"thanks,lo udah ucapin kalimat itu pas dirumah gue kalau lo lupa" balas Felix terkekeh

"Baru juga di menit-menit pertama lo ada di sekolah ini,tuh semut-semut udah bergombolan aja kayak udah pengen nyantep lo,gimana kalau hari-hari berikutnya ya Lix?" kali ini Kelvin yang berucap dengan tatapan risih pada kerumunan dibelakangnya

"hahaha,lo kira gue gula apa dikerumunin sama semut"

Alfred sendiri tak ketinggalan.Cowok pendiam itu kini ikut memberi senyuman kepada Felix dan berkata "setelah lo lama sekolah di Oxford,gue harap di sekolah ini lo bakalan tobat buat cari masalah kayak dulu"

Keempatnya tertawa.Diantara mereka berempat,memang hanya Alfred lah yang tergolong normal dari segi kewarasan.Oh bukan hanya itu,dari segi kepintaran pun dapat diakui bahwa Alfred lah yang paling unggul diantara mereka

"sekarang biar gue tebak,lo pasti masuk di kelas XII ips 2 kan?" tebak Erlan kali ini.Bukan tanpa alasan cowok itu menebak seperti itu,pasalnya dia sendiri memang salah satu murid di kelas tersebut dan dirinya berharap bahwa ia dapat sekelas dengan Felix

"gak usah sok jadi cenayang lo,gue kelas XII ipa 4" telak Felix membuat Erlan memasang wajah masamnya

Dilihat dari kelasnya,itu berarti bahwa Felix akan sekelas bersama Kelvin.Sedangkan Alfred,cowok itu berada dikelas XII ipa 1

"gue gak salah dengar kan?XII ipa 4?wuih,mimpi apa gue semalam bisa sekelas sama lo Vin?" Kelvin berucap dengan mata berbinar seperti habis memenangkan lotre.

"innalillahi wa inna ilaihi rojiun,gue turut prihatin ya Lix,semoga lo bisa selamat sekelas sama antonimnya Albert Einstein" tutur Erlan membuat Kelvin memberikan tatapan membunuhnya

"mending sekarang kita ke kelas deh,sumpek gue lama-lama disini" saran Felix menarik ketiga temannya untuk menuju ke kelas mereka masing-masing

Para penggemar dadakan Felix pun mau tak mau terpaksa membubarkan diri.Beberapa diantaranya ada yang melompat kegirangan setelah tak sengaja menguping pembicaraan Felix dan ketiga temannya lalu menyadari bahwa dirinya sekelas dengan Felix.

Sungguh sangat beruntung

***

Hingar bingar volume suara kebisingan di koridor bertambah 3 kali lipat dibandingkan hari biasanya.Keempat remaja pria yang kini berjalan di area itu seraya terus bersenda gurau menjadi alasan utama mengapa koridor menjadi riuh di jam istirahat ini.

Beberapa gadis menatap memuja kepada salah satu diantara mereka yang postur badannya paling tinggi dan kokoh.Meskipun memang tak digubris,namun para gadis tersebut masih tetap saja berusaha untuk mendapat perhatian dari cowok itu.

"Gue gak mau tau,hari ini dalam rangka untuk menyambut kedatangan abang Felix,makanan mulai dari opor ayam mas dadang,jengkol mpok dewi,cilok mang asep,pokoknya apapun itu harus gue makan hari ini juga!hidup bangsa pankreas abang Kelvin!!!" seruan Kelvin membuat yang lainnya tertawa terpingkal-pingkal,tak terkecuali Alfred yang notabenenya pendiam dan cuek

"Serah lo dah Vin,mau sekalian batu cobek mpok dewi lo makan juga,gue ama yang lain gak bakalan peduli" balas Erlan membuat mereka semakin tertawa ngakak

Felix tentu merindukan suasana seperti ini.Bukan berarti dirinya tak mempunyai teman saat di Oxford,namun Felix merasa pertemanannya dengan 3 orang manusia aneh itu jauh lebih indah.

Oh ya,tanpa ditanyakan pun,orang yang menjadi titik fokus tiap pasang mata tentulah Felix sendiri.Jika gosip kedatangannya saja berhasil membuat heboh,apalagi tentang fakta kedatangannya.

EdelweissWhere stories live. Discover now