Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

Bab.8

134K 6.4K 220
Penulis: NevNov oleh NevNov
                                    

Jovanka mengamati mendung yang menggantung dari tempatnya berdiri. Kecemasan terlihat di wajahnya. Ia lupa membawa jas hujan dari rumah. Tadi pagi sempat terpikir untuk mampir ke minimarket, dan membeli jas hujan plastik. Namun, ia lupa.

"Kamu izin pulang cepat mau ke mana, Jo?" tanya Irma, saat melihat Jovanka mengemasi barang-barang sebelum waktu kerja berakhir.

"Ada perlu, penting."

Jovanka enggan mengatakan, jika keperluannya adalah bertemu dengan seorang sahabat sewaktu kuliah. Sahabatnya baru pulang dari Eropa setelah bertahun-tahun menetap di sana. Seperti yang dijanjikan, sahabatnya akan mentraktir makan di restoran hotel bintang lima. Di sinilah ia, menatap teras lobi kantor dengan perasaan khawatir akan hujan. Handphone bergetar, terlihat nama Mika di layar. Jovanka menggeser layar terbuka, dan meletakkan handphone di telinga.

"Jojo, kamu enggak ingkar janji, kan?" Suara Mika yang melengking menembus pendengaran Jovanka.

"Nggaklah, ini sudah mau jalan ke sana," jawab Jovanka, sambil melangkah melintasi parkiran menuju motornya.

"Baiklah, kita ketemu di sana. Jangan lupa bawa pacar, ya?"

Ucapan penutup dari Mika membuat Jovanka tertawa miris. Mika tahu jika dirinya sudah bertunangan, dan pasti menduga ia akan membawa sang tunangan ke acara reuni. Tidak ada yang tahu jika Mahendra bukan lagi kekasihnya. Mendesah pasrah, Jovanka memacu motor menuju hotel. Sial baginya, saat motor memasuki halaman parkir hotel, hujan mulai turun. Meski sudah berusaha secepat mungkin untuk berteduh, tetap saja kemeja dan rambutnya basah. Badannya sedikit menggigil saat memasuki lobi hotel yang berpendingin. Sambil mengibaskan rambutnya yang basah, ia memencet tombol di lift, menuju lantai tiga. Restoran tempatnya janjian berada di sana.

Mika mengirim pesan akan datang telat, karena terjebak macet. Demi untuk mengurangi rasa dingin dan menjaga penampilan agar lebih enak dilihat, Jovanka mengelap rambut dengan tisu sebelum masuk ke dalam restoran. Tersentak kaget saat sebuah suara yang ia kenal menyapanya.

"Jojo?"

Ia mendongak dan menatap mata hitam kebiruan milik Max. Selanjutnya apa yang dikatakan Max membuatnya tak percaya. Masih dalam keadaan bingung, ia digandeng masuk dan dikenalkan sebagai calon istri sang CEO. Jovanka berdiri gemetar dalam rangkulan Max, serta menerima tatapan membunuh dari Amarisa. Ia bahkan sama sekali tidak mengerti, apa yang terjadi.

"Kamu berani membawa gembel ini datang?" desis Amarisa sengit.

Max memandangnya sekilas. "Jangan mengatakan hal yang buruk tentang calon istriku, Amarisa. Dia seribu kali lebih baik darimu."

Pembelaan Max pada Jovanka membuat Amarisa melotot marah, sementara Steve terdiam sambil memandang wanita yang berdiri di sebelah sepupunya. Bersikap seolah-olah tidak kaget dengan kedatangan Jovanka yang tiba-tiba.

"Ayo, duduk di sini, Sayang. Kenalkan dulu, ini Pak Johanes," ucap Max, menarik lembut bahu Jovanka, mengenalkannya pada Pak Johanes.

"Wah-wah, kejutan manis," ucap Pak Johanes sambil menaikkan sebelah alis, saat Jovanka mencium punggung tangannya.

"Apa kabar, Pak?" sapa Jovanka gugup.

"Baik. Sini duduk."

Pak Johanes menunjuk kursi di dekatnya, yang semula tempat Max. Mau tidak mau Steven menggeser duduknya, dan membiarkan Max bersebelahan dengan Jovanka.

"Katakan padaku, Max. Kamu melepas Amarisa demi gadis ini?" tanya Pak Johanes terus terang.

Dengan tenang, Max meraih tangan Jovanka dan mengecupnya. "Cinta itu buta, Pak. Dan hati saya jatuh pada gadis ini dengan membabi-buta," ucapnya pelan. Memandang Jovanka yang menunduk.

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada Nev Nov, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh Nev Nov
@NevNov
Setelah dikhianati sang tunangan dan demi melunasi utang, Jovanka set...
Buka akses bab cerita baru atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 50 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @NevNov.
SANG PENGANTIN BAYARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang