BAB -3

866 72 32
                                    

Masalalu hanyalah kenangan yang tidak dapat dirubah lagi. Tetapi masalalu dapat menjadi pembelajaran bagi seseorang untuk di masa yang akan datang atau masa yang sedang dialaminya.

👑👑👑

Suasana tegang tengah terjadi di istana besar yang menjadi pusat dari seluruh istana yang ada di wilayah kerajaan Lanzwirs. Seluruh pelayan diminta untuk meninggalkan ruang tengah yang begitu luas. Ruangan yang biasanya menjadi tempat canda tawa itu mendadak menjadi tempat penuh kegelapan dengan hati yang dipenuhi amarah.

Raja Cadwallon, pemimpin tertinggi di masanya yang terlihat kelihatan sangat marah. Tubuh tinggi tegapnya bahkan tidak mampu menutupi kemarahan dalam jiwanya yang terlihatkan ke permukaan. Raja Cadwallon menatap tajam satu persatu orang yang ada di ruangan itu. Ia memandang marah serta benci mendalam, hingga tangannya mengepal dengan sangat kuatnya sampai terlihatkan tulang-tulang di sela jari-jarinya yang memerah.

"KENAPA ADA HAL MENJIJIKAN YANG TERJADI DI ISTANA SUCI INI?!" Raja bukan hanya berteriak, ia sudah membentak dengan sangat kasar.

Setelah air mata yang telah tumpah karena perselisihan yang terjadi, semuanya mendadak membisu di tempat tidak tahu harus berbuat apa ketika yang tertinggi telah mengetahui ada hal keburukan yang sudah terjadi di balik tubuh besarnya.

Pangeran dengan kulit putih memerah itu tertunduk, bersujud di kaki ayah tercintanya, meminta belas kasihan dan ampunan atas dosa yang telah di lakukannya. "Ayah, maafkan kami.." lirihnya sembari berupaya memegangi kaki raja Cadwallon.

Raja itu langsung menyingkirkan tubuh putra satu-satunya itu dengan kaki besarnya, mendorong tubuhnya tanpa rasa kasihan sedikitpun. Padahal, sangat terlihat dari air matanya memancarkan kesedihan yang mendalam atas kegagalannya menjadi seorang pemimpin keluarga ketika ia berhasil memimpin kerajaannya sendiri.

Sebuah tangan mungil mengusap lembut punggung tangan besar raja Cadwallon, matanya pun terarah pada putri kesayangannya yang berhasil meluluhkan batu es terbesar di hatinya. "Ayah, sudah cukup." pintanya dengan lembut. Matanya memancarkan rasa kesedihan melihat kakak yang disayanginya bersujud meminta maaf pada ayahnya.

"Semua ini bukan salahku saja! Niara juga ikut terlibat!!"

"DIAM!!!" Raja Cadwallon benar-benar terpicu untuk membentak lebih kasar lagi. Ia bahkan berani menampar wajah putranya sendiri. "Semua ini salahmu! Salahmu yang tidak bisa menyingkirkan rasa cinta pada adik kandungmu sendiri!! bahkan kamu sudah memiliki keluarga, betapa hancurnya hatiku melihat kamu yang tidak bisa membuang perasaanmu itu pada adikmu sendiri!"

Wanita paruh baya di sampingnya tak tahan untuk melihat itu semua, ia bahkan menutup mulutnya dan menahan air matanya untuk jatuh lagi. Bisa-bisanya kakaknya itu memancing kemarahan ayahnya lagi.

"Niara, katakan pada ayah, bayi yang dikandung Lady Chiary berjenis kelamin apa?" tanya raja Cadwallon melembut.

Denial tidak suka itu. Dia benar-benar benci dengan semua sikap palsu ayahnya. Semua sikap buruk yang tidak selayaknya ia lakukan padanya. Memperlakukan hal yang berbeda antara ia dan adiknya, Niara.

Niara melihat langit-langit ruangan, ia benar-benar tidak bisa berbohong pada ayahnya dan dia tidak ingin menambah luka yang ayahnya alami. "Perempuan." sahutnya pelan,

Dan didetik itu juga, raja Cadwallon langsung memanggil seluruh anggota keluarga. Untuk melakukan tindakan yang benar-benar sudah dirancangnya dengan pasti.

IRREPLACEABLE (Completed √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang