13. Jarak

5.5K 294 24
                                    

Author POV

Tepat seminggu Biru dan Elsa memutuskan untuk memberi sedikit jarak.

Bukan apa-apa, Elsa yang akan menghadapi ujian sekolah memutuskan untuk banyak belajar.

Sedangkan Biru uring-uringan tak jelas karena tak betah berjauhan dari gadis yang notabennya sudah jauh terbiasa mengisi harinya.

Saat di temui di kelaspun Elsa akan mengacuhkannya dan tak menggubris Biru yang mengajaknya berbicara sehingga Biru akan menyerah dan pergi dari kelasnya dengan berbagai ancaman.

Seperti

"Oh gitu, gw cari perhatian cewek lain tau rasa"

"Sayang, beneran loh aku mau cari cewek lain"

"Sama Nanda bisa ketemu, giliran sama gw gk mau. Lo anggep gw apa sih? Putus aja gimana?"

"eh nggak. Bercanda. Belajar lagi gakpapa aku tungguin ya?"

"Sayang, pegel banget. Pijitin"

"Kemaren gw jalan sama cewek cantik, dia tiba-tiba deketin gw. Yaudah mumpung lo gak peduli sama gw, ya gw lanjutin"

"Tuh kan, lo gak marah. Berarti udah gak sayang sama gw"

Itulah beberapa yang Biru ucapkan kalau bertemu Elsa, selain ngerengek pasti mengancam.

Tapi Elsa yang udah kebal tak peduli Biru bertingkah seperti apa.

Tapi seminggu berturut-turut Biru tetap usaha meyakinkan Elsa bahwa dia tak akan mengganggu belajar Elsa dan tak harus memberikan jarak.

Dan tak ada bukti, yang Biru lakukan hanya mengganggu Elsa belajar dengan tingkahnya yang kekanakan.

Tapi dengan tingkahnya itu, Elsa merasa beruntung karena merasa terhibur oleh Biru yang merayunya walaupun dengan sekuat tenaga dia menahan untuk luluh dan mencubit gemas Biru.

Seharian ini Elsa menunggu kehadiran Biru di kelasnya yang seperti biasa untuk mencari perhatian padanya. Tapi, sampai Bel istirahat berbunyi Biru tak hadir di dalam kelasnya.

Elsa mulai merasa cemas, tak biasanya Biru menghilang tanpa jejak seharian.

Biasanya walaupun tak bisa ke kelas, dia tetap menghubunginya via chat karena kalau panggilan telpon pasti tak akan Elsa angkat.

Dan Elsa sudah berkali-kali melihat hpnya berharap ada notif yang akan membuatnya lega tapi tak ada satupun dari Biru untuk mengabarinya.

Kalau begini, Elsa rasa dia akan terganggu dan membuat pikirannya menjadi tak fokus untuk memperhatikan gurunya menjelaskan di depan kelas.

"Elsa. Lo kenapa?"
Bisik teman bangku yang ada di sampingnya bertanya.

Elsa hanya menggeleng dan menunduk ke laci yang ada di bangkunya. Dia masih cemas kkepada Biru.

"ELSA. PERHATIKAN SAYA!"
Sentak Pak Dean yang membuat Elsa kaget.

"Iya maaf pak"
Ujar Elsa spontan hormat sambil nyengir.

Semua orang memperhatikannya tertawa. Sejujurnya Elsa gugup mendapat bentakan, tapi karena terlalu gugup dia bertingkah konyol.

"DIAM SEMUA! PERHATIKAN SAYA LAGI"
Ujar Pak Dean menjelaskan lagi.

Tak berapa lama, Elsa yang masih menunggu dan memperhatikan kedepan kelas walaupun pikirannya kemana-mana di kagetkan lagi oleh suara ketukan pintu dikelas.

Dan munculah seseorang yang sedari tadi Elsa khawatirkan.

Elsa khawatir Biru sakit atau terjadi sesutau yang membuatnya tak mau menghubunginya.

Masa Sekolah 2✅Where stories live. Discover now