(04)

5.1K 312 8
                                    

-DISTRUTTO 04-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-DISTRUTTO 04-

"Jangan marah, nanti kalau udah selesai aku ke rumah kamu," ucap Genta seraya mengusap kepala Akela lembut.

Mata Akela berkaca-kaca. "Harus banget, ya?" tanyanya dengan suara serak.

Genta menghela napas. "Kita sudah bahas ini berulang kali, kali ini aja tolong ngertiin aku."

"Terserah!" teriak Akela final, gadis itu berjalan mendahului Genta dengan cara menghentak-hentakkan kaki. Saat langkah kaki ke empat, Akela tanpa sadar menginjak tali sepatunya yang terlepas, ia hampir tersungkur kalau saja Genta tidak cepat-cepat menolong.

"Marah boleh, tapi pentingin keselamatanmu," ucap Genta sembari mengikat tali sepatu milik Akela.

Akela menatap ke bawah, sosok Genta yang mengikat tali sepatunya tentu membuat hati gadis itu bergembut hebat. Ia benci jika Genta bersikap manis saat ia sedang emosi karena kemarahannya akan berlalu, tapi kali ini ia tidak boleh membiarkan begitu saja.

Setelah memastikan Akela tidak akan tersungkur untuk yang kedua kalinya, Genta berdiri, mengelus kepala ceweknya penuh sayang. "Aku duluan, ya. Kamu hati-hati pulangnya."

"Kamu tega biarin aku pulang sendirian?" Akela berteriak kesal, beberapa murid yang masih berada di parkiran menatap mereka penuh selidik. "Dia bisa pulang sendiri, harus banget kamu anterin dia?" napas Akela mulai tidak beraturan, tanda kemarahannya sudah mencapai ubun-ubun

"Maaf, aku pergi dulu. Pulang rumah kamu langsung ganti baju."

Akela mepererat pegangannya di lengan Genta, tidak ingin melepas.

"Ya udah, hati-hati." Akela menyerah, ia tau kalau Genta tidak akan mengubah keputusan yang sudah ia buat. Cowok itu keras kepala, lebih darinya.

Akela menahan air mata yang hampir jatuh saat melihat Kei memeluk erat pinggang Genta di motor, dirinya tidak mau egois.

Tangan seseorang merangkul bahu Akela. "Kasihan deh ditinggal pacar, lagian kalau dipikir-pikir kenapa ya Genta putus sama Kei dan malah pacaran sama lo?"

Akela menepis tangan Nakula. "Bising lo, Kecebong!"

Nakula terkekeh. "Mereka cuma mau foto bareng doang, lebay banget."

"Tapi itu mantannya, Kula!"

"Terus? Asalkan Genta tau batasnya semua akan aman-aman aja. Lagian lo jangan cemburuan gitu, cowok gak suka. Diputusin nyaho lo."

Akela memukul Nakula kesal. "Gue gak sanggup kalau diputusin, lagian lo juga, jangan doa yang aneh-aneh kenapa?"

Akela merupakan cewek yang susah melepas kebiasaannya, satu tahun sama Genta tentu menciptakan banyak kebiasaan untuknya. Bahkan diusianya yang sudah menginjak enam belas tahun, mantannya baru satu dan itu hubungannya terjadi waktu SMP, tepatnya tiga tahun yang lalu. Makanya selama bersama Genta ia terkadang berusaha menahan egonya, ia tidak ingin mendengar kata putus dari cowok yang sudah seperti candu buatnya.

DISTRUTTO 👌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang