Chapter 15: Dia pergi meninggalkan luka

110 4 2
                                    

Setelah kejadian adu mulut dirumah Gibran. Syfa tidak pernah bertemu dengan Gibran lagi. Kejadian kemarin membuatnya tau,siapa yang pantas untuk ia perjuangkan.

"Cip,gue ke kampus ya". Ucap Ayuka membuyarkan lamunan Syfa.

"hm"jawab Syfa dengan malas sambil berbaring dikasurnya.

"gue kayanya pulang telat"

"hm"

"ham hem mulu,jawab yang beneran dikit kek. Tanya kenapa pulang telat gitu atau apa kek?"ucap Ayuka kesal.

"ya udah ka,kalo mau pulang telat ga apa-apa"

"ya udah,lo mau gue bawain apa?"tanya Ayuka yang dijawab gelengan kepala oleh Syfa.

"elahh Cip,lo kenapa si? Semenjak lo sama Mas Gibran berantem kayanya lo ga ada gairah untuk hidup"

"ga apa-apa"jawabnya lagi sambil beranjak dari kasurnya.

"lo mau tau ga kenapa gue pulangnya telat?"

"ga"

"yakin ga mau tau??"

"iya"

"ya udah.. Awas nyesel lohh"

"apa sih yuka,gue bilang ga mau ya ga mauuu"

"widihhh gitu dong ngegas, ahaha"

"apa sih,ga jelas tau ga"

"mau lo tau atau ga juga ini ga penting buat lo ya kan? Dokter Gibran ga penting kan buat lo??"

Tak ada respons dari Syfa,ia sibuk dengan bukunya.

"iya kan? Iya kan Cip?? Dokter Gibran Ga pentingkan buat lo?"ucap Ayuka meledek.

"ya udah gue pergi dulu ya.. Assalamualaikum..."

"eh,yuka,yuka...". Panggil Syfa menghentikan langkah Ayuka.

"ada apa Cip? Lo penasaran ya? Iyakann?? Hayoo ngakuu.."

"ehehe.. Yuka yang cantikkk,manisnya kaya gulali. Emang ada apa dengan dokter Gibran?". Tanga Syfa penasaran.

"wuu tai onta,ngomong dari tadi dong kalo penasaran ga usah sok jual mahal"ujar Ayuka kesal. Sedangkan Syfa memasang muka melas berharap Ayuka menjawab rasa penasarannya.

" Mas Gibran siang ini berangkat ke Jakarta. Katanya sih dia mau pindah ke Jakarta"

"ooohhh"

"lah? Kok oh doang???"

"kalo itu mah gue tau. Tapi gue ga tau kalo dia take off siang ini"

"ya,kata mas Adit sih sebenernya lo harus pergi. Tapi berhubung lo dua hari yang lalu dari ribut sama mas Gibran,jadi gue takut bilangnya ke lo. Dan gue udah tau jawaban lo pasti ga mau". Jelas Ayuka kepada Syfa.

Lama termenung Syfa memikirkan penjelasan Ayuka. Ia bimbang harus pergi menemui Gibran atau tetap dikasurnya.

"guee.. Gue bisa ka,gue bakal nemuin mas Gibran dibandara"ucapnya setelah berpikir cukup lama.

"hah?? Lo seriuss Cip?" tanya Ayuka terkejut. Lalu dijawab anggukan oleh Syfa.

"yeayyy!!! Ya udah kalo gitu gue mau ke kampus dulu,byee... Sampai ketemu dibandaraaaaaa" ucap Ayuka sambil keluar dari pintu kosan.

Namun,baru beberapa detik Ayuka keluar. Tiba-tiba Syfa dikejutkan dengan munculnya kepala Ayuka di pintu.

"aaaa.. Astaghfirullah... Ya allah.. Lo yang beneran dikit kek,gue kaget ini"ucap Syfa sambil mengelus dadanya.

Diary untuk calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang