7 - My Ice Antariksa

22.4K 788 6
                                    

"Masa sih cowok seganteng dan sekeren dia punya phobia di sentuh pergelangannya sama cewek sih"ucap Adel setelah melihat Antariksa duduk di salah satu meja kantin.

"Dia juga manusia kali Del , punya kekurangannya kan"ucap Maurin bijak .

"Alahhhh kemarin aja gue denger kalian ngobrol omongan lo ga gitu , lo juga aneh sama dia"cibir adel.

Maurin menatap malas lalu mengalihkan pandangannya .

Alleta berfikir sejenak lalu menarik Adel dan Maurin pergi , dia duduk di salah satu meja di kantin yang sebenarnya telah terisi ."Al ngapain lo duduk di sini ?"tanya Maurin .

"Udah santai aja"ucap Alleta .

Bagaimana tidak aneh , Alleta duduk tepat di hadapan Antariksa yang sempat menoleh ke arah Alleta untuk sekilas ."sorry kenapa ya lo duduk si sini ? Perasaan meja masih banyak"protes Bianca .

"Terus ?"tanya Alleta .

"Ya ini tempat kita"kata Bianca .

"Gue mau disini,"ucap Alleta .

Bianca menatap Alleta malas ."aneh banget sih ni cewek"tambah Alleta .

Antariksa tidak tertarik dengan perbincangan Bianca dan Alleta , dia terus memakan makanannya tanpa terganggu .

Alleta mendekatkan wajahnya kepada Antariksa ."lo ga ada niatan buat minta maaf ?"tanya Alleta .

Bianca menoleh ke arah mereka."Heh inget ya Anta itu kakak kelas lo jadi lo harus sopan"protes Bianca ."gue kira lo cewek baik waktu gue ketemu lo"tambahnya .

Alleta menatap Bianca ."gue juga mikir yang sama ke elo"

Bianca makin kesal .

"Kak Anta minta maaf dong sama Alleta"pinta Maurin .

Antariksa tidak mendengar , tetapi ia malah langsung pergi dari situ padahal makanan dan minumannya masih belum ia habiskan .

"Ngeselin banget sumpah jadinya si Anta pergi"ucap Bianca kesal .

"Udahlah Lagian si Anta emang suka gitu kan pergi tiba tiba"ucap Dewa .

Bianca ikut kesal kepada Dewa lalu dia berlari mengejar Antariksa ."sorry ya si Anta emang gitu"ucap Dewa .

"Gue tau dia orang yang kaya gitu gue dateng kesini supaya dia pergi dari kantin ini , gue males liat nya bikin kesel dan bikin ga mood makan,"ucap Alleta lalu pergi dari situ .

Maurin dan Adel juga aneh melihat sikap Alleta ."maaf juga ya kak Dewa , Alleta emang gitu dari SMP,"Maurin mengangkat badannya di ikuti dengan Adel yang sebenarnya tidak mau pergi dari sana karena kapan lagi duduk semeja dengan kak Dewa yang sudah menjadi incarannya sejak pertama masuk ke sekolah ini ."duluan ya kak Dewa"Maurin pergi sambil menarik tangan Adel .

Alleta kembali ke meja yang sebelumnya ."ko sendiri ?"tanya seseorang .

Alleta menengok , lalu tersenyum sedikit ."tadi ga sendiri cuma temen temen pada ngilang"ucap Alleta .

"Elo yang ngilang gila ! Tiba tiba pergi"bantah Maurin lalu duduk di kursi depan Alleta ."kak Kenta kenapa sendiri ? Ga sama pacarnya ?"tanya Maurin setelah melihat Kenta di samping Alleta yang masih berdiri.

Kenta menggelengkan kepalanya sambil tersenyum ."kenapa ?"tanya Maurin lagi .

"Kepo amat Idup lu"sambar Adel .

Maurin menatap Adel tajam ."kaya yang ga aja mbaknya tolong"

"Gue ga ada pacar"ucap Kenta membuat Maurin dan Adel menghentikan adu mulut kecil itu .

"Gapunya ? Kenapa ?"tanya Adel yang masih melongo .

"Tuh kan lo juga kepo kan"Maurin kesal setengah mati .

"Sutttttttttt !!!! Berisik !!!"bentak Alleta ."lo pada ga pernah akur heran"tambah Alleta .

Maurin dan Adel berhenti bertengkar ."Yaudah Al gue balik ke kelas ya"ucap Kenta .

Alleta mengangguk dengan senyum tipisnya , lalu Kenta berlalu .

"Yo Whats up girl!"kata Malvin lalu duduk di hadapan Adel , samping Alleta .

"Napa lu ? Mau minta traktiran lagi ?"tanya Maurin .

"Teu neng ah , isin"katanya tersenyum jahil .

"Tadi so Inggris sekarang balik lagi deh ke bahasa asal"kata Adel .

"Iya dong"ucap Malvin ."ohhh iya gue punya berita bagus nihhh"ucap Malvin kegirangan .

"Dasar lo Lambe Malvin"kata Maurin .

"Penasaran ga Al ?"tanya Malvin ke Alleta yang sedari tadi tidak melihat ke arahnya .

Alleta memandang malas seperti berkata 'apa?'.

"Oke gini tadi ada korban Antariksa lagi"

Alleta menurunkan alisnya ."pas gue mau kesini kan si Antariksa itu mau ke kelasnya habis dari kantin kayaknya , ada cewek yang megang tangannya mau kasih coklat biasa caper eh malah di lepas dengan kasar jadinya dia jatoh , ekspresi si Antariksa dingin aja gitu , gila bisaan kitu watados budak teh pergi deh gitu aja"kata Malvin yang bahasanya campur aduk .

"Mulai lagi tuh cowok"ucap Alleta .

"Gue pengen bisa kaya dia , tapi gabisa gue nyenggol cewek cantik aja bawaannya pengen minta maaf terus sekalian modus , deket , jadian deh"kata Malvin tertawa .

"Terus di tinggal deh"celetuk Adel .

Pandangan Malvin ke Adel ."nahhh !!! Ces dulu dong friend"dia mengangkat tangannya untuk tos dengan Adel , Adel yang kebingungan lalu mengangkat tangannya juga .

Maurin menendang kaki Malvin sampai Malvin kesakitan ."ehhh jangan marah dong , itu kan dulu masa lalu sayanggg"kata Malvin .

"Masih sakit hati tuh dia ditinggal elo pacaran gitu aja sama si Maura"kata Alleta tertawa .

"Udah minta maaf kan , minta maaf lagi atuh"Malvin menjulurkan tangannya ke arah Maurin .

"Ehhh gue udah Move on keles"Maurin menepis juluran tangan Malvin .

"Jangan marah , gue udah putus sama Maura , gue dulu mau milih elo tapi lo nya dulu kaya biasa aja sama gue jadinya gue pilih Maura aja"ucap Malvin .

"Tunggu tunggu jadi lo deket sama dua cewek gitu ?"tanya Adel yang tidak tahu cerita mereka saat SMP .

Malvin mengangguk bangga ."gila kan dia , ganteng juga Engga lo"bentak Maurin .

"Kenapa suka coba ?"tanya Malvin membuat Maurin jadi kena skak .

"Gue ga suka sama lo !"

"Tapi nelpon gue malem malem sambil nangis"kata Alleta terus menggoda .

"Alleta !!!"teriak Maurin sambil menahan malunya .

Alleta , Adel , dan Malvin tertawa asyik membuat Alleta menjadi lupa dengan rasa kesalnya terhadap Antariksa .

My Ice Antariksa Where stories live. Discover now