BAB 13

856 119 31
                                    


Yang udah keburu seneng karena ga perlu nunggu seminggu baru update, votenya dulu bisa kali 😜

👑👑👑

Palu diketuk tiga kali dengan nyaring, bunyi dentuman kedua benda yang terdiri dari kayu itu terdengar memenuhi ruangan. Palu akhir telah dibunyikan. Tanda bahwa hukuman telah dijatuhi dengan sah.

Pangeran Clinton tidak menampilkan ekspresi apapun. Ia hanya berbicara ketika diminta mengutarakan kesaksiannya atas tindakan yang telah dilakukan Lady Veiry selaku pimpinan kudeta pada malam ulang tahun kerajaan Lanzwirs.

Ulang tahun yang dinantikan dengan sangat meriah itu berubah menjadi malam kelabu, mengulang sejarah kelam yang pernah terjadi di istana lama kerajaan Lanzwirs. Bedanya kejadian kali ini melibatkan banyak pihak.

Kalau dulu hanya anggota keluarga kerajaan serta pelayan yang berada di istana yang terkena dampaknya, kejadian kali ini melibatkan hampir semua tamu undangan yang bahkan merupakan raja, ratu, serta sultan yang terkena dari akibat kudeta yang dilakukan Lady Veiry beserta antek-anteknya.

"Setelah melalui persidangan panjang, sesuai dengan pedoman undang-undang kerajaan Lanzwirs maka menyatakan hukuman gantung untuk terdakwa telah sah dinyatakan dan akan segera dilakukan. Sidang ditutup, kasus selesai." Jaksa mengakhirinya dengan ketukan palu tiga kali.

Pangeran tampan itu merapikan kembali jas yang dikenakannya, lalu melirik dengan tajam ke arah Lady Veiry yang sepertinya akan terus melakukan banding, ia tampak bernegosiasi dengan pengacaranya.

Suara sepatu pentopel yang dikenakannya berbunyi mengarah pada Lady Veiry yang masih tidak terima. Matanya mengarah marah pada pangeran Clinton,

"Ku harap keponakan kesayanganmu itu memaafkanmu." Ucap Clinton dingin,

Lady Veiry berdecak, "Sekali pun aku mati nanti, arwahku tidak akan tenang."

Pangeran Clinton terpengarah, "Harusnya anda dihukum penjara lebih dahulu sebelum dihukum gantung agar anda menyadari kesalahan yang telah anda lakukan." balasnya,

"KAKEKMU! DIA YANG PANTAS MENDAPATKANNYA!!" Lady Veiry berang, berdiri dari duduknya dengan mata yang menyiratkan kebencian mendalam.

Pangeran tampan itu bergeming ditempatnya, ia benar-benar tidak menunjukkan ekspresi apapun. Mulutnya terkunci rapat dan gerak tubuhnya sudah terkontrol dengan rapi.

Seluruh ajudan pangeran Clinton langsung melindungi tuan muda mereka dari serangan Lady Veiry. Wanita paruh baya itu pun langsung dibawa oleh pihak keamanan untuk diantar kembali ke rumah tahanan sebelum masa hukuman gantung yang akan segera dihadapinya.

Bukan, bukan Clinton yang meminta adanya hukuman tersebut. Ia benar-benar tidak ingin melakukan kesalahan-kesalahan saat ini yang berdampak pada dendam di masa depan.

Hukuman serta tuntutan berlapis pada Lady Veiry karena tindakannya sendiri beserta bawahannya yang melakukan kudeta tanpa ada arahan. Menyebabkan beberapa tamu penting seperti raja, ratu dan para putri serta pangeran dari kerajaan lain turut terluka pada malam itu. Kerajaan Lanzwirs dibebaskan dari tuntutan, tetapi tidak bagi Lady Veiry selaku otak dari kejadian itu.

Clinton hanya diminta menghadiri sidang akhir sebagai saksi kunci sebelum darah itu jatuh tepat dihadapan matanya. Dengan seluruh amarah yang ada di dirinya, ia memaafkan semua tindakan Lady Veiry.

Karena hanya maaf lah yang bisa membebaskan dari perasaan amarah yang akan terus tumbuh berkembang hingga kapan pun, Clinton tidak ingin seperti itu. Ia memilih berdamai dengan hatinya, memaafkan Lady Veiry dengan setulus hatinya.

IRREPLACEABLE (Completed √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang