoh sih. Sialan.
Aku bingung dengan wajahnya. Ia bisa terlihat cantik tanpa ada cela sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] COïNCIDENCE
FanfictionAku cinta kamu! pena ku yang menuliskan dan hatiku yang mengatakan.