Dua Puluh

2.2K 366 26
                                    

Satu Tahun Kemudian

"Jaefri! I told you before. Don't eat my strawberry...!" Suara Rose memekik ketika ia menyadari bahwa Jaefri tengah terduduk di sofa ruang tamunya sembari memakan Strawberry miliknya. 

Jaefri menoleh sambil terus mengunyah strawberry yang ada ditangannya, matanya menatap Rose dengan jahil. "JAEFRII!" suara Rose terdengar memperingatkan.

Namun Jaefri tetap nekad mengambil buah strawberry selanjutnya. "If you eat my strawberry again..."

"Eum? What you gonna do Rosie?" tanya Jaefri sembari memegang strawberry terakhir Rose di samping wajahnya. 

Rose berjalan mendekat kearah Jaefri,   merebut strawberry terakhir tersebut dan langsung memasukkannya kedalam mulutnya.

Tatapan Rose tak bisa lepas dari Jaefri,  ia masih menatap laki-laki itu dengan kesal sembari terus mengunyah.  Jaefri jadi gemas sendiri dibuatnya. 

Jaefri menarik tangan Rose hingga gadis itu terduduk disampingnya,  Jaefri mencubit pipi Rose gemas. "Gemes banget ini tunangannya siapa ya?" ucap Jaefri bermonolog, sedangkan Rose masih dengan bibirnya yang 'pouting'.

"Ditanyain malah cemberut, eum?"

"Gak"

"Ihh, Rosienya Jae ngambek!" Tangan Jaefri beralih memeluk Rose gemas. Rose yang merasa sesak lantas merenggangkan pelukan Jaefri dan menatapnya kesal.  "Don't eat my strawberry again sir" ucapnya. 

"No, But I will" jawab Jaefri jahil.

Rose hendak bangkit karena sudah tak tahan lagi dengan rasa kesal yang Jaefri berikan kepadanya.  Namun lagi-lagi tangannya di tahan oleh Jaefri hingga pantat Rose kembali menyentuh sofa apartemennya.

"Hari ini aku ada acara sama Brandon" ucapnya.

Rose mengangkat satu alisnya ketika mendengar nama Brandon dari mulut Jaefri, demi apapun ia benci sebuah fakta bahwa Jaefri berteman dengan Brandon yang terkenal badboy nya. 

"Kemana?" tanya Rose.

Jaefri nampak mengalihkan pandangannya,  menghindari tatapan menusuk Rose. "Eau De Vie? Hanya sampai jam delapan sayang" jawab Jaefri dengan nada merengeknya.

Ia tahu bahwa Rose akan melarangnya untuk pergi ke tempat itu. Eau De Vie merupakan salah satu Bar yang ada Sydney, terkenal dengan coctail dan beer mahalnya. Rose semakin tidak suka karena Jaefri akan bertemu dengan Brandon disana.

"Selain Brandon, kamu pergi sama siapa lagi?" tanya Rose. 

"Mungkin Kevin, Kak Jordan, Michelle, dan Kim Jiho" Mata Rose membulat mendengar nama Jiho.

"No"

"Ah, Come on.."

"Memangnya mau ngapain sih kesana? Mau ngerjain tugas? Iya? Jaef,   terakhir kamu mabuk itu minggu kemarin dan kamu perginya juga sama Brandon, apalagi sekarang ada Jiho yang suka nempel-nempelin kamu itu" Rose bangkit dari duduknya dan berjalan kearah dapur untuk mengambil segelas air mineral dingin yang sengaja ia letakkan di kulkas. 

"Kali ini enggak akan mabuk, janji!" ucap Jaefri dengan percaya diri.

"No Jaef, gimana kalo Jiho godain kamu?"

"Enggak akan,  aku bakal cari tempat duduk yang jauh dari dia"

"Disana juga mahal, kamu bakal habisin puluhan dollar cuman buat segelas coctail Jae"

"Rose, please...?" Jaefri nampak memohon.

Rose menghela nafasnya berat, "Aku ikut" ucapnya. Pada akhirnya Jaefri menghela nafasnya dan mengangguk pelanㅡdaripada gak diizinin pergi.

Ant; Butterfly ㅡJaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang