8 - Girls Day Out.....and A Boy

7.7K 309 5
                                    

I think that I would die without you, I think that I am falling for you

A simple equation of love wouldn't be so hard.

Ringgo 5 - MJ

***

Tidak ada pembicaraan apa pun setelah waktu itu. Iqbaal tidak mengkonfirmasi lagi mengenai acara mereka Jumat ini. Sasha juga tidak mau bertanya karena males nanti kelihatannya dia yang kepengen ketemu banget. Ya dia pengen ada kegiatan di waktu luangnya, tapi kan nggak seputus asa itu sampai harus ngemis ke Iqbaal juga. Toh dia bisa melakukannya sendiri kalau dia mau.

Hari ini, Sasha sudah sarapan di restoran, kemudian dilanjutkan dengan berenang di hotel. Hampir sebulan ada di hotel ini dan dia tidak pernah mencoba fasilitas apapun di hotel, seperti gym dan kolam renang. Sesudah berenang, dia siap-siap karena Yori dan Zulfa akan mengajaknya nonton nanti. Senang banget karena minggu ini ada mereka yang bisa diajak jalan-jalan.

Ketika sedang ngeblow rambutnya, ada ketukan di pintu kamarnya. Ia mengintip dari lubang intip pintu, ada Iqbaal berdiri di sana. Kenapa dia datang? Sasha segera membuka pintu, "Ada apa, Baal?"

"Kamu belum siap?" Iqbaal melihat Sasha dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sasha masih memakai celana pendek, kaos oblong, dan rambut yang masih setengah basah.

"Mau ke mana emang?" Sasha kebingungan, "Kamu ikut juga ya jalan-jalan sama Yori dan Zulfa?" tebak Sasha.

"Jalan-jalan sama Yori dan Zulfa?"

"Iya, hari ini aku mau jalan sama mereka."

"JALAN SAMA MEREKA?" nada suara Iqbaal meninggi.

"Iya. Kenapa emangnya?" tanya Sasha polos.

"Hari ini kamu harusnya jalan sama aku. Ini Jumat. Ingat?" Iqbaal mulai tidak sabar.

Sasha memutar bola matanya, berusaha mengingat apa dia punya janji dengan Iqbaal, "Kayaknya aku nggak janjian sama kamu, deh."

Iqbaal menarik napas kesal, "Udah masuk dulu, deh. Dilihatin orang nggak enak." Ada beberapa orang yang baru keluar dari lift dan akan melewati mereka.

Sasha mundur beberapa langkah karena didorong pelan oleh Iqbaal. Ih, belum diijinin masuk, udah langsung masuk aja, sih.

"Kan aku udah bilang Jumat ini aku temenin kamu. Kamu kan merengek-rengek kesepian. Udah aku kasih waktu lho ini buat nemenin kamu sampai jadwal di Jakarta aku batalin."

"Merengek-rengek?" Suara Sasha pun meninggi karena dia merasa tidak pernah merengek minta ditemenin Iqbaal, "Kapan aku merengek minta ditemenin kamu, hah?"

"Ya waktu itu. Waktu kamu nekat mau ke Jakarta."

"Terus kenapa kalau aku mau ke Jakarta? Aku nggak nyuruh kamu batalin acara kamu di Jakarta demi aku." Sasha melipat tangannya di dada.

"Ya tapi nggak masuk akal aja kamu mau bolak-balik ke Jakarta. Bikin capek aja."

"Kamu aja tiap off bolak-balik Jakarta. Sehat-sehat aja tuh kamu sampai sekarang. Kenapa sewot kalau aku mau ke Jakarta!"

Karena aku nggak mau kamu ketemu Dodot, Sha! Tapi kata-kata itu ia telan sendiri, "Ya udah jadi jalan nggak kita?"

"Aku nggak perlu jalan sama kamu. Hari ini aku ada janji sama Zulfa dan Yori. Lagian berasa bikin janji sama aku, tapi konfirmasi lagi aja nggak. Emang aku bawahan yang kamu bisa perintah-perintah!" Sasha menghembuskan napas kesal.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang