Author's POV
"Hmmmh..." Ratih mendengus kasar. Ia melempar tiga lembar foto yang baru saja dia amati, ke atas meja dengan seenaknya.
"Apa aku bilang Lyr... K tuh nggak bener-bener seriusin kamu.. aku kan udah bolak balik bilang kan.." sembari menaikkan sebelah alisnya, Ratih bersedekap.
Lyra hanya tertegun dan memasang wajah yang menahan marah. Ia memeluk boneka milik Sonya sekuat-kuatnya.
"Ahh tih.. kamu nih lhooo.. kerjaannya manas-manasin orang aja ya..." Sonya sempat menoleh pada Lyra, dia memastikan, wajah Lyra tentu nampak carut marut.
"Aku sih nggak yakin ya... kalo K balikan sama si Flo. Karena dia udah ilfil total sama si Flo... kadar kemalesannya dia tuh keliatan banget! Mulai dari jarang ke devisi kita, malah sekarang Rudraf yang disuruh ngerjain kerjaan dia ke devisi marketing" Sonya aktif menggerakkan tangannya.
Sementara Ratih dan Lyra tak sengaja bertemu pandang, seakan mereka sama tak berpihaknya dengan Sonya.
"Nggak nutup kemungkinan laaah" suara Lyra terdengar begitu dalam, ia tampak tak setuju pada Sonya.
Lyra beralih duduk dari ujung ranjang, mendekat ke dinding untuk menyandarkan punggungnya. Terlihat ia nampak lelah.
"Kalian jangan mikir aneh-aneh dulu.." Sonya beranjak berdiri dan mengambil mug yang berisi wedang jahe, kemudian disodorkannya pada Lyra.
Lyra hanya menatapi mug yang digenggam oleh Sonya yang ada di hadapannya.
"Males ah nyak.." ia menepis tawaran Sonya.
"Nggak usah gitu Lyr.. gara-gara K sampe nggak mau minum.. nggak mau makan.. tambah kurus kamu nanti" Ratih mewanti-wanti, namun tetap saja disambarnya mug yang Sonya genggam, dengan sekali lewat disesapnya wedang jahe hangat itu.
Seperti biasa, terjadi adu mulut kecil antara Sonya dan Ratih, setelahnya.
"Perasaan, kamu kok pro banget sih nyak sama si K. Heran deh aku.." Ratih menatap Sonya dengan kening berkerut.. sempat juga ia mendorong pundak Sonya.
"Gini ya... kita kan nggak tahu nih, penjelasan dari K, kita cuma ngeliat dari sisinya si Lyra.. Aku malah nggak kepikiran soal K! Aku malah mikir siapa yang naruh foto itu di meja Lyra? Hayoo...??" tantang Sonya pada Ratih.
"Klo emang paparazi, atau fans fanatik K, ngapain juga..? Dan.... yaa.. masa ngerti banget sih tuh foto bakalan bikin Lyra marahan sama K?? Hayoo tih... Tolong ya, jangan mulut aja digedein, otak juga" cercanya pada Ratih.
Ketiganya tertegun, mereka saling lirik satu sama lain.
"Aku mau ketemu sama Flo" ucap Lyra mantap, menghapus keheningan.
Di tempat lain..
"K udah tooo.." Rudraf menggoyangkan tubuh K yang berguling di tengah tengah kamar kosnya.
"Ck! K gila nih.. Nggak pernah mabok sih, minum dikit udah guling-guling aja.. Woy! Bangun K.." Indra mencoba memapah K untuk bangun, K justru menggeliat tak karuan dan meronta-ronta.
"Lyr.... kamu edan Lyr.. kamu tega sama aku Lyr.." K meracau tak karuan.
"Lar Lyr Lar Lyr!! Kamu tuh yang edan! Awas ya K kalo kamu muntah di karpet mahalku!" Rudraf menghardik K.
"Parah..... nggak bisa dibawa pulang nih anak. Ck ck ck ck.. Nggak mungkin lah kita nganterin dia sampe ke kamar kosnya. Kena marah ibu koslaaaah kita.." Indra hanya terduduk pasrah melihat K.
"Draf.. Kenapa sih emang dia..??" tanya Indra penasaran.
Rudraf hanya menggeleng dan mengendikkan bahunya.
YOU ARE READING
The Key
RomanceKaren.. Tenar, di seantero kota ini, tak membuatnya sombong, dia begitu baik dan ramah kepadaku. Aku hanya berusaha bersikap profesional sekalipun aku tak nyaman, mengingat begitu banyak para gadis menggilainya, memandang sinis, kesal dan iri terh...
