Renung

2.2K 176 112
                                    

Author's POV

Mata Flo dan Tata terarah pada asal suara, yaitu pintu Inlander yang bergeser.

Melihat siapa sosok yang memasuki tokonya itu, Tata jadi salah tingkah. Ia kembali cepat menatap Flo, Flo masih juga menatap ke arah sosok yang baru saja memasuki Inlander.

Please Flooooo jangan ke-distract..

Tatapun jadi panik sesaat. Namun permohonannya terkabul, Flo kembali menatapnya, walau begitu canggung.

K yang melihat situasi di depannya, sempat menahan tawa. Bagaimana tidak, Tata yang dikenalnya begitu tengil dan cuek, sedemikian rupanya membangun suasana romantis. Sungguh hal ini tak pernah terbersit dipikirannya.

Flo melirik K yang berjalan di belakang Tata menuju meja kasir. Tatapun turut mengikuti ke mana arah mata Flo memandang.

Mengetahui akan K yang menyita perhatian Flo, dengan lunglai Tata menarik nafas, dan menghembuskannya kasar.

Ia nampak tak antusias lagi, ia jelas tak berharap Flo mengatakan apapun dari mulutnya.

Ia melirik Flo, justru Flo kini tertunduk dengan tatapan sendu. Rasanya, ia tak perlu memaksakan perasaannya. "Ya udah Flo, nggak usah lo jawab.." Flo kembali melirik Tata, pada saat itu juga Flo tahu Tata menatapi K. "Gua udah tau jawabannya."

Flo membelalakkan matanya, Sosok di hadapannya itu, kini begitu muram. Tata melangkah menjauhi ia yang tengah berdiri di sana.

"Ta.." Sigap, Flo meraih pergelangan tangan Tata. "Aku harus ngomong sama kamu.." Ia menarik Tata keluar dari Inlander. K dan Sukma melihat keanehan keduanya.

"Apa sih Flo.." Nada kesal terdengar dari ucapan Tata. "Ta..." Flo menarik nafasnya, ia hendak berkata-kata, namun sayang Tata menghentikannya. "Udah, gua tau kok lo masih suka sama K, sampe kapanpun lo tuh ga bakal move on dari dia..." Wajah Tata nelangsa, ia berbalik lagi, berupaya meninggalkan Flo. "Ta.. dengerin aku dulu ta..." Ia berupaya menarik pergelangan Tata lagi, namun luput, dengan terpaksa ia menarik ujung pakaian Tata. Langkah Tata terhenti dengan paksa. "Kok lo nyekek gua sih!??" Nada bicara Tatapun meninggi, Flo menahan tawa. "Sorry Ta... abis, mau megang tangan kamu nggak nyampeee.." Flo berusaha menjelaskan, sekali lagi, dengan menahan tawa.

"Lo masih suka K, gua tau.. jangan lo jelasin.. lo tuh nggak bisa move on." ucapan Tata ini membuat kepala Flo berdenyut. "Lyra yang nggak bisa move on Ta dari kamu." Dengan menekan pinggang, Flo menatap tajam pada Tata. Tata menganga, matanya memicing, ia menatap Flo heran. "Kamu kok ngawur sih Flo.." Tata membalas tatapan tajam Flo. Flo tersenyum kecut, "dia udah punya K, sekarang dia juga mau ambil kamu dari aku. Kamu jangan salah sangka Ta, tadi aku liatin K, karena kasian.." Flo melangkah meninggalkan Tata yang masih tercenung.

"Sukma, Karen.. Aku balik dulu.." Flo meraih tas jinjingnya yang tergeletak di sofa. Sukma dan K menatap Flo bingung. Entah apa yang terjadi, yang jelas sedari tadi, keduanya menatap situasi yang ada antara Flo dan Tata ketika berada di luar sana dari dalam toko.

Flo keluar dari dalam toko, Tata tersentak, ia dan Flo saling tatap sesaat. "Nggak usah khawatir, aku mau jadi pacar kamu, aku nggak rela, kalo kamu juga diambil Lyra." Cemberut, namun isi ucapan Flo rasanya membuat dunia berhenti beraktifitas sesaat. Kupu-kupu di perut Tata berhamburan mengisi rongga dadanya.

Ia hanya mampu menatap Flo yang tergesa memasuki mobilnya. Jantungnya berdegub, ia mengulum senyumnya, ia masih terpaku menatapi mobil Flo yang lenyap dari pandangannya di ujung jalan sana.

Tapi, ia kembali lagi memikirkan ucapan Flo soal Lyra. Mata Tata mengedar ke segala arah, ia membayangkan, bagaimana bila K mengetahui akan hal ini. Ia bergegas, mencari wajah K.

The KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang