21. Masih Sama (REVISI)

1.2K 127 21
                                    

"Apa lo gak papa kalo gue pacaran sama Malik?" tanya Risa hati-hati.


Malam ini, mereka sedang berada di kamar Ara. Dan kegiatan Ara yang sedang bermain game online terganggu akibat pertanyaan Risa.

gue gak papa kok Ris, paling hati gue yang kenapa-napa. Jawab Ara dalam hati.

"Maksud lo?" tanya Ara.

"Gue beneran suka sama dia, Ra. Seminggu dari gue kenal dia, gue sama dia langsung jadian." ucap Risa bohong.

Risa mungkin senang, namun tidak dengan Ara. Entah kenapa mendengar perkataan Risa, membuat hatinya teriris. Ia mulai bertanya-tanya, apa hati Mik juga sakit saat tau dirinya berpacaran dengan Rian? Entahlah.

"Coba aja, lo kan lagi deket sama Kak Adrian, mungkin dia bisa menjadi penyembuh luka dari yang Malik kasih ke elo." saran Risa.

Coba-coba, lo kira Kak Adrian bahan tester? Luka gue gak seringan itu buat disembuhin Ris. Lo gak akan tau rasanya gimana. Gumam Ara dalam hati.

Tanpa berniat menjawab saran Risa, Ara segera tertidur tak mau membahas Malik ataupun Adrian lebih lama.

----

Satu kesadaran yang Ara rasakan sepanjang dua bulan ini adalah hampa. Antara masih menjejak tanah dan melayang. Hari berlalu, waktu bergerak, cuaca berubah namun hati Ara tetap patah hati. Begitulah perasaan yang dijalaninya selama dua bulan belakangan.

Kemana semua kepribadian penghibur dan ceria miliknya?

Masih ada. Hanya hati yang berubah. Andai sepuluh bulan lalu, Malik tidak menyatakan cintanya, andai saja selama delapan bulan ini dia tidak dekat dengan Malik. Mungkin hatinya masih utuh, semuanya selalu ia andai andaikan. Penyesalan, selalu datang diakhir.

Tak ingin bersedih sedih lagi, Ara segera menuju kamar mandi. Tak mau Risa menunggunya terlalu lama.

Ara menyambar tas punggung abu abu miliknya, serta kunci mobilnya. Menutup pintu kamar, lalu menuruni tangga untuk bertemu dengan keluarganya yang sudah pasti berkumpul di ruang makan seraya menikmati sarapan pagi.


"Pagi." sapa Ara.

"Anak siapa nih kok disini?" tanya Andra dengan nada jenaka.

Mendengar pertanyaan Andra membuatnya kesal namun juga tertawa, memang terkadang papanya ini selalu bisa menghibur orang.

"Anak si Andra tau gak si? Yang kekanak kanakan itu, tapi so soan tegas gitu deh. Kesel gue." ejek Ara.

"Andra Wilson mah gak mungkin kekanak kanakan, dia udah pasti tegas, ganteng lagi kaya anak muda." sombong Andra.

"Papa gue mah Andra Cahyono." ejek Ara lagi.

"Sembarangan lu! Nama bagus bagus diganti Cahyono." Andra pun mendengus kesal membuat beberapa orang tertawa.

Mereka pun melanjutkan makannya, tak mau berdebat hal yang tidak penting.

FriendzoneWhere stories live. Discover now