Chapter 15: Dia pergi meninggalkan luka

Start from the beginning
                                    

"lo benerankan Cip mau dateng?"tanya Ayuka lagi.

"Dih.. Udah gue bilangkan tadi? IYAAAAA kata gue kan"

"Yeayyyyy... Kalo gitu gue mau ke kampus dulu,byeee. Assalamualaikummm"

"waalaikumsalam warahmatullahi wabarokattuuu"

***

Matahari siang ini cukup terik,langit cerah,burung-burung beterbangan seoalah menandakan ada pertemuan dua insan yang entah akan menjadi pertemuan kebahagiaan diantara keduanya.

Terburu-buru. Syfa berlari menuju Bandara. Dengan nafas yang terengah-engah Syfa berteriak.

"Mas Gibrannnnnnn"

Yang dipanggil pun menoleh.
"Lo ngapain kesini?"

"Cipa kesini karenaaaaaa" ucap Syfa menggantungkan kalimatnya ketika melihat Salshabilla ada di belakang Gibran.

"Karena apa?"

"Hah?" Ucap Syfa bingung.

"Ka... Renaaa... Cipaaa.. Cipa disuruh Ayuka,hehe"

"Gue?? Lah kok gue?"tanya Ayuka bingung.

"Ehhh ternyata ada Ayuka,ada mba Salsha,dan adaaa mas Adit juga ya? Aduh kok rame-rame gini. Ga ajak-ajak Syfa sih? hahaha"

"Syfa??"tanya Adit.

"Iya mas Adit?" Jawab cengengesan.

"Syfa kenapa?"

"Hah? Syfa? Kenapa Syfa? Ga kenapa-kenapa kayaknya ,Hehe"

" Ya,udah udah... Syfa sini duduk,gabung sini yukkk" ajak Salsha.

"Caper banget centong nasi " celetuk Ayuka.

Semua tertawa mendengar perkataan yang lolos dari bibir Ayuka.

Semua terduduk dengan raut bahagianya. Kecuali Syfa dan Gibran. Keduanya saling menatap dengan raut wajah kesal,kecewa,amarah yang menggebu antara keduanya.

Ditengah perbincangan antara mereka. Tiba-tiba saja Gibran berdiri dengan tatapannya yang menakutkan.

Heningggggggggg.......

Semua terdiam. Semua mata yang ada di meja itu beralih pandang menatap Gibran.

"Gua harus ngomong sama lo". Ucap Gibran dingin tanpa mengekspresikan apa pun.

"Ngomong sama aku?" Ucap Salsha sambil nyengir-nyegir ala unicorn.

"Pede banget si lo"ucap Ayuka kesal.

"Ke siapa Gib?" Tanya Adit bingung.

Gibran melirik ke arah Syfa. Menandakan bahwa seseorang yang saat ini harus berbicara dengannya adalah Syfa.

"Syff.. Syfaa??" Tanya Syfa bingung sekaligus takut dengan tatapan Gibran.

"Sayangggg kok Syfa sih? Seharusnya di saat saat terakhir gini kamu tuh ngomong nya sama aku bukan Syfa". Ucap Salsha kesal.

"Sal,stop panggil gua 'sayang' gua bukan pacar lo lagi. Kita udah putus. Dan satu lagi dengan kehadiran lo disini ga ngubah pemikiran gua buat balikan sama lo lagi"ucap Gibran pergi meninggalkan meja.

"Cippp"ucap Ayuka sambil memberi kode.

"Hah? Apa??"

"Sana lo ikutin"

"Lah kok gua?"

"Iya kan tadi dia mau ngomong sama lo"

"Oh,oke oke"jawab Syfa sambil berlari mengejar Gibran.

Diary untuk calon imamkuWhere stories live. Discover now