Chapter 18 : "Gibran yang malang"

8 0 0
                                    

Hallo. Assalamu'alaikum wr.wb
Selamat malam minggu semuanya.
Aku mau kasih asupan malam minggu. Semoga suka yaa sama ceritanya, terima kasih🥰🫶🏻
Jangan lupa untuk Vote+Comment👍🏻

—————————————————————

#JAKARTA

*GIBRAN

Gibran menatap langit-langit kamarnya, dia terdiam sangat berbeda dengan isi kepala nya saat ini. Riuh isi kepalanya membuatnya memiliki keputusan untuk menikahi Syfa. Namun disisi lain, dia teringat bahwa ia juga pernah menjadi luka bagi Syfa.

Gibran mengambil ponsel genggamnya. Ia mencari nomor kontak Syfa, melihat avatar Syfa, yaps!! Syfa jarang sekali menggunakan avatar mungkin dalam setahun bisa dihitung berapa kali dia menggunakan avatar. Gibran mengganti nama kontak Syfa yang semula Assyfa Sabiya Az-zahra kini berubah menjadi CiWet yang berarti (Cipa Cerewet). Gibran tersenyum malu, mengingat julukan itu Gibran kasih ke Syfa karena Syfa amat sangat cerewet, setiap kali Syfa dikasih kesempatan berbicara dapat dipastikan sulit menemui tanda titik, AHAHA.

Kemudian Gibran mulai mengetik, jari jemarinya mulai menari diatas papan ketik ponselnya. Di mulai dari basa-basi sampai mencoba untuk mengajak Syfa makan berdua. Tapi semua itu tidak ia kirim ke penerimanya.

"Cip, besok sibuk??"
"Cip, besok makan yuk diiii...."

"Ada rencana kemana lo besok?". PESAN TERKIRIM]

tinggggg....
(CiWet)
kerja

Mendengar ponselnya berbunyi Gibran senang bagai dimabuk kepayang. Sambil tersenyum-senyum malu Gibran mereply pesan itu.

[Gibran]
sepulang kerja?
[CiWet]
mau ke toko buku buat tambahan pelajaran mata kuliah Pak Karno

Gibran tertegun, lagi-lagi Syfa membuatnya takjub. Gibran teringat saat ini Syfa sedang melanjutkan kulaih S2 nya sambil bekerja. Syfa yang dulu Gibran kenal telah berubah menjadi perempuan yang mandiri, kreatif, dan cantik. Banyak orang yang menyayanginya. Membuat Gibran berpikir "Syfa yang cantik dan ramah ini, Bagaimana mungkin tidak ada yang tertarik dan mencoba untuk meminangnya??"

[CiWet 2]
ada apa mas Gibran??. Tanya Syfa dalam pesan.

[Gibran]
ke toko buku yang mana? besok gua anter aja yaa, besok gua pulang kerja sekitar jam 15:00 paling lambat jam 16:00.

[CiWet]
17:00. gapapa ko, gua sendiri aja. lo cape pasti mending istirahat aja

[Gibran]
okay

Merasa tertolak Gibran yang tadinya semangat sekali. Tiba-tiba terdiam. Dia meletakkan ponselnya kembali di meja, kemudia dia tertidur.

————————————————————

*SYFA

Keesokannya....

Jam pulang kantor tiba, saatnya Syfa menuju toko buku kesukaannya. Ia membeli beberapa buku yang akan dia gunakan untuk membantunya dalam pelajaran di mata kuliah S2 dan tesis nya kedepannya.

Syfa mengambil buku yang berjudul 'komunikasi korporat'.  Ia membaca bagian belakang sampulnya "cukup menarik", batin Syfa. Lalu ia melangkah maju untuk melihat dan membeli buku lainnya yang akan ia butuhkan.

Saat melintasi rak novel, Syfa tampak tertarik. Diwaktu luang biasanya selain menonton drama korea kesukaannya, Syfa juga membaca novel untuk melepaskan penatnya. Diambilnya salah satu buku novel.

"suka novel romantis??". Ucap seseorang yang suaranya asing ditelinga Syfa.

Syfa menoleh ke sumber suara itu. Dengan senyum canggung Syfa menjawab dengan pelan.
"iya"

Diary untuk calon imamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang