empat

11.1K 577 3
                                    

Reihan telah selesai mengurus pemakaman Lisa - Almh. Istri reihan. Kemudian ia segera kembali kerumah sakit untuk membawa bayi kecilnya pulang.

Sampai dirumah, ia sudah disambut oleh ayah, ibu dan ibu mertuanya.

Jangan tanya dimana ayah lisa. Ia sudah meninggal sejak lisa menginjak bangku kelas 11. Ayahnya meninggal akibat kecelakan.

Rina - ibu reihan, ia menghampiri putranya yang sedang menggendong cucu kecilnya di ambang pintu. Rina menangis mencium kening putra semata wayangnya itu.

Sedih, itulah yang dirasakan seorang ibu ketika melihat anaknya susah. Reihan memberikan Nadila pada Siska - ibu, mertua. Reihan kemudian memeluk ibunya.

"Sudah ibu jangan nangis, rei gak papa kok rei bisa," Ujar reihan yang mencoba menenangkan Rina. Rina semakin mengeratkan pelukannya.

"Rei," Ujar rina lirih. Reihan memegang kedua bahu rina. "Rei gak apa, udah ya ibu jangan nangis nanti cantiknya ilang lho", gurau reihan memecah kesedihan tidak lupa disekanya air mata rina yang sedari tadi sudah mengalir begitu derasnya.

Rina tersenyum. Reihan lantas pergi ke siska. "Maa, reihan mau minta izin ke mama, biar reihan yang rawat Nadila ya". Mendengar permintaan reihan tadinya siska menolak.

Namun setelah diyakinkan oleh reihan bahwa dia juga berhak atas Nadila akhirnya dengan berat hati siska menyetujuinya.

"Tolong, jaga baik² Nadila ya, mama percaya sama kamu, jangan biarkan dia merasa sedih atau kesepian", ujar sisak sembari memeluk Menantunya.

"Reihan janji ma".

"Mama pamit pulang dulu ya", ujar Siska mencium kening reihan. Reihan mengangguk tidak lupa reihan mencium punggung tangan siska. Disusul kedua orang tua kandung reihan.

ketiga orang tua itu kini meninggalkan reihan dan anaknya.

*Tbc hehe.

Jumpa lagi kita, semoga cerita kali ini seru ya wkwk. Jangan lupa vote ya gratis kok.

THE DOCTOR is MY IMAM ✔Where stories live. Discover now