Mau Poligami

2.1K 100 15
                                    


Nazwa menatap Ning Amara dengan perasaan tak menentu. Setelah mengetahui seperti apa Ning Amara yang sebenarnya, Nazwa jadi hilang gairah untuk bertemu ataupun mengobrol dengan Ning Amara.

Tiba-tiba saja senyum Ning Amara terbit, bukan nya merasa takut Ning Amara malah justru tersenyum remeh.

"Kamu tau Ning? " Ning Amara sempat menjeda perkataan nya menunggu respon dari Nazwa, tetapi gadis itu hanya terdiam. Hingga Ning Amara kembali melanjutkan perkataan nya lagi.

"Saya dengan Abizar sudah saling mencintai sejak dulu. "

"Tapi bukan nya waktu itu kamu pernah bilang sama saya kalau kamu tidak punya perasaan apapun pada Gus Raka, Ning. Dan kamu juga bilang kalau kalian hanya sebatas berteman biasa. Lagipula kamu sudah memiliki calon, Ning. " Seru Nazwa.

Ning Amara terkekeh kemudian menyilangkan tangan di depan dada.

"Itu hanya alasan saya, Ning. Karena jika saya bisa dekat dengan mu, maka secara tidak langsung saya juga bisa dekat dengan Abizar. "

"Bahkan agar bisa bersama dengan nya, saya rela jika harus menjadi yang kedua. " Bisik Ning Amara sedikit menyinggungkan senyuman kemudian berlalu meninggalkan Nazwa seorang diri.

Kalau ditanya bagaimana perasaan Nazwa saat ini? Sudah pasti sakit, sakit mendengar wanita lain secara terang-terangan mencintai suaminya sendiri,atau bahkan Gus Raka udah memiliki perasaan yang sama kepada Ning Amara. Gadis itu bahkan hampir menjatuhkan air mata. Apa ia akan di poligami setelah ini? Memikirkan nya saja sudah membuat Nazwa ketakutan.

****
Nazwa duduk di sofa kamar termenung sembari menunggu Gus Raka kembali dari mengisi kajian. Malam ini tak ada senyuman yang biasa menghiasi wajah nya. Gadis itu terdiam menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.

Ceklekk..

Pintu tersebut terbuka menampilkan sosok Gus Raka dari balik pintu. Sementara pria itu dibuat heran dengan sikap Nazwa, biasanya gadis itu akan selalu aktif jika menyambut dirinya tapi kali ini dia terlihat berbeda.

"Assalamualaikum Habibati. " Sapa Gus Raka kini sudah duduk di samping Nazwa. Tangan nya terulur menyentuh pundak Nazwa, reflek gadis itu mengerjapkan mata beberapa kali dan langsung tersadar.

"Waalaikumsalam Gus. " Jawab Nazwa mencium tangan Gus Raka.

"Kamu kenapa hmm? " Tanya Gus Raka lembut.

Gus Raka tahu bahwa sekarang Nazwa sedang tidak baik-baik saja. Tapi ia sendiri juga tidak tahu apa sebab yang membuat istri kecilnya ini menjadi gelisah.

Nazwa beralih menatap manik mata Gus Raka yang sedang menatap nya dengan tatapan teduh. Kini Nazwa tidak bisa menyembunyikan lagi perasaan sakit yang ada dalam hatinya.

"Gus Raka mau menikah lagi yaa? Gus Raka mau poligami Nazwa? " Mata Nazwa langsung berkaca-kaca begitu Nazwa berkata seperti itu.

"Astaghfirullah apa ini Nazwa? Kenapa kamu bisa berbicara seperti itu? " Tentu saja Gus Raka kaget bukan main, perasaan tadi siang Nazwa baik-baik saja lalu kenapa sekarang ia berkata seperti itu.

"Gus Raka dulu cinta yaa sama dia? " Tanya Nazwa kembali. Gadis itu menunduk membiarkan air matanya menetes satu persatu.

Gus Raka masih tidak mengerti, ia mencoba mengangkat wajah Nazwa yang sudah sembab itu.

"Hey katakan! Siapa yang kamu maksud saya tidak mengerti. " Ucap Gus Raka lembut

"Ning Amara yang bilang kalau dulu kalian saling mencintai. Dan untuk bisa bersama Gus Raka beliau rela jika harus jadi yang kedua Hikss... Hikss.." Kini tangis Nazwa pecah sepenuh nya. Dengan cepat Gus Raka langsung menarik tubuh Nazwa dalam dekapannya.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن