6. Teror?

189K 7.6K 148
                                    

SELAMAT MEMBACA

" Kamu terlalu ajaib untuk disebut perempuan "

•••••

Lusya baru saja menyelesaikan ritual membersihkan sekujur tubuhnya. Dengan sebuah handuk melipat di atas kepala. Ia duduk di depan meja rias mengeringkan rambut menggunakan hairdryer di tangannya. Saat sedang asik dengan benda itu, tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari ponsel. Perhatiannya teralih, lanjut menekan tombol off pada hairdryer tersebut beralih maraih benda pipih di atas nakas. Dahinya mengernyit, menatap asing layar ponsel yang menunjukkan pesan dari nomer misterius.

 from:08567XXXXXXX

 Gue tunggu lo besok di belakang gudang sekolah. Awas aja kalo lo nggak dateng!


Bukannya takut atau merasa cemas. Lusya malah menggangap orang seperti itu sangat ketinggalan jaman. Dirinya tidak akan mudah tertipu oleh tukang tipu semacam itu.

"Huh, dasar orang gila! beraninya kok lewat SMS" cibir Lusya lalu melemparkan benda pipih tersebut asal, lebih memilih melanjutkan aktivitasnya.

* * *

Kring..... Terdengar bunyi bel istirahat berbunyi nyaring hingga seluruh penjuru SMA Antariksa. Semua siswa berhamburan segera menunju tempat andalan mereka, kantin.

Sehingga pada saat jam istirahat berlangsung, pasti kantin akan dipadati oleh seluruh murid-murid yang tengah kelaparan. Karena peningnya menerima setiap mata pelajaran.

Saat ini, Trio Cecan sedang asik duduk di meja kantin sambil menikmati seporsi batagor dengan lahapnya. Ya, siapa lagi kalo bukan Lusya, Catherine, dan Audrey. Mereka bertiga larut dalam hening fokus pada makanan masing-masing.

Ting! (suara notofikasi dari ponsel berbunyi). Lusya melihat layar, nampak sebuah pesan membuat dahinya berkerut. Masih dengan nomor kemarin, tetapi kali ini orang itu bersikeras meminta untuk menemuinya sekarang juga. Gadis itu bangkit dari tempat duduknya, lalu pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang menatap Lusya bingung.

"Lo mau kemana Sya?" tanya Audrey.

Langkah Lusya terjeda, beralih menatap Audrey "Belakang gudang," jawab Lusya singkat.

Lusya menghentikan langkah, sampai ke belakang gudang. Suasananya terlihat sangat sepi karena memang jarang sekali dipakai. Sehingga sangat lembab, gelap dan kotor. Banyak debu juga sarang laba-laba berceceran di lantai dan langit-langit gudang.

Ia menyapukan pandangan ke seluruh ruangan. Tapi tetap saja nihil. Tidak ada tanda-tanda adanya orang disini. Saat Lusya ingin beranjak keluar dari ruangan, tiba-tiba saja pintu ruangan tertutup dan terkunci.

"Siapa pun yang ada di luar buka pintunya!" teriak Lusya dari dalam gudang.

"Hahaha.. rasain lo, mampus di dalem situ sampek tikus-tikus yang ada di situ gigitin lo!" cerca seorang dari balik pintu.

"Lo siapa?" tanya Lusya asing akan suara gadis pelaku semua ini.

"Gue? lo nggak perlu tau. Yang jelas mulai dari sekarang lo harus jauhin Orlando! Dia itu punya gue," balasnya dengan nada bicara dinaikkan satu oktaf.

"Siapa juga sih yang mau deket sama cowok abal-abal kayak dia," balas Lusya sambil terus menggedor pintu menumpahkan kekesalan.

"Dasar Cabe! lo itu udah kecentilan di depan cowok gue. Sekarang selamat bersenang-senang sama tikus di dalem situ," ucap si gadis misterius, lalu terdengar langkah kaki menjauh. Sekarang hanya Lusya sendirian di dalam gudang. Ia tidak bisa apa-apa. Tidak mungkin ia harus berteriak-teriak sampai suaranya habis untuk meminta bantuan. Bodohnya lagi, gadis itu meninggalkan ponselnya bersama kedua sahabatnya. Gadis itu memilih pasrah, duduk di sebuah bangku hingga tak terasa ia pun terlelap di dalam gudang.

Suamiku Bad Boy ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang