(13)

4.4K 271 25
                                    

Halo, biar semakin baper, jangan lupa untuk putar video di atas ya ;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, biar semakin baper, jangan lupa untuk putar video di atas ya ;)

-DISTRUTTO 13-

Semuanya ikut menoleh, Akela yang paling syok. Bagaimana tidak, Genta datang dengan Kei. Gadis itu terlihat cantik dengan dress selutut yang potongan dadanya rendah sehingga tidak pantas digunakan oleh anak SMA, terlalu dewasa.

Para sepupu Genta yang cowok terutama tampak menikmati, mereka rata-rata mendekati Kei dan mengerubungi cewek itu.

Dini terlihat beberapa kali melirik Akela, gadis itu benar-benar seperti orang ling-lung. Pacarnya datang dengan cewek lain di acara keluarga, seakan-akan Genta sedang membawa pacar baru yang akan ia kenalkan di hadapan keluarganya.

"Kak Kela!" sapa Via yang berlari dari arah pintu rumah, bocah cilik satu ini memang baru selesai melihat keponakannya yang masih balita di ruang keluarga rumah Oma.

"Halo Sayang." Akela mencium pipi Via bolak-balik.

Setelah mengatakan sesuatu yang semakin membuat Akela tertekan, Via kembali masuk ke rumah, gadis cilik itu memang suka dengan balita.

Genta dan Kei sepertinya baru menyadari keberadaan Akela, baru saja Genta ingin menghampiri pacarnya, tangannya keburu ditarik Dini. Wanita itu menegur sang anak, ia gak suka Genta berkelakuan seperti ini, bagaimana kata Oma nantinya.

Setelah meminta maaf dan menjelaskan sedikit mengenai Kei, Genta bergegas menghampiri pacarnya.

"Jangan marah, aku tadi telepon kamu tapi gak diangkat jadi aku kira kamu gak bisa datang makanya aku ajak Kei, lagian orangtuanya lagi gak di rumah dan tante Ela minta tolong gue jagaiin dia." Genta menjelaskannya langsung di depan yang lain.

Akela tersenyum. "It's okay."

Meri mendengus, sepupunya yang satu ini memang susah peka orangnya. "Cewek mana yang gak sakit kalau pacarnya bawa cewek lain bukan dia," sindir Meri sinis, dari dulu ia memang benci dengan Kei, cewek satu ini licik, jelas terlihat dari wajahnya.

Genta terlihat kesal. "Apaan sih Mer? Akela aja biasa kok, lagian Oma yang punya acara enggak papa kenapa lo yang sewot?"

Keenan menggeleng, tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya. Handoko apalagi, ia tidak menyangka sepupunya ini bodohnya sudah kelewatan.

Akela menepuk bahu Meri, mengelusnya pelan. "Enggak papa, lagian hak Genta mau ngajak siapa aja."

Satu yang perlu Genta ketahui, Akela mulai lelah. Malam ini ia benar-benar berada di titik kesabaran terakhir, dirinya bukan cewek murahan yang bisa dipermainkan begitu saja.

Agnes tersenyum kecut. "Gue baru tau kalau seorang Genta Alfonso bisa terlihat begitu pengecut ketika dihadapkan sama cewek murahan kayak dia." Tangan Agnes jelas menunjuk Kei, yang ditunjuk hanya memasang tampang santai, gadis itu sangat tau kalau Genta akan membelanya habis-habisan.

DISTRUTTO 👌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang