3. Kejutan Ulang Tahun

163 21 6
                                    

Chapter 3
Kejutan Ulang Tahun

***

Farhan di buat pusing dengan rentetan pertanyaan tidak bermutu yang keluar dari mulut sahabat sesama profesinya itu.

"Farhan, jawab dong pertanyaan gue." Laki-kali kepo ini sungguh tak pantang menyerah. Sedangkan yang ditanya hanya sibuk memperhatikan laporan pasien yang sedang dia cek di atas meja.

Lagi pula, bagi Farhan tidak ada yang perlu dia ceritakan perihal kejadian di kampus tadi. Namun, tiba-tiba pikiran Farhan malah mengingat kejadian tadi. Tidak sinkron.

"Farhan, kok lo malah ngelamun sih?" Suara Rasya seketika memudarkan lamunan Farhan.

"Farhan, lo tadi ke kampus, kan? Jadi, lo mau---" Rasya menghentikan ucapanya saat Farhan menatapnya tajam, seakan memberi tanda bahwa dia harus segera menutup mulut keponya itu.

Rasya adalah sahabat Farhan ketikaa masih kuliah dan sekarang mereka bekerja di rumah sakit yang sama. Meski watak mereka berbeda. Tetapi Rasya dan Farhan sangat dekat, bahkan Rasya satu-satunya sahabat Farhan yang masih bertahan menghadapi sikap Farhan yang dingin.

Akhirnya, Rasya menyerah bertanya pada Farhan, percuma mendesak sahabatnya itu untuk mengetahui apa alasan Farhan datang ke kampus.

"Rasya!" Rasya menoleh kembali saat Farhan memanggilnya. Padahal tadi Rasya mau keluar melihat pasien.

"Apa? " tanya Rasya. Membalikkan badan.

"Adik lo kuliah di universitas depan rumah sakit ini, kan? " tanya Farhan tanpa melihat Rasya, masih fokus pada laporannya.

"Iya, kenapa?" Rasya bertanya dengan kening yang bergelombang.

"Fakultas apa dia? " Farhan kembali bertanya.

"Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan," jelas Rasya menatap bingung ke arah Farhan.

"Oke, lo boleh pergi sekarang. Masih banyak pasien yang harus lo urus, kan?"

Kalimat terakhir Farhan berhasil membuat Rasya melongo. Ucapan Farhan membuat Rasya diselimuti rasa penasaran. Untuk apa Farhan tiba-tiba menanyakan perihal adiknya?

"Untung temen lo, Farhan," kata Rasya.

Farhan hanya geleng-geleng saat sahabatnya pergi keluar. Dengan wajah yang di tekuk, Farhan yakin dia akan tetap memburunya nanti dengan pertanyan yang lebih aneh lagi.

"Jadi, apa mungkin gadis bawel itu...," ucap Farhan tanpa sadar sambil tersenyum.

***

Malam ini, Yasna dan Reyhan sedang berdiri di depan rumah Fina. Mereka berdua sengaja datang ke rumah Fina untuk menjemputnya. Karena Fina tidak ingin ke mana-mana malam ini. Jadilah Yasna dan Reyhan memaksa datang ke rumah Fina. Berharap bisa membujuknya keluar rumah.

"Fina! Cepet nanti keburu subuh nih," kata Yasna di luar rumah.

"Iya bentar, suruh siapa lo berdua ke rumah gue. Kan gue udah bilang, jangan ke sini! Gue capek mau tidur, ngantuk. Mending lo berdua pulang aja deh, males gue," jelas Fina panjang kali lebar sama dengan luas persegi panjang.

Tertulis Untukkuحيث تعيش القصص. اكتشف الآن