BAB 11

1K 96 34
                                    

Enjoy this story 😊

👑👑👑

Sebuah tangan hangat menggenggamnya erat, saling memberikan kekuatan untuk keduanya. Dan ini adalah awal bagi mereka, berjuang bersama-sama.

"Sudah siap?" Pangeran Clinton menatap pasti.

Charisa menghembuskan nafas beratnya, lalu menganggukkan kepalanya. Kemudian dengan langkah pasti ia melangkahkan kakinya menuju pesawat kerajaan Lanzwirs yang terparkir di halaman depan rumahnya. Untungnya halaman rumahnya itu begitu luas sehingga pesawat kerajaan itu bisa terparkir dengan aman.

Awalnya ia memang tahu bahwa pangeran Clinton akan menjemputnya, tetapi ia tidak tahu bahwa pangeran itu menjemputnya dengan pesawat kebanggan kerajaan Lanzwirs.

Gadis itu tahu, semenjak ia sudah mengingat semuanya secara perlahan, hidupnya tidak akan sama lagi. Ia bukan lagi gadis kesayangan ayahnya yang bermanja-manja atau selalu bergantung padanya, ia bukan lagi gadis yang selalu minta ini itu, ia bukan lagi gadis manis yang selalu menjadikan sahabatnya sebagai tamengnya. Sekarang ia menjadi gadis yang siap dengan seluruh tanggung jawab yang diembannya.

Charisa terdiam untuk waktu yang lama, ia teringat pada perkataan neneknya dulu;

"Suatu hari nanti, kerajaan Lanzwirs akan berada di bawah kekuasaanmu."

Neneknya tidak pernah menarik kembali ucapannya. Neneknya juga tidak pernah main-main dalam ucapannya. Dan ia tahu, neneknya sedang mengawasinya meski dalam alam yang berbeda.

"Sedang memikirkan apa?"

Charisa tersenyum lembut, "Aku tahu, kenapa kamu selalu merasa belum siap."

"Bukan hakku. Kamu tau itu kan?"

"Bukan itu."

"Lalu apa?" pangeran Clinton menatap dalam,

"Kamu akan mengetahuinya nanti kalau kamu menanyakannya dengan pasti di lubuk hati terdalammu."

Pangeran Clinton terdiam dibuatnya. Ia bungkam seketika dengan mencerna setiap ucapan Charisa. Apa yang dimaksud gadis itu?

Selama ini, hal yang membuatnya belum siap ialah ketika kakeknya meninggalkan dunianya dan pergi menyusul saudarinya yang telah ia bunuh, meninggalkan dirinya seorang diri berjuang untuk mengembalikan Charisa ke istana, memperkenalkan kembali gadis itu ke khalayak umum dan menyatakan bahwa bukan ia yang pantas menjadi raja muda Lanzwirs, tetapi gadis itu lah yang berhak memimpin kerajaan Lanzwirs. Lalu kenapa gadis itu mengatakan bahwa bukan itu yang membuatnya belum siap, lalu apa?

Seperti biasa, tempat duduk favorit gadis itu tepat di samping jendela pesawat. Ia selalu suka dengan pemandangan yang terlihat dibalik jendela. Senyumnya terus mengembang sampai ia melihat hutan hijau begitu luas terhampar, pepohonan asri menyelimuti daerah tersebut.

Ia mengerti sekarang kenapa istana utama Lanzwirs tidak bisa diakses media, istana utama itu ditutupi hutanan lebat, jalan tanpa penerangan dan pastinya harus melewati beberapa penjaga yang mengawasi gerak gerik mobil yang melintasi jalan menuju istana utama. Sudah dipastikan, orang-orang yang tidak memiliki kepentingan atau hak ke wilayah istana utama Lanzwirs tidak akan bisa kembali seperti semula.

Semua juga tahu bagaimana ketatnya keamanan kerajaan Lanzwirs. Semuanya terjaga dengan rapi, hingga berita kematian keluarganya pun berhasil ditutupi.

IRREPLACEABLE (Completed √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang