Diperkenalkan ke Keluarga Besar

Start from the beginning
                                    

"Dah lah.. Makin gila ntar si Leoni. Udah buruan masuk, gue udah kangen sama Oma. " Lanjut Nazwa beranjak pergi dari hadapan sepupunya.

"Yehh dasar.. Disuruh nyariin malah kabur tuh bocah.. Woii Nazwa!! " Teriak Leoni berlari menyusul Nazwa diikuti oleh Vira dan juga Aila.

Didalam rumah sudah ada begitu banyak anggota keluarga sedang berkumpul di ruang tamu. Nazwa juga melihat ada Gus Raka dan juga kedua orang tua nya duduk di kursi dekat tempat duduk Oma.

Nazwa berjalan menghampiri sang Oma yang kebetulan sedang bercengkrama dengan Abinya.

"Assalamualaikum Omaaaa.. " Pekik Nazwa dengan kencang. Dengan cepat gadis itu berlari dan berhambur dalam pelukan sang Oma.

"Waalaikumsalam.. Annyeong cucu Oma, apa kabar? " Tanya Oma membalas pelukan Nazwa.

"Baik. Oma sendiri gimana kabar nya? " Tanya Nazwa balik.

"Seperti yang kamu lihat sendiri.. Ouh iyaa mana cucu menantu Oma? " Ucap Oma nampak mengedarkan pandangan mencari keberadaan suami Nazwa.

Nazwa tersenyum sambil melambaikan tangan menyuruh Gus Raka untuk mendekat kepadanya. Pria itu mengangguk kemudian bangkit dan berjalan menghampiri Oma dan juga istrinya.

"Oma.. Ini kenalin namanya Mas Raka, beliau suami Nazwa. " Ucap Nazwa memperkenalkan Gus Raka pada Oma.

Dengan sopan Gus Raka meraih tangan Oma kemudian mencium nya dengan tazim.

"Omaa.. Perkenalkan saya Raka. " Ucap Gus Raka usai mencium tangan Oma.

"Yaa ampun Naz.. Suami kamu ganteng kaya oppa oppa Korea. " Seru Oma masih saja menatap Gus Raka.

"Ngga Omaa.. Masa suami Nazwa di samain sama oppa oppa Korea. Beda jauh dong.. Suami Nazwa itu produk lokal. Huu dasar si Oma. " Jawab Nazwa diselingi candaan kecil. Memang sejak dulu, Nazwa suka sekali bercanda dengan Oma. Dan Oma sendiri tidak pernah mempermasalahkan hal itu.

"Nazwaa.. Tidak sopan berbicara seperti itu kepada Oma. " Pesan Gus Raka.

Oma tersenyum melihat sepasang suami istri ini. Tidak salah orang tua Nazwa memilih Gus Raka untuk jadi pendamping Nazwa. Bisa terlihat jika  Gus Raka bisa membimbing Nazwa.

"Tidak apa-apa nak, kami sudah biasa seperti ini. " Jawab Oma terkekeh.

"Ouh iyaa.. Oma kemarin liat konser blackpink ngga? Di GBK? " Tanya Nazwa berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

"Liat dong.. Kemaren Oma beli yang VVIP. Paman kamu yang belikan. " Balas Oma.

"Terus.. Terus.. Oma foto sama Lisa ngga? " Tanya Nazwa antusias.

"Belum. Oma udah coba minta sama panitia nya, tapi ga dikasih. " Jelas Oma.

Gus Raka hanya terdiam melihat dua wanita beda usia ini tengah sibuk bercengkrama. Sungguh beliau sangat bingung dengan pembahasan mereka. Gus Raka mengalihkan pandangan nya menatap semua anggota keluarga yang ada, terlihat mereka semua sangat bahagia.

"Ayok Mas.. Nazwa kenalin sama yang lain. " Ajak Nazwa seketika mengalihkan pandangan Gus Raka yang tengah menatap para keluarga.

Nazwa bangkit menarik tangan Gus Raka menuju salah seorang pria berbadan sedikit gemuk dengan jas yang melekat pada tubuhnya.

"Mas.. Kenalin beliau adalah Paman Haikal, kakak pertama Umi. Sekaligus ayah nya Aila.. Dan disamping beliau ini adalah Bibi Ratna istrinya. " Jelas Nazwa.

Gus Raka tersenyum ramah lalu mencium tangan paman Haikal dan juga Bibi Ratna.

"Paman.. Bibi.. Ini Mas Raka suami nya Nazwa. " Jelas Nazwa balik memperkenalkan Gus Raka pada Paman dan Bibi.

"Terus itu yang disebelah sana Kakak kedua Umi namanya Bibi Yana dan Suaminya Paman Galih, mereka orang tuanya Vira. "

"Lalu disebelah nya lagi adik Umi namanya Om Kenan dan Tante Dea beliau orang tuanya Leoni. "

"Dan yang terakhir.. Kayanya Mas Raka udah tau deh, beliau adalah Om Johan dan Tante Citra, orang tua Baby Zea. "

Begitu Nazwa menjelaskan semua anggota keluarga yang ada kepada Gus Raka.

"Raka apa pekerjaan mu? " Tanya Paman Galih.

"Saya membantu Abah mengurus Pesantren, dan saya juga membuka beberapa cafe di Kediri. Walau tidak terlalu besar. " Tutur Gus Raka, seketika Nazwa mendongak menatap Gus Raka dengan alis menyatu. Sejak kapan suaminya memiliki Cafe? bahkan Nazwa sendiri tidak tau.

"Sejak kapan Gus Raka punya Cafe? " Bisik Nazwa dengan sangat pelan.

"Dari sebelum kita menikah. " Jawab Gus Raka.

"Ko ngga ngasi tau? "

"Kamu ngga nanya. "

Nazwa mendengus kesal, apakah semua nya harus inisiatif Nazwa? Kalau dia bertanya seperti itu pasti dikira ngga sopan. Tapi Gus Raka sama sekali tidak memberitahu dirinya.

"Ouh iyaa sampe kelupaan Nazwa. Umi juga punya adik satu lagi namanya Om Satria. Umurnya sama Nazwa ngga beda jauh cuma selisih 2-3 tahun lebih tua Om Satria daripada Nazwa. Tapi ngga tau orang nya kemana. Bentar Nazwa tanya Oma dulu. " Tambah Nazwa.

"Omaa.. Om Satria kemana? " Tanya Nazwa sedikit berteriak. Bahkan dia tidak peduli walau ada Gus Raka di hadapan nya saat ini.

"Lagi keluar beli boba. " Jawab Oma.

"Ihh.. Ko beli boba ngga ngajak-ngajak sii.. Pasti nanti pulang nya langsung pamer. " Cibir Nazwa dengan kesal. Baru saja mulut Nazwa tertutup, tiba-tiba datang Om Satria dengan membawa minuman boba di tangan nya.

"Pesanan Boba sudah siap. " Teriak Om Satria ketika berada diambang pintu. Semua sepupu Nazwa langsung berhambur menemui Om Satria.

"Guss.. Mau boba. " Rengek Nazwa pada Gus Raka.

"Ngga boleh kata Umi. "

Nazwa mendengus kesal menatap para sepupu dan Om nya sedang pesta boba. Seakan tau tatapan Nazwa, Om Satria terkekeh lalu berjalan menemui Nazwa.

"Eh Nazwa udah dateng yaa? " Tanya Om Satria dengan santainya sambil meminum boba di hadapan Nazwa.

"Belom Om.. Masih di jalan. " Jawab Nazwa ketus.

"Ngga mau boba Naz.. Itu masih ada loh. " Ucap Om Satria bermaksud hanya menggoda Nazwa. Om Satria tentu mengetahui jika Nazwa alergi susu jadi sejak kecil Nazwa dilarang minum boba, hanya saja pria itu suka sekali menggoda Nazwa.

Sontak saja mata Nazwa langsung berbinar dan berniat melesat mengambil boba di meja makan, tapi sebelum itu tangan nya sudah di cekal oleh Gus Raka.

"Ngga Om.. Nazwa di larang minum boba. " Pesan Gus Raka.

"Siapa Naz? Suami kamu? "

"He'em.. Dia Mas Raka, suami Nazwa. " Ucap Nazwa sedikit malas ketika memperkenalkan Gus Raka. Maklum, Nazwa sudah badmood lebih dulu kepada Gus Raka.

"Lemes amat. Yaudah tuh.. Om kan baik sama kamu, itu Om beliin seblak. " Ucap Om Satria.

"Beneran Om? " Seru Nazwa.

"Iya dong. Tuh liat aja sepupu kamu, udah makan duluaan. "

"Yeayy.. Makasih Om Satria. Om baik deh. " Pekik Nazwa langsung berlari meninggalkan Gus Raka dan juga Om Satria. Memang susah jika sudah berhadapan dengan makanan yang bernama seblak.


Siapa disini yang pecinta seblak? 😭 Author pun juga pecinta seblak, pokoknya susah kalo ngga makan seblak. Ngga tau kenapa, rata-rata cewe pasti suka seblak, kenapa?

Jangan lupa vote and comment
See you next time

Salam dari Author
Ig:dhnryyy_

Lampung, 30 Mei 2023

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Where stories live. Discover now