Chapter 3: Kebodohan yang pernah saya lakukan

1.1K 28 3
                                    




Sebelumnya saya mau tanya sama kalian, apakah kalian pernah mengagumi seseorang sampai-sampai kalian rela melakukan apa saja? Bahkan hal-hal gila sekali pun bakal kalian lakukan? Mungkin kalian ada yang pernah melakukannya dan mungkin ada juga yang belum pernah melakukannya.

Tapi kejadian ini pernah saya alami,terutama disaat saya menginjaki bangku SMA.

Kala ituuu....

"eh sya,sya,sya.. Lo tau ga gue dari liat instastorynya Umay Shahab"kataku dengan kehebohan yang membuatnya terbangun dari tidurnya.

"iya,terus?"ucapnya dengan mengangkat kepalanya dengan malas.

"ada fans yang nge DM dia,terus dibales sama Umaaaayy..."

"SUMPAH??? "ucapnya memotong pembicaraanku. "beruntung banget ya itu orang,mana sini gue liat?" sambil menarik hp dari genggamanku

"GILLAAA!!! Beruntung banget ya itu orang,eh eh..gini ya cip.. Mending lo cobain nge DM si pak dok".

"maksud lo? Nge DM siapa? "tanyaku bingung.

"ya ampun.. Masa lo ga ngerti sih apa yang gue maksud? Peka dikit dong jadi manusia"

"beneran gue ga tau. Sumpah! "ucapku sambil mengangkat dua jariku.

"nge DM si itu lohhh.. Nge DM si Gibran "

"lah terus caranya?"

"ya kita tinggal ikutin aja cara dia"ucapnya sambil menunjukkan hp milikku.

"maksud lo dengan begini?"sambil melihat instastory artis tersebut.

"yaps!!! Tepat sekali" dengan senyum kebanggaannya.

"nanti Kalo ga dibales muka gue mau taruh dimana sya? Ya allah punya temen begini amat ya"

"ya elah jangan pesimis dulu kek jadi orang, ini nih gue kasih tau caranya. Nanti gue pura-pura kasih lo chalange,nah chalange nya itu ya nge DM si pak dok lo itu. Nanti kalo seumpamanya DM lo dibales gue bakal pura-pura traktir lo,selama 1 minggu" jelasnya panjang lebar.

"hah? Lo yakin rencana lo ini bakal berhasil?"

"ya kan nanti gue chat lo pura-pura chalange, terus chatan gue lo screenshots terus kirim ke pak dok sebagai tanda bukti, ya dari itu kita tinggal tunggu aja hasilnya,DM lo bakal di bales atau ga sama dia"

"ga deh, chat gue mana mungkin dibales sama dia. Toh dia kan terkenal,lah gue cuma pelajar biasa doang. Gue ga pintar kayak dia, gue juga ga cantik kayak mantan dia, nah ditambah gue juga orangnya pas-pasan"

"ehh..lo mah gitu, pesimis duluan. Inget geh kata si sahabat kita Yura 'pesimis itu buat orang yang lemah dan ga percaya diri. Sahabat gue ( syfa&aisya) ga boleh pesimis,karena pesimis itu bagian dari orang-orang yang tidak mau berusaha' lo inget kan?"ucapnya sambil mengulang perkataan Yura sahabat kecil kami.

Kemudian aku terdiam,memikirkan perkataan aisya,perkataannya ada benarnya juga. Jika kita mengagumi seseorang,pastilah ada kata berusaha. Setidaknya kita sudah berusaha, sad ending atau happy ending itu diluar kuasaku.

Setelah memikirkannya berulang-ulang kali,akhirnya aku memutuskan untuk melakukan hal yang konyol itu. Menyetujui perkataan aisya.

Bell pulang sekolah pun berbunyi aku buru-buru melangkahkan kakiku menuju gerbang sekolah. Aku menunggu Aisya di halte bus depan sekolah. Sebelum bell pulang berbunyi Aisya di panggil untuk menghadap bu Yuli. Hingga detik ini belum ku temukan batang hidungnya.

" Dor.." Aisya mengagetkanku.

" astagfirullahaladzim. Keterlaluan kamu sya,saya jadi kaget. Kalo saya punya riwayat penyakit jantung bisa serangan jantung mendadak. Kamu mau tanggung jawab? Saya ga ada obatnya loh.."

Diary untuk calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang