10

24.3K 1.4K 31
                                    

Saat ini Ms. Zella sudah berada di academy, tepat nya di ruangan pribadi nya. Ms. Zella tampak berpikir keras bagaimana caranya untuk menyampaikan semua ini pada Lucky, sedangkan Lucky saat ini baru saja memulai pembelajaran nya sebagai seorang penyihir.

"Mungkin aku akan memberitahunya nanti setelah selesai makan siang," Gumam Ms. Zella.

#

LUCKY POV

Saat ini aku berada di dalam kelas bersama Stef dan Belle, dan tentunya juga dengan murid pemula lainnya. Kelas ini sangat luas, sangking luasnya mungkin dapat menampung 500 murid sekaligus. Tapi kelas ini hanya ditempati oleh 100 murid. Dan saat ini adalah pembelajaran sejarah bagi murid pemula.

"Apakah pembelajaran sejarah disini sama seperti di bumi? membosankan," Batinku.

Lalu datanglah seorang guru laki-laki berkepala botak, ia mengenakan pakaian yang ditutupi dengan jubah berwarna emas.

"Selamat pagi anak-anak. Saya dengar disini ada murid baru? silahkan kedepan untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu," Ujar Pria berkepala botak tersebut seraya menaruh buku nya di meja.

Aku pun hanya diam, sebenarnya aku malu untuk maju ke depan. Lalu tiba-tiba Stef dan Belle menarikku dengan kasar untuk segera maju ke depan memperkenalkan diri.

"Untung temen," Gumamku

Aku pun maju kedepan lalu memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama ku Lucky, salam kenal," Ucap ku dengan nada ramah.

"Baiklah Lucky, perkenalkan nama saya Mr. Vincent," Jawab guru berkepala botak itu setelah itu langsung menyuruh ku untuk kembali duduk.

Terdengar banyak suara bisikan saat aku kembali duduk. Aku yang sudah terbiasa dengan hal itu pun hanya cuek bebek.

Pelajaran pun mulai berlangsung, guru botak itu menjelaskan berbagai hal yang menurut ku membosankan. Saat sudah selesai menjelaskan tentang senjata, guru itu lalu menjelaskan sejarah Wunderinsel. Entah kenapa aku merasa tertarik dengan cerita guru botak itu, aku pun mendengarkannya dengan saksama.

"Wunderinsel merupakan dunia bagi para penyihir. Wunderinsel dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu wilayah penyihir putih dan yang satunya lagi adalah wilayah penyihir hitam. Dahulu kala tepatnya 100 tahun yang lalu, penyihir putih dan penyihir hitam sangat akrab dan melindungi satu sama lain. Tetapi, semenjak hilang nya Leo sang penerus penguasa penyihir hitam, penyihir hitam jadi mencurigai penyihir putih. Penyihir hitam menuduh penyihir putih yang telah menyembunyikan Leo supaya kekuasaan penyihir hitam semakin melemah. Tentu saja hal itu yang membuat penyihir hitam dan penyihir putih berseteru sampai saat ini. Para penerus penguasa kerajaan hitam selalu ingin membunuh penguasa penyihir putih untuk balas dendam. Sampai akhirnya muncul lah  sebuah ramalan bahwa salah satu putri dari Ratu Penyihir Putih akan menyatukan Wunderinsel kembali dan tentunya akan menghancurkan penyihir hitam. Hal tersebut membuat para penyihir hitam semakin dendam dan bersumpah akan membunuh putri dari Ratu Penyihir Putih," Jelas guru kepala botak yang bernama Mr. Vincent itu dengan panjang lebar. Karena aku yang mulai tertarik dan ingin mengetahui kisah selanjutnya, aku pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Pak, apakah putri dari Ratu Penyihir Putih itu sudah dibunuh?" Tanya ku seraya mengangkat tangan.

"Tentu belum, ramalan itu akan terjadi. Sampai sekarang kami pun masih mencari keberadaan putri tersebut," Jawab Mr. Vincent seraya mengakhiri pelajaran karena bel pergantian pelajaran telah berbunyi.

"Kring...kring...kring,"

"Sekarang waktunya apa?" Tanyaku pada Stef dan Belle.

"Kelas elemen," Jawan mereka kompak.

Setelah itu masuklah seorang wanita cantik berambut biru cerah. Wanita tersebut bernama Ms. Lili. Ya, aku mengetahui nya karena tadi Belle sempat memberitahuku.

"Selamat Siang anak-anak, hari ini kita akan melihat perkembangan dari elemen kalian masing-masing," Ucap Ms. Lili lalu menunjukku untuk segera maju kedepan.

"Kau murid baru kan, akan aku tes kau memiliki bakat elemen apa. Tetapi kurasa kau memiliki bakat elemen air karena rok mu yang berwarna cyan, atau mungkin yang lain karena ada taburan gliter di sekeliling rok mu," Lanjut Ms. Lili yang hanya ku beri senyum tipis dan segera maju ke depan.

Saat ini aku sudah berada di depan seluruh murid di kelas. Didepan ku saat ini terdapat meja yang di atasnya terdapat ember yang penuh dengan air.

"Kau, cobalah konsentrasi dan angkatlah air yang berada di dalam ember sana. Dan ingat satu hal, tanpa menyentuh nya," Ucap Ms. Lili yang penuh dengan penekanan.

Aku pun menurut, aku segera menutup mataku dan berkonsentrasi. Aku membayangkan bahwa air yang ada dihadapanku itu melayang, lalu setelah itu ada angin tipis yang menerpa wajahku. Dan seketika itu semuanya bertepuk tangan. Aku yang penasaran pun segera membuka mata, dan apa yang aku lihat ini ya dewa. Aku melihat air yang berada di depan ku terangkat membentuk pusaran kecil.

#

Saat jam pembelajaran selesai, kami semua langsung menuju aula untuk melaksanakan makan siang. Bagian yang paling ditunggu-tunggu.

Aku, Belle, dan Stef pun berjalan menuju aula sambil bersenda gurau seperti biasa. Lalu tiba-tiba ada yang mencolek bahuku, akupun menoleh dan mendapatkan wanita berambut merah yang pernah menabrak ku.

"Ada apa?" Tanya ku dengan wajah yang sedikit terkejut.

"Hmm, apakah aku boleh bergabung dengan kalian?" Tanya wanita berambut merah itu dengan ramah.

"Tentu boleh, siapa nama mu?" Kali ini yang menjawab adalah Stefani.

"Namaku Maggie," Jawab wanita berambut merah tersebut.

"Jadi kau Maggie?" Sahut Belle dengan nada sinis.

"Sudahlah Bel, yang lalu biarlah berlalu. Mari bergabung lah dengan kami," Ucap ku dengan ramah yang hanya dibalas anggukan oleh Belle dan Maggie.

Kami berempat pun berjalan bersama memasuki aula dan langsung menempati tempat seperti biasanya, tentunya ketambahan Maggie yang saat ini duduk dengan kami. Kami pun memesan makanan kami masing-masing.

Karena Ms. Zella tidak bisa hadir, jadi makan siang kali ini berlangsung lebih cepat.

Aku yang sedang sangat lapar segera memesan sup ayam, teriyaki, kentang goreng, sandwich, dan latte coffe.

Lalu Belle juga memesan berbagai macam makanan yang porsinya lebih banyak dari ku, yaitu sup kentang, ramen, hot wings, nasi goreng, jamur goreng, kentang goreng, dan 2 soda.

Lalu Stefani yang makannya sedikit hanya memesan sup jagung, salad, dan teh hangat.

Sedangkan Maggie, ia memesan ayam goreng, burger, pizza, es krim, dan choco coffe. *author nya ngiler sendiri bayangin makanannya😂*

Setelah perut kami sudah terisi sepenuhnya, kami pun segera kembali ke asrama. Saat aku sedang berjalan, tiba-tiba ada yang berteriak memanggil nama ku. Aku pun menoleh dan mendapati Anne yang sedang berlari memanggil namaku.

"Lucky, Ms. Zella memanggil mu ke ruangannya," Ujar Anne dengan nafas ngos-ngosan.

"Untuk apa?" Tanya ku dengan ekspresi bingung.

"Entahlah, sepertinya ini penting," Jawab Anne seraya pergi meninggalkan ku.

"Teman-teman, sebaiknya kalian kembali ke asrama duluan, nanti aku menyusul," Seru ku seraya pergi meninggalkan Stef, Belle, dan Maggie.

"Kenapa tiba-tiba perasaan ku jadi gak tenang gini ya," Batinku.

Pic Ms. Lili *bayangin aja kalo Ms. Lili nya pake baju sante, wkwk*

Makasih buat yang udah baca. Maaf kalo radak kagak jelas soalnya mood nya author lagi jelek karena doi, wkwk canda/plak.

RUBY'S ACADEMY (END)✔️Where stories live. Discover now