satu

26.8K 721 8
                                    

"Hah, hari ini banyak banget praktek." gerutu nabila, manda yang melihat sahabatnya hanya terkekeh pelan.

"Oh, iya man? Lo jadi pulang cepet?"

"jadi, Ayah nyuruh aku pulang cepet"
Nabila yang mendengar penuturan manda mengangguk pelan.

Sudah lama ia berada di kantin dengan nabila, bahkan dua mahasiswa itu telah menghabiskan beberapa porsi makanan yang jika dihitung bisa untuk beberapa orang, diliriknya arloji yang melingkar dipergelangan tangan kirinya ternyata sudah jam 2 siang, mata manda terbelalak ia sudah terlambat 35 menit untuk pulang kerumah, pasti ayahnya sudah menunggu nya. Manda kemudian berdiri dari kursinya dan beranjak untuk pergi.

"Aku pamit duluan ya, udah telat. Assalamualaikum", pamit manda dengan tergesa². "Eh, iya Wa'alaikumussalam".

Sesampainya dirumah, dan dengan sekuat tenaga manda mendobrak pintu yang tertutup rapat, ia masuk tanpa mengucapkan salam.

"Ayah?! Ayah?! Ayah dimana?!." teriak manda khawatir, tiba² dari belakang ayahnya sudah menjewer telinga kanannya.

"a-a-a sakit sakit", keluh menda.
"masuk rumah teriak²! Udah kaya dihutan aja! Salam dulu!", ujar herman tegas - ayah manda.

Herman masih menjewer manda dan menggiringnya untuk duduk di sofa ruang keluarga. Herman tidak habis pikir dengan kelakuan putrinya itu, tapi mau bagaimana lagi? Tingkahnya terkadang memang seperti itu, padahal itu sudah bukan ukuran anak SMA yang dapat bertingkah layaknya anak SD. Herman hanya bisa menggeleng geleng kan kepalanya pelan.

"duduk!", titah herman. "iaa ayah, ini mau duduk tapi lepasin dulu, susah duduknya sakit juga kuping manda yah", gerutunya sembari menahan sakit akibat telinga yang dijewer oleh ayahnya itu. Herman melepaskan tangannya dari telinga manda, kemudian duduk disamping anak semata wayang nya itu.

"kamu cepetan siap² habis itu kita ziarah ke makam bunda", ujar herman dengan senyuman.

"siap pak bos!", jawab manda antusias. "manda mandi dulu ya.." ujarnya kemudian mencium pipi kanan kiri herman.

15:20

"man? Udah siap belom?", Tanya herman dari ruang tamu. "iya ayah sebentar lagi nanti manda turun kok!" Teriaknya dari kamar yang berada dilantai atas, maklum jika apa apanya lama, namanya wanita bilang untuk bersiap 5 menit tapi 5 menitnya wanita bisa dipakai naik haji haha.

Tuk! Tuk! Tuk! Suara hentakan kaki manda yang menuruni tangga terdengar keras. "Ayah, ayok berangkat manda udah siap." Ucap manda tergesa².

"Saaayaang hati hat-" Brruuk!! "ti".
Manda terjatuh dari tangga, Herman yang melihat menyeringitkan wajah kemudian. "Hahahahah" tawa pria setengah paruh baya itu menggelegar menggema keseluruh ruangan melihat putrinya tergelosor ke lantai. Mungkin kebiasaan orang Indonesia gitu kali ya? Ketawa dulu baru ditolong? Wkwk just kidding hehe

"haduuh saaaakiitt" lirih manda yang berusaha bangun, Herman menghampiri putrinya dengan menahan tawa.

"sini biar ayah bantu", ujar herman sembari membantu manda berdiri.
"Ayah ini, udah tau anaknya jatuh bukannya kaget, sedih, prihatin, apa ditolongin kek, malah diketawain" kesalnya, manda mengerucutkan bibirnya kedepan.

"Haha maaf maaf abisnya lucu"

"lucu dari hongkong, ihh ayah ada ada aja dehh"

"habis kamu ga ati ati sih"

"kan manda tadi buru² yah takut ditinggal, ayah pula yang ngeburu buru manda" omelnya tiada henti, membuat ayahnya terkekeh pelan.

"yaudah yok berangkat" ajak herman.

Mereka berdua kemudian pergi untuk berziarah memakam monika - ibu manda. Belum sampai di tempat tujuan. Perjalanan mereka terhentikan karena tidak sengaja manda dan herman bertemu dengan seorang pria paruh baya yang memblokir jalan mereka.

*bersambung hehe..

Makasih buat kalian yang udah mau baca cerita author wkwk.
Semoga kalian suka ceritanya ya. Jangan lupa komen. Semua komentar negatif dan positif kalian sangat penting buat author. Wkwk.

Jangan lupa vote ya. Gratis kok

#wattys2018

THE DOCTOR is MY IMAM ✔Where stories live. Discover now