Tamu Tak Diundang

1.8K 90 8
                                    

Kini semua permasalahan yang terjadi telah berakhir, Nazwa sangat bahagia. Sekarang tak ada lagi orang yang mengganggu rumah tangga nya. Sama hal nya saat ini ia tengah fokus belajar untuk ujian Fiqih, tak ada yang berani mengganggu nya sebab Nazwa paling tak suka kalau ada orang yang mengganggu konsentrasi nya.

"Yaa Allah, kenapa sih kalau mau ujian gini, semua pelajaran ngga ada satupun yang mau masuk ke otak? " Gerutu Nazwa menghela napas pelan. Sudah sejak dua jam lalu, Nazwa berupaya menghafal setiap pelajaran yang pernah ia pelajari tapi satupun tak ada yang nyangkut dalam kepalanya.

"Nyesel nolak permintaan Gus Raka tadi pagi, padahal beliau dengan sukarela menawarkan diri buat ngajarin aku.. Emang gayaan banget kamu, Naz. " Omel Nazwa pada dirinya sendiri.

Memang benar jika tadi pagi Nazwa izin kepada suaminya untuk tidak pergi ke Ndalem, sebab Nazwa ingin fokus belajar bahkan dia juga menolak Gus Raka yang berniat baik membantu dirinya belajar.

Baiklah, Nazwa harus menelan ludahnya sendiri, dan memohon agar Gus Raka berbaik hati untuk mengajarinya.

"Ayoo Naz.. Tunjukan pesona mu sebagai istri Gus Raka yang paling Imut.. Semangat!! " Ucap Nazwa menyemangati dirinya sendiri.

Segera Nazwa bangkit dan melangkah pergi menuju Ndalem. Beruntung hari ini hari Jum'at jadi Nazwa punya lebih banyak waktu dengan suaminya.

Begitu sampai di Ndalem, Nazwa masuk setelah mengucapkan salam. Tak ada sama sekali orang di Ndalem, Nazwa bertanya-tanya kemana semua orang pergi, perasaan hari ini bukan jadwal Gus Raka kontrol Cafe. Fikir Nazwa.

"Di kamar mungkin. " Tebak Nazwa.

Segera Nazwa melangkah menuju kamar mereka, tapi begitu pintu kamar terbuka terlihat suasana kosong tidak ada orang sama sekali.

"Gus Raka kemana sih? " Gumam Nazwa menggaruk tenguknya yang tak gatal.

Akhirnya Nazwa memutuskan untuk keluar dari kamar, berniat bertanya pada salah satu Abdi Ndalem yang tengah bersih-bersih barangkali mereka melihat Gus Raka. Beruntung di ruang keluarga, Nazwa melihat seorang Abdi Ndalem tengah bersih-bersih, buru-buru Nazwa menghampiri Abdi Ndalem tersebut.

"Assalamu'alaikum Mba. " Sapa Nazwa.

Mba Abdi Ndalem itu menghentikan kegiatan nya lalu menunduk memberi hormat kapada Nazwa.

"Waalaikumsalam Ning.. Ada perlu apa, nggeh? " Tanya Mba Abdi Ndalem.

"Maaf Mba mengganggu waktunya, jadi begini saya ingin bertanya apakah Mba melihat Gus Raka? Soalnya daritadi saya lagi nyari beliau. " Jelas Nazwa.

"Saya tadi melihat nya, Ning.. Beliau sedang di belakang Ndalem bersama Kyai Syafiq. "

"Ouh yasudah kalau begitu, terimakasih Mba.. Saya permisi, assalamu'alaikum. " Pamit Nazwa.

"Waalaikumsalam Ning. "

Nazwa berjalan keluar Ndalem lalu menuju area belakang, dan benar saja disana terdapat suami serta mertuanya tengah berbincang di sebuah saung. Memang di belakang Ndalem areanya masih sangat luas, sehingga Kyai Syafiq memanfaatkan lahan tersebut untuk ditanami sayur-sayuran, tak hanya itu ada beberapa kolam ikan dan di tengah-tengah nya terdapat saung yang tengah mereka tempati.

Tanpa menunggu waktu lama Nazwa segera bergegas menemui kedua laki-laki itu. Sedangkan dari kejauhan Gus Raka yang melihat kehadiran Nazwa merasa sedikit heran, pasalnya pagi tadi Nazwa tidak ke Ndalem karena harus belajar Fiqih tapi baru juga menjelang siang, wanita itu tengah berjalan menghampiri dirinya.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang