limabelas

8.7K 409 3
                                    

12.15
Merek telah selesai dua oprasi. "Haah akhirnya" lenguh manda panjang menarik tangannya keatas. Reihan yang melihat itu mengulum senyum lebar. "Terimakasih atas bantuan kalian, kalian luar biasa" puji dokter vivi mengulurkan tangan pada manda dan reihan.

"Ah, tidak dokter, kita semua bekerja sama dan berkat anda pula, oprasi ini lancar" tutur reihan, melepaskan jabatan tangannya. Dokter vivi hanya tersenyum memperlihatkan gigi putihnya. "Baik kalau begitu, saya permisi dulu" pamitnya. "Baik dok" balas manda agak sedikit menundukkan kepala.

"Anda ingin makan siang bersama?" tanya reihan pada manda.

"Ah tidak, saya ingin sholat terlebih dahulu,  anda?-" jeda 2 detik "tidak sholat dokter?"

"Ah, saya akan sholat nanti, saya akan menunggu anak saya dahulu"

Manda menganggukan kepala. "Baik kalau begitu, saya duluan, assalamualaikum" ujar manda.

"Wa'alaikumussalam".

***

13.10
Manda menemui Reihan, untuk mengantarkan makan siang. Makan siang? Untuk reihan? Sedang apa dirinya, kenapa tiba tiba membawakan makanan?

Manda, masuk kedalam ruangan reihan. "Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Nadila?- belum sampai?"

"dia tidak jadi datang hari ini, ia diajak neneknya untuk menemui omanya dibandung"

Nenek, panggilan untuk orang tua reihan, dan oma panggilan untuk orang tua lisa.

"Anda?- ada perlu nona?" tanya reihan. "Ahh tidak, saya kesini- mengantar ini untuk anda" ujarnya, mengangkat kotak makan. "Untuk saya?" tanya reihan memastikan, membuat manda mengangguk.

"Anda?- ingin berdiri terus disitu atau ingin duduk?" tanya reihan.

Tentu saja duduk. Aku sudah pegal berdiri sejak tadi mendengar penuturanmu. Batin manda, memutar bola matanya jengah.

"silahkan" titahnya, menyuruh manda duduk dikursi pasien yang berhadapan dengan dokter.

"saya membawakan makanan ini, ingin mengucapkan terimakasih, karna anda sudah banyak membantu saya" ujarnya, menyodorkan kotak makan.

Reihan nampak bingun dengan sikap manda. Membantunya apa? Kapan reihan membantunya? Ia tersenyum geli, ia ingin menjahili manda.

"kapan saya membantu anda?" ujar reihan meledek.

"anda membantu saya melakukan oprasi persalinan"

"saya tidak membantu anda, saya membantu dokter fandi mengantikan tugasnya, dan itu tidak hanya anda, saya membantu dokter vivi juga, dan beberapa perawat bedah disana"

"kalau begitu, terimakasih atas ajakan makan siang anda dan teraktiran makan siang hari itu"

"saya tidak memtraktirmu, itu permintaan putri saya" ujarnya sedikit tertawa.

Oh sungguh, menyebalkan sekali dokter ini? Sombong sekali dia. Oh mengapa bodohnya aku berniat mengantar dan membawakan makanan ini untuknya? Oh ya ampuun, sungguh tak ada manfaatnya. Batin manda, menangkupkan bibirnya kedalam.

Reihan, tertawa kecil, melihat manda yang mulai kesal karna dirinya. Oh sungguh, manis sekali dirinya jika sedang kesal, dan senang sekali dirinya bisa mengerjai manda seperti ini?

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu, dan silahkan nikmati makanannya dokter" ujarnya lembut dengan senyum yang dipaksakan.

"Ah ya, silahkan" ujar reihan mempersilahkan.

Apa? Sungguh? Dia tidak ingin merubah ucapannya tadi? Dia sungguh ingin aku pergi? Oh, kenapa nasibku harus begini? Ah, sia sia diriku. Batinnya kesal sekaligus sedih.

Tbc Yeey.
Sorry lama update.
Jangan lupa vote ya. Gratis kok 👍

THE DOCTOR is MY IMAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang