Dua Hari Sekali

4.2K 201 0
                                    


Pagi hari nya Nazwa kembali beraktivitas seperti biasa, tapi ada satu hal baru berbeda dari hari sebelumnya. Apalagi kalau bukan kehadiran suaminya dalam hidup Nazwa.

Kini di pagi hari, Nazwa tidak hanya mengurus dirinya tapi juga mengurus keperluan Gus Raka. Sejak jam tiga pagi tadi, Nazwa sudah sibuk di dapur Ndalem mengurus makanan untuk sarapan pagi.

"Masya Allah menantu Uma udah rajin aja di dapur. " Ucap Uma Aminah begitu melihat Nazwa sedang memasak sayur asem.

"Ah iya Uma, maaf karena Nazwa lancang langsung masuk dapur. Sebab Nazwa fikir nanti selepas shalat subuh udah ngga usah masak lagi. Jadi Uma ngga perlu repot-repot. " Jelas Nazwa sembari berjalan menghampiri mertuanya.

"Jangan gitu sayang, mulai sekarang rumah ini juga akan menjadi rumah mu juga. Jadi ngga usah izin lagi kalo mau masuk. " Ucap Uma Aminah tersenyum.

"Iya Uma. " Jawab Nazwa ikut tersenyum.

"Suami kamu udah bangun? " Tanya Uma Aminah.

"Sudah Uma, tadi ketika kita selesai shalat tahajud, Gus-eh maksudnya Mas Raka langsung melanjutkan muraja'ah sambil nunggu waktu subuh. Terus Nazwa pamit ke dapur. " Jawab Nazwa nampak sedikit kikuk ketika menyebut nama Gus Raka dengan embel-embel Mas.

Pasalnya tadi Gus Raka terus memaksa Nazwa agar memanggil nya dengan sebutan Mas, sementara Nazwa sendiri sudah nyaman dengan panggilan Gus.

"Yasudah buruan kamu siap-siap setelah itu kita ke masjid untuk shalat berjamaah, biar ini Uma yang selesai kan. Sebentar lagi Umi mu juga akan keluar. " Titah Uma Aminah meraih sendok sup yang berada dalam genggaman Nazwa.

"Ngga usah Uma, Biar Nazwa saja yang selesaikan. " Tolak Nazwa halus.

"Wes to.. Uma ngga papa, sudah buruan kamu masuk ke dalam. " Ucap Uma Aminah masih bersikeras memaksa Nazwa, mau tak mau gadis itupun mengiyakan perintah mertuanya.

"Maaf ya Uma, Nazwa jadi ngerepotin. " Ucap Nazwa nampak tak enak hati karena sudah merepotkan Uma Aminah.

"Ngga papa, yowes sana buruan masuk. "

"Iya Uma, Assalamualaikum. "

"Waalaikumsalam. "

****
Nazwa masuk ke dalam kamar mendapati suami nya sudah siap dengan gamis coklat serta peci hitam melekat di kepala nya. Nazwa sendiri sampai mematung begitu melihat penampilan Gus Raka saat ini.

Jika yang berdiri dihadapan nya bukan lah Gus Raka, sudah pasti Nazwa akan berteriak dengan sangat kencang seraya berbicara 'Suami Nazwa tampan banget ya Allah'.

"Hey Nazwa." Ucapan Gus Raka tiba-tiba langsung membuyarkan lamunan Nazwa, gadis itu terlihat kalang kabut karena saat ini Gus Raka sudah berdiri di hadapan Nazwa. Bahkan Nazwa langsung mencium wangi Gus Raka yang begitu candu di indera penciuman nya.

Nazwa.. Nazwa.. Jangan meleleh dulu, iya tau kalo kamu baru pertama kali liat pemandangan seperti ini di pagi hari.. jangan meleyot Nazwa, Jangan meleyot. Batin Nazwa terus berteriak meneriaki hati nya yang mulai baper sendiri.

"Nazwa. " Panggil Gus Raka lagi, karena Nazwa masih belum merespon.

"Ah iya Gus?" Jawab Nazwa cepat.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Where stories live. Discover now