38 - My Ice Antariksa

16.9K 642 24
                                    

"Kak Anta"sapa Alleta .

Antariksa menoleh ke Alleta kemudian ke Kenta sekilas ."ga sama kak Dewa?"tanya Alleta .

Antariksa menggelengkan kepalanya datar ."kenapa ?"tanya Alleta lagi .

Antariksa menutup bukunya dengan kasar ."gue lagi baca gausah berisik"akhirnya dia pergi dari situ .

Alleta mengkerutkan keningnya ."gue nanya doang perasaan"kata Alleta .

Alleta kira setelah dia tau Alleta itu orang yang di menthori olehnya sikapnya akan berubah menjadi sedikit lembut tetapi ternyata sama saja.

"Udahlah Al , lo itu ga perlu kaya gitu sama dia , gausah lo tanya tanya lagi dia , dia jadi lebih sensitif sama cewek"kata Kenta ."lebih baik lo pilih buku mana yang lo mau"ajak Kenta menarik Alleta ke buku buku .

Alleta menoleh sebentar ke belakang dan melihat Antariksa itu kini sedang membayar bukunya .

Alleta mengambil salah satu buku tidak di baca dulu dia langsung bilang kepada Kenta dan akhirnya Kenta itu membayarnya .

"Udah ini pulang aja ? Lo gamau makan dulu ?"tanya Kenta .

"Engga deh langsung pulang aja takutnya kemalaman"jawab Alleta .

"Yaudah deh"

Tepat di depan rumah Alleta , dia turun dari motor Kenta lalu memberikan helm yang di pinjamkan oleh Kenta sebelumnya .

"Thanks ya Al"ucap Kenta sambil tersenyum .

"Oke kak makasih juga ya udah beliin gue buku"

Kenta mengangguk ."gue pulang ya"katanya kemudian pergi dari rumah Alleta .

Alleta masuk ke dalam rumahnya dan masih tetap ada Alden di depan TV yang posisinya berbaring .

"Bentar amat pacarannya"celetuk Alden .

"Bukan pacar!"bentak Alleta .

"Tapi kabogoh"kata Alden tertawa jahil .

Alleta menatap sinis ."malesin"ucapnya lalu masuk kelas .

Alleta duduk di tempat tidurnya sambil membuka Handphonenya , Alleta sempat terbayang dengan laptop milik Antariksa yang sempat mati total itu .

"Laptopnya udah betul apa belum ya?"tanya Alleta ke dirinya sendiri .

"Ehhh ngapain juga gue itu mikirin laptopnya dia , toh setelah laptopnya betul dia ga akan ajarin gue lagi,ah Alleta seharusnya lo itu gausah ketemu sama dia , lo kehilangan menthor terbaik lo tau ga"makinya kepada dirinya .

Alleta sangat penasaran dengan Antariksa yang masih akan jadi menthornya atau tidak .

Alleta : lo masih jadi menthor gue ga ?

Dengan deg degan Alleta mengirim pesan tersebut kepada Antariksa , dia tidak siap untuk melihat balasannya nanti makannya dia memutuskan untuk tidur dan melihat balasannya besok .

-

Alleta membuka matanya jam dinding yang ada di hadapannya menunjukkan pukul 4.30 pagi , Alleta mengangkat badannya tetapi mata masih menutup .

Tak lama dia menuju kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian dengan seragam hari ini , Alleta menggigil karena mandi terlalu pagi .

Dia memakai lipbalm di bibirnya sehingga memancarkan warna pink muda segar itu membuat kecantikannya bertambah , matahari mulai terbit membuat kamar Alleta menjadi terang karena jendela telah Alleta buka .

Alleta mengambil tasnya lalu pergi ke bawah , cuma ada bundanya saja di bawah sedangkan Alden belum ke bawah .

"Tumben Alden belum bangun"kata Alleta sambil mengoleskan selai strawberi ke dalam roti tawar .

"Baru pergi mandi dia tadi bunda bangunin soalnya tadi malem dia begadang tuh main PS"ucapnya .

"Dasar"celetuk Alleta .

Tak lama dari itu datang Alden dari tangga dengan sudah memakai seragam yang tidak ia masukan ke dalam celana , biasa cowok kalo ingin terlihat keren seperti itu .

Alden melihat ke arah Alleta lalu tersenyum sok ganteng , dan duduk di sampingnya ."kenapa lu senyum senyum sendiri"

"Engga sendiri lah kan ke elu"ucap Alden membela sambil mengambil roti tawar .

"Ga gue bales kan ya sendirian"kata Alleta melahap gigitan roti terakhirnya kembali .

"Oke terserah"kata Alden menyerah .

"Ayo buruan pergi"mengangkat badannya .

Alden melongo"gue baru dateng dan mau sarapan roti lu gila"katanya .

"Lama , makannya jangan begadang begadang"

"Kalo tiada artinya"dia melanjutkan seperti lirik lagu.

"Itu lu tau"kata Alleta .

"Gue kan main PS jadinya ada artinya"

"Main PS nya itu yang ga ada artinya pea , gue tunggu di depan"kata Alleta lalu berjalan ke arah depan .

Alden terlihat kesal .

Beberapa menit kemudian Alden mengikuti Alleta yang sudah menunggunya di dekat motor , Farah mengikuti anak anaknya .

"Pergi dulu ya bunda"ucap keduanya .

"Hati hati"Farah tersenyum .

Mereka mulai pergi menjauh dari Farah , di jalan daritadi Alden terus mengeluh kedinginan .

"Kenapa sih lu tiba tiba minta pergi jam segini"tanya Alden .

"Gue tau ya Alden lu itu suka telat dateng ke sekolah jadi gue suka khawatir"kata Alleta tiba tiba ."biasanya orang yang merasa bersalah suka berhentiin rutinitas yang bikin orang yang di minta tolongnya itu rugi kan jadi maksudnya tuh orang orang bakalan minta buat ga di anter lagi sebagai solusi , tapi karena gue juga gamau rugi makannya gue atur jam pergi ke sekolah biar lu ga telat"ucap Alleta menjelaskan .

Bahu Alden melemas ."Al seolah olah itu gue Gamau anterin lu ke sekolah lagi , denger ya gue itu malah seneng anterin lu kan lu Ade gue jadinya lu pergi kesekolah dengan selamat bareng gue"perkataan Alden tiba tiba menjadi mellow .

"Don't cry , bro"ucap Alleta sambil menepuk bahu Alden dan sedikit tertawa .

"Siapa juga yang nangis dasar gila"

Alleta tertawa .

Alleta seharusnya beruntung meskipun Alden suka menghina,suka membuat Dirinya kesal , juga suka mengejek tapi Alden benar benar sayang kepada Alleta yang harus dia jaga karena jika bundanya nanti tidak ada hanya mereka berdua akhirnya .






Ceritanya spesial Alden , siapa yang pengen punya kembaran kaya Alden ???

Jangan lupa vote dan comment temen temen

Love,
Sabil 💓

My Ice Antariksa Where stories live. Discover now