18

20K 1.2K 40
                                    

AUTHOR POV

Lucky pun keluar dari ruang pribadi milik ibunya dan langsung bergegas menghampiri Smith yang tengah duduk di kursi tamu berwarna emas dan bertabur gliter merah dengan berbagai makanan di depannya.

Smith yang melihat Lucky menghampirinya pun langsung menyuruh gadis berambut coklat itu untuk duduk disamping nya.

"Bagaimana?" Tanya Smith datar tanpa menatap Lucky.

"Apanya?" Jawab Lucky singkat seraya mengambil kue bolu yang ada di depannya.

"Tidak jadi," Jawab Smith dingin.

"Oh, ayo- Ucapan Lucky terhenti karena Yang Mulia Ratu datang dan langsung duduk di tengah-tengah Lucky dan Smith.

"Kenapa kue nya masih banyak? Ayo dimakan," Tawar Ratu dengan begitu ramah.

Smith yang merasa canggung pun hanya mengangguk singkat dan segera mengambil kue bolu yang ada di hadapannya.

"Smith, bolehkah saya minta tolong kamu untuk selalu menjaga Lucky?" Tanya Ratu tiba-tiba yang mulai mencairkan suasana.

"Tentu saja Ratu, saya akan selalu menjaga Lucky," Jawab gugup Smith yang langsung melirik Lucky.

###

Setelah selesai menikmati jamuan kue, Lucky dan Smith langsung pamit pulang kepada Ratu. Mereka berdua segera menaiki mobil dan bergegas menuju ke Academy kembali.

Di sela-sela perjalanan, Smith selalu curi2 pandang kepada Lucky. Smith bingung mengenai perasaan nya kepada Lucky.

Lucky yang merasa di perhatikan pun menjadi risih dan segera menoleh ke arah Smith.

"Smith, kenapa liatin aku dari tadi?" Tanya Lucky seraya menghela nafas kesal.

"Oh tidak, aku hanya ingin bertanya padamu," Jawab Smith sedikit gugup.

"Apa?" Tanya Lucky dengan wajah serius.

"Kalau aku suka sama kamu, kamu juga suka sama aku gak?" Tanya Smith dingin yang sukses membuat Lucky merasa dunianya berhenti berputar.

###

Setelah sampai di Academy, Lucky langsung bergegas untuk masuk ke kamar nya. Dirinya saat ini benar-benar merasa malu sekaligus bahagia mendengar ucapan Smith saat di mobil.

Setelah Smith berkata seperti itu, tubuh Lucky tidak memberikan respon apa pun kecuali pipinya yang bersemu berwarna merah.

Saat Lucky telah tiba di kamar, tubuhnya langsung ia jatuhkan ke kasur. Sembari mengingat kata-kata Smith yang selalu terngiang dalam pikirannya.

"Kalau aku suka kamu, kamu juga suka sama aku gak?" Ulang Lucky dalam hati.

"Bodohnya aku, kenapa aku gak langsung jawab 'iya' aja," Ucap Lucky pada dirinya sendiri.

Ya tentu saja, setelah Smith mengucapkan kalimat itu, Lucky tidak memberikan respon apapun. Yang ada malah kecanggungan diantara mereka.

Disisi lain.

"Bodohnya aku, kenapa harus bicara seperti itu pada Lucky," Ucap lelaki berambut coklat dengan mata biru menyala yang tampak frustasi.

"Bicara apa?" Tanya wanita berambut pirang yang tentunya berada tidak jauh dari Smith.

"Kau bicara apa pada sahabat ku? Apa kau menyakiti hatinya? Atau malah kau membuat hatinya berbunga-bunga," Ulang wanita berambut pirang yang tak lain adalah Stefani.

"Apa kau menembak Lucky? Oh astaga kau benar-benar membuat hatiku hancur Smith," Ucap suara cempreng yang begitu besar yang tak lain adalah suara milik Belle.

RUBY'S ACADEMY (END)✔️Where stories live. Discover now