Meskipun kesal. Namun hati Soobin terasa menghangat ketika melihat adik nya itu tertawa dengan lepas. Ia ingin seperti ini terus. Selalu berada disamping Taehyun dan membuatnya selalu tertawa.

Tawa Taehyun terhenti ketika mendengar suara teriakan yang cukup kencang.

"SOOBIN HYUNG! TAEHYUN-AH!"
teriak Huening sambil berlari menghampiri mereka. Dan melupakan Yeonjun yang tertinggal jauh dibelakang.

Poor Yeonjun.

"Selamat pagi Soobin hyung, Taehyun-ah." sapa Huening dengan napas yang terengah-engah.

"Kenapa harus sampai berlarian, eoh. Atur dulu napasmu." perintah Soobin.

Ketika Huening tengah beristirahat dan mengatur napas nya, tiba-tiba seseorang memukul kepalanya dengan cukup keras.

Dan pelakunya adalah Yeonjun.

"Yak! Setelah 20 menit aku menunggumu bersiap-siap, dengan seenaknya kamu malah meninggalkanku!" ujar Yeonjun.

"Hyung, ini bahkan masih pagi dan kamu sudah memukulku." Huening meringis dan mengusap kepalanya.

"Pukulan itu memang pantas untukmu. Dasar kadal."

Kemudian pandangan Yeonjun beralih pada dua namja lainnya yang dari tadi hanya menyaksikan perdebatan kecil dipagi hari ini.

" kalian berdua berangkat bersama?" tanya Yeonjun.

"Ne hyung!"

"Tunggu! Kenapa kalian bisa berangkat bersama? Bukankah rumah kalian berbeda arah?" Hueningkai menimpali.

"Soobin hyung menginap diapartemen ku."

"Mwo? Menginap? Jadi kau menginap di apartemen Taehyun tanpa mengajak kami? Wah kau sangat curang Soobin-ah!" Yeonjun merajuk layaknya anak seorang anak kecil.

"Yeonjun hyung benar. Kenapa hyung tak mengajak kami? Huh... Aku bahkan belum pernah menginap di apartemen Taehyun." Ucap Huening dengan mengembungkan kedua pipinya hingga terlihat begitu imut.

"Bukan begitu. Aku juga menginap diapartemen Taehyun secara mendadak."

Jawaban dari Soobin tentu saja membuat Yeonjun dan Huening mengeryit bingung.

"Apa maksudmu dengan menginap secara mendadak hyung?" tanya Huening.

"Ahh.. Itu, maksudku." rasanya Soobin ingin sekali mengumpat karena rasa gugupnya itu.
Ia tidak mungkin memberitahu mereka bahwa Soobin telah bertengkar dengan kedua orang tuanya kan?

"Sebaiknya kita harus cepat sampai sekolah. Sebentar lagi bel masuk berbunyi."ucap Taehyun yang membuat Soobin menghembuskan napas nya lega.

"Kau benar. Ayo kita berangkat."




OUR DREAMS





Taehyun memasuki kelas nya yang sudah ramai. Banyak tatapan acuh dan tak peduli para murid ketika melihat kedatangan Taehyun.

Para murid awalnya bersikap baik pada Taehyun. Tapi lama kelamaan rasa tak suka mulai tumbuh di hati para murid kepada Taehyun. Mereka merasa bahwa Taehyun selalu di perlakukan secara istimewa oleh guru karena selalu mendapat nilai ujian yang sempurna.

Itu semua juga tak lepas dari hasutan Son Wanho dan teman-teman nya. Mereka mengarang cerita  tentang Taehyun  yang seolah di spesial kan oleh para guru lalu menceritakan nya pada murid lain.

Our Dreams || TXT [✓]Kde žijí příběhy. Začni objevovat