sembilan

9.8K 471 5
                                    

Mereka sudah tiba dilobi rumah sakit.
"Oh iya man, maaf aku duluan ya, udah ditunggu dokter burhan diruangnnya"

"Oh iya, aku juga duluan ya mau nganterin nadila". Irfan mengangguk.

Mereka sudah tiba didepan ruangan reihan. Manda tidak berani masuk, jantungnya berdegub kencang. Ia tak siap bertemu dengan reihan.

Oh ada apa ini? Kenapa setiap bertemu dengan reihan jantungnya selalu berdegub? Siapa sebenarnya reihan? Apakah pemimpin sirkus yang membuat jantungnya terus menari mengikuti gerakannya? Hah dasar bodoh.

Manda menggelengkan kepalanya. Ia tersentak.

"kakak? Kok diem? Ayo masuk" Nadila menarik tangan manda untuk masuk. Dengan terpaksa ia mengikuti nadila dan mencoba menetralkan jantungnya. "iyaa, iya sayang".

Tok! Tok! Tok!.. "Masuk" ujar reihan dari dalam ruangan.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Reihan melihat putri kecilnya datang langsung berlari dan menggendong nadila.

"putri kecil papa, dari mana? Kok lama banget?"

"tadi, dila nunggu kakak manda dateng" tutur Nadila seraya menyengir kuda. "papa?" panggilnya. Dan yang dipanggil hanya berdehem. "aku ikut kakak manda ya pa?" ujar nadila membuat manda dan reihan terpekik kaget.

"gaboleh dong sayang, kakak manda kan mau kerja nanti kamu ganggu"

"tapi dila bosen paah, nunggu diruangan papa" rengek nadila.

"Nadila sayang, disini aja ya, nanti kalo kakak manda udah selesai kamu main lagi sama kak manda ya?" bujuk reihan.

"Turunin dila!!" tegasnya. Reihan menurunkan putrinya. Kemudian nadila berlari memeluk manda. "kakak! Aku ikut sama kakak ya?" pinta nadila memasang pupy eyesnya. "NADILA!!" tegas reihan.

Nadila takut bentakan reihan. Namun ia tak menghiraukannya. Ia masih bersikeras membujuk manda agar mengizinkan ikut bersamanya. Manda terseyum simpul dan menyeimbangkan dirinya dengan nadila.

"Boleeh, tapi janji gaboleh nakal oke?" ujar manda mengacungkan jari kelingkingnya. Nadila mengangguk antusias kemudian jari kelingkingnya dipautkan dijari manda.

"tapi nona manda?" Tanya reihan kikuk. "Ah tidak apa, saya bisa mengerti keadaannya" Jawab manda lembut. Reihan mengangguk.

"Yaudah yuk ikut kakak" ajaknya. "ayook kak" jawab nadila. "kalau begitu kami permisi dulu Assalamualaikum" pamitnya. "Wa'alaikumussalam" jawab reihan.

Eheh TBC

Sorry lama update. Lagi sibuk authornya wkwk. Jangan lupa vote ya gratis kok.

THE DOCTOR is MY IMAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang