7

27K 1.6K 29
                                    

"Aku ingin makan pizza, burger, dan hot dog, dan juga dengan soda," Ucap Belle dengan penuh semangat. Lalu tiba-tiba sebuah cahaya muncul di meja makan kami.
-
-
-
-
-
AUTHOR POV

Lucky terkejut karena tiba-tiba meja makannya mengeluarkan cahaya. Dan ia dibuat terkejut kembali ketika cahaya itu mengeluarkan berbagai makanan yang diucapkan oleh Belle.
"Bagaimana bisa?" Ucap Lucky yang masih tidak percaya. "Tentu saja bisa, ini dunia sihir. Semua bisa dilakukan," Ucap Belle seraya memakan burger nya.

"Mau mencoba Lucky?" Tawar Stefani dengan ramah. "Tentu saja," Ujar Lucky dengan penuh semangat. Lalu Lucky pun mencoba dengan cara yang sama dengan yang Belle lakukan.

"Aku ingin makan ramen berukuran jumbo dan minum teh hijau hangat," Seru Lucky dengan wajah yang berbinar-binar. Setelah itu, meja makan mereka kembali bersinar dan mengeluarkan ramen jumbo beserta teh hijau hangat pesanan Lucky.

"Aku ingin kentang goreng dan teh hangat," Ucap Stefani tenang yang membuat Lucky dan Belle terkejut..

"Apa kau hanya memesan itu Stef?" Tanya Belle dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Kau tidak akan kenyang malam ini Stef," Timpal Lucky seraya memakan ramen jumbo nya.

"Aku cukup kenyang dengan makanan ini, kalian lanjutkan lah memakan makanan kalian," Ujar Stefani seraya meminum teh hangat nya. Lucky dan Belle pun hanya ber-oh ria dan mengangguk.

Makan malam pun selesai, semua murid kembali ke asrama dengan perut yang kenyang. Begitu pun dengan Lucky, Belle, dan Stefani. Mereka bertiga langsung bergegas keluar dari aula dan menuju asrama. Saat hendak melangkah kan kaki keluar aula, Lucky tidak sengaja menabrak seorang pemuda berambut coklat.

"Bugh,"

"Ah maaf, aku tidak sengaja," Ucap Lucky dengan wajah takut dan khawatir.

"Tak apa," Ucap pemuda itu  dingin seraya melirik ke arah Lucky.

"Astaga, dia Smith. Dia lebih tampan jika menggunakan seragama berwarna hitam seperti ini," Ucap Lucky dalam hati.

"Aahh Smith," Teriak Belle yang langsung membuyarkan lamunan Lucky. Saat Smith mendengar teriakan Belle, dirinya langsung bergegas pergi dari tempat itu.

"Bisakah kau tidak teriak Belle? Lagipula teriakan mu membuat dia pergi," Ucap Stefani enteng. Belle yang kesal pun hanya melirik Stefani dengan wajah ditekuk.

Mereka bertiga pun langsung melanjutkan perjalan menuju asrama. Perjalan mereka kali ini penuh dengan candaan, karena Stefani tidak henti-henti nya menggoda Belle dan membuatnya marah. Hal itu malah membuat Lucky dan Stefani tertawa terbahak-bahak.

Mereka bertiga pun kembali menjadi pusat perhatian, kali ini Stefani hanya bersikap acuh. Mungkin dia sudah mulai terbiasa, pikir Lucky.

Saat akan memasuki lift, Lucky di kaget kan dengan suara seorang pria yang ternyata itu Royan. "Lucky, kau dipanggil ke ruangan Ms. Zella sekarang," Ucap Royan yang hanya dibalas anggukan oleh Lucky.

Lucky pun segera berjalan kembali ke arah gedung academy, suasan sangat sepi karena para murid sudah kembali ke asrama mereka masing-masing. Tak perlu waktu lama, akhirnya Lucky sudah berada di depan ruang Ms. Zella. Tanpa banyak berpikir, Lucky pun segera mengetuk pintu besar berwarna merah tersebut.

