Good Afternoon

5.4K 471 18
                                    

Author's POV

Di dalam Kamar, K sedang mengemas barang-barangnya ke dalam ransel besar. Sedangkan tetangga sebelahnya yang tidak lain adalah teman sekantornya baru saja menyelesaikan kegiatan mengepel kamarnya.

K's POV

Jarum jam menunjukkan angka 3, masih ada sisa waktu setengah jam, namun aku sudah terlanjur bersiap lengkap dengan helm dan sarung tangan. Aku segera keluar kamar, dan saat akan menutup kamarku, Lyra tengah duduk di lantai, bersandar pada dinding dan mengipas-ngipaskan telapak tangannya ke lehernya yang terlihat basah oleh keringat.

Aku ingin menyapanya... Tapi aku ingat dengan sikap dingin dan sombongnya itu, aku meneruskan  kegiatan mengunci kamarku.

"Kak Karen? Mau ke mana?" Wow? Dia memulai pembicaraan?  Pura-pura tidak menyadari kehadirannya akupun menjawab "eh, Lyra.. Abis ngapain kamu sampe keringetan begitu?" Mengingat waktuku masih ada setengah jam, akupun menuju pada Lyra dan mengambil posisi duduk di sampingnya

"mau berangkat ngejob, weekend banyak job Lyr.. Kamu abis ngepel?" Seperti halnya Lyra, kulihat gagang lap pel lengkap dengan embernya bersandar di tembok. "iya kak.. Tinggal nunggu kering, tadi lantai depan kamar kak Karen aku pel sekalian.. Biar nggak berdebu kak" ya ampun baik sekali anak ini, ternyata dia nggak sesombong yang aku kira, sekalian kamar dong pelin hehehehe "Emang kakak ngejob di mana?"
Tanyanya sembari membenahi gulungan rambutnya.

"hari ini ngisi acara buat opening mall, besok ngisi acara launching brand dan ngisi acara wellcome party di salah satu universitas di sini"

sesekali aku melihat jam yang ada di tanganku. "Kakak nggak capek?" Tanyanya sambil menaikkan ke dua alisnya.

Aku mendengus "Aku kan udah bilang jangan manggil kak..." Lyrapun menutup mulutnya " oh... Iya... Iya sorry K maksudnya.. Mm... K artis ya?" Seketika wajahnya menjadi serius menatapku.

"Ya capek Lyr.. Tapi gak kerasa kok, karena passionku emang di sini. mmm aku lebih sukak dibilang musisi daripada artist" aku memang tak pernah melabeli diriku artis.

"why? Bukannya job kakak bukan sekedar menghibur dan menyanyi kan..? Kakak juga  nulis dan menciptakan lagu kan ? Belum lagi ngover lagu, menghasilkan karya dalam warna baru"

Bagaimana dia bisa tahu? bukannya dia nggak berasal dari kota ini? "Iya.. Sih... Tapi paradigma "artist" yang udah nempel di orang-orang itu beda", tanganku sambil membuat gestur. "Kesannya asal tenar aja udah jadi artist. Jadi kadang ga enak aja kalo dibilang artist"

Mendengar jawabanku Lyra hanya mengangguk dan ber-oh ria.. "Satnight ga ke mana-mana kamu?" Tanyaku dan di jawab langsung berupa gelengan dan senyum kecilnya seperti biasa.

"Nggak ada yang ngapelin?" Tanyaku sambil meliriknya, belum sempat ia bicara ponselku sudah bernyanyi-nyanyi ria dalam saku jaket. "Halo" jawabku segera. "Ada apa Flo?" Seperti biasa Flo menanyakan perihal sedang apa? Di mana? Mau ke mana? Udah mandi? Udah ngupil? Udah pipis?.

Menanggapi Flo yang banyak tanya tak akan ada habisnya. Lyra berjingkat perlahan meghindari lantai yang basah dan masuk ke kamarnya meninggalkan aku yang sedang bertelepon dengan cewek bawel sedunia ini yang kadang membuat teman-teman devisiku risih.

Kulihat jam di tanganku, jarumnya mengatakan kini pukul 3.28, "udah dulu ya mau berangkat ngejob nih" tanpa menghiraukan jawaban Flo kututup telepon dan sebagai tetangga kos yang baik dan bertata krama, aku segera berpamitan ke Lyra.

Aku menengok ke dalam kamarnya, wangi, bersih dan kamar bernuansa putih itu begitu tampak rapi. "Lyra aku berangkat dulu ya.." Kudapati ia tengah berdiri di depan meja kerja, dan berjalan menghampiriku sembari membawa kotak makanan. "hati-hati K di jalan, ini untuk kamu" wajahnya datar sambil menyerahkan kotak makanan, namun kotak makanan itu mencuri perhatianku.

"Apaan ini Lyr?" Tanyaku sambil menerima kotak itu tanpa ragu, "itu puding, tadi pagi aku bikin kak. Sebenernya aku juga bikin brownies, tapi kalo manis-manis takut bikin tenggorokan kakak kurang plong pas nyanyi nanti" senyumnya kini lebih terkembang.

Tetangga kos yang menyenangkan rupanya. "Wah.. Makasih ya Lyra.. Aku suka banget puding" akupun bersiap untuk berangkat, "pudingnya agak beku kok kak, jadi nggak cepat berair" ucapnya tanpa meninggalkan ambang pintunya.

"Big thanks Lyra, akhirnya dapur kos kepake, masak aja terus.." candaku sambil menuruni anak tangga. "Hahaha, hati-hati K" seperti salah dengar aku? Baru kali ini denger Lyra tertawa lepas.

Aku segera memacu motorku menuju kediaman Joe.

Enak ya K... Artis 😂 mau dong jadi artis....

The KeyWhere stories live. Discover now