(07)

4.7K 252 3
                                    

-DISTRUTTO 07-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-DISTRUTTO 07-

Hari sabtu telah tiba, setelah berperang dengan mata pelajaran selama lima hari penuh di sekolah, akhirnya Akela bisa pergi bareng pacarnya. Sesuai janji yang dibuat Genta, pagi ini mereka akan kencan.

Sedari pukul tujuh tadi Akela sudah sibuk membongkar isi lemarinya, kalau bisa ia ingin menumpahi seluruhnya agar lebih memudahkan ia mencari baju terbaik dari yang terbaik. Kebiasaan ini masih sulit dihilangkan Akela, gadis itu selalu berusaha menampilkan yang terbaik di depan cowoknya.

Berbagai dress sudah ia coba, dress dapat, ia malah kesulitan menentukan sepatu yang serasi dengan dress-nya. Padahal hanya dua pasang tapi ia tetap bingung sendiri.

"Yang putih aja, cocok sama gaun merah muda lo yang norak."

Akela menoleh. "Ini tuh warna peach tua, bukan pink."

Nakula menggerakan bola matanya hingga berpendar mengelilingi kornea. "Terserah."

"Sejak kapan lo di sini?"

Nakula menyeringai. "Sejak lo ganti baju."

Reflek tangan Akela melindungi bagian dadanya. "Mesum!"

"Percaya aja. Gue di sini sejak lo merhatiin sepatu seolah mereka Genta."

Akela mendelik. "Genta lebih bagus dari sepatu ini." Lalu tangannya terulur, menunjukkan sepatu berpita miliknya. "Jadi menurut lo ini yang cocok sama gaun gue?"

Nakula mengangguk kemudian pergi entah ke mana.

Selesai mempersiapkan diri, Akela mematut diri. Hari ini ia terlihat sangat cantik, rambut yang ia kepang ke samping serta tas selempang yang tersampir manis. Senyum Akela mengembang, semoga hari ini semuanya berjalan dengan lancar.

Pesan masuk datang dari Genta, cowok itu memberitahu bahwa ia sudah sampai. Akela bergegas keluar dari kamar untuk menemui sang pujaan hati.

Di teras, Nakula mengobrol bersama Genta, keduanya memang akrab. Manik milik Nakula bertemu dengan adiknya, cowok itu berdiri, menepuk pelan bahu Genta.

"Kalau gitu gue masuk dulu, princess lo udah datang. Hati-hati nyetirnya, karena permata gue cuma satu di dunia."

Akela tersenyum, perkataan Nakula menghangatkan hatinya. Ia sangat paham betapa sayangnya Nakula padanya. Akela menatap Genta yang terlihat dua kali lebih ganteng dibanding biasa. Genta memakai kaos hitam polos yang dipadukan jin putih serta sneakers hitam. Air liur Akela sudah menetes membanjiri lantai.

"Aku tau, aku memang ganteng. Tapi jangan sampai kayak gitu," tegur Genta. "Mending kita berangkat sekarang."

Akela mengangguk, keduanya masuk ke dalam untuk berpamitan dengan Nakula. Genta menggandeng Akela, membukakan pintu mobil lalu menutupnya. Kemudian cowok itu duduk di belakang kemudi, memakaikan Akela seat belt lalu mengeluarkan mobil dari perkarangan rumah Akela.

DISTRUTTO 👌Where stories live. Discover now