"Tok tok tok,"

"Masuk," Ucap suara yang menurut Lucky itu adalah suara Ms. Zella. Saat Lucky membuka pintu, ia melihat Ms. Zella sedang duduk di sofa dengan santai.

"Kemari, duduklah," Ucap Ms. Zella dengan ramah. Lucky pun segera duduk disamping Ms. Zella dengan perasaan canggung. Ms. Zella yang mengetahui apa yg dipikirkan oleh Lucky, langsung membuka suaranya lagi.

"Santai lah Lucky, tak perlu malu seperti itu," Ucap Ms. Zella dengan suara yang lebih ramah dari sebelumnya. Lucky pun hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan kepala academy tersebut.

"Aku menyuruh mu kesini karena aku akan memberitahu mu jadwal untuk pelajaran besok, kau akan masuk kelas pemula. Dan saat aku melihat seragam mu, sepertinya kau memiliki bakat elemen es. Elemen es di academy ini sangat jarang di temui, hanya ada 3 orang dan salah satunya adalah dirimu," Ucap Ms. Zella yang membuat Lucky bingung dan sedikit terkejut. Mengetahui kebingungan pada wajah Lucky, Ms. Zella pun mulai melanjutkan ucapan nya.

"Aku tahu kau saat ini sedang kebingungan dengan apa yang kau lihat, apalagi dengan seragam para murid disini yang memiliki banyak warna. Akan ku beritahu, seragam yang ada di academy ini sesuai dengan bakat mereka. Itu semua sudah di atur oleh takdir mereka masing-masing. Warna abu-abu untuk bakat elemen petir, Warna kuning untuk elemen tanah, warna silver untuk elemen angin, warna ungu untuk elemen roh, warna biru untuk elemen es, warna cyan untuk elemen air, warna hitam untuk teleport, dan yang terakhir warna putih untuk membaca pikiran," Ucap Ms. Zella dengan panjang lebar.

"Lalu, besok saya harus menuju kemana untuk memulai pelajaran Ms?" Tanya Lucky dengan hormat.

"Bukannya kau satu kamar dengan murid pemula? ikuti saja mereka," Ucap Ms. Zella yang dibalas anggukan oleh lucky. Ucapan itu juga menjadi akhir dari pertemuan Ms. Zella dengan Lucky.

Setelah selesai dengan Ms. Zella, Lucky pun keluar dari ruangan mewah tersebut dan segera berjalan menuju asrama. Entah karena Lucky yang tidak berhati-hati atau karena memang nasib nya yang sial, ia menabrak seorang pemuda untuk kedua kalinya.

"Bugh,"

"Ah maaf, saya tidak sengaja. Mungkin ini karena saya yang sedang terlalu banyak pikiran," Ucap Lucky dengan tegang.

Pemuda yang ditabrak Lucky ternyata menutupi wajah nya menggunakan topeng yang justru malah membuat Lucky penasaran.

"Kenapa kau memakai topeng di academy?" Tanya lucky yang sukses membuat pemuda tersebut segera berjalan cepat menghindari Lucky dengan masuk ke dalam gedung academy.

Tanpa banyak berpikir dan melupakan rasa penasarannya, Lucky pun segera melanjutkan perjalanan nya menuju asrama. "Kenapa banyak sekali kejadian aneh disini ya tuhan, bisa-bisa aku jadi gila di negri yang bernama wunderinsel ini," Batin Lucky dengan nafas gusar.
-
-
-
-
-
"Aku menemukan mu," Batin pria bertopeng dan seketika itu, dirinya menghilang dari academy.

______________________________________
Disisi lain

"Tuan, aku sudah menemukannya. Ia sekarang berada di academy itu," Ucap pria bertopeng dengan senyum yang menyeramkan.

"Kalau begitu, siapkan rencana kita," Ucap pria yang dipanggil tuan dengan tawa yang sangat menyeramkan.

"Aku mendapatkan mu, akan ku ambil benda itu darimu," Lanjutnya dengan suara yang lebih keras dan menyeramkan.

Setelah itu, pemuda bertopeng pergi dengan hormat meninggalkan tuannya.

Pic Stefani

Jangan lupa vote n comen kawan:)

RUBY'S ACADEMY (END)✔️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum