4. Kecelakaan (NEW)

2.1K 315 209
                                    

Sebelum membaca ada baiknya kita memvote part ini dahulu. Vote dimulai:"

Enjoy the reading! Aku harap kalian suka❤.

****

Ketika merelakan seseorang yang disayang untuk bersama yang lain, sebenarnya hati sedang berbohong.

----

Tapi mending, sih, gue dibayarin, jadinya, kan, gak malu-malu banget. Batin Ara dalam hati

"Yaelah, masih mending gue bayarin. Makasih, kek," ucap mantan Ara—Adi.

Keberuntungan gak berpihak sama gue, ya? Jogging, sendirian. Beli ice cream, gak bawa uang. Pengennya di traktir doi, malah ditraktir mantan. Ya Allah. Gerutu Ara dalam hati.

"Makasih," ucap Ara ketus. Dan segera meninggalkannya. Belum sempat pergi tangannya sudah ditahan oleh Adi.

"Gue tau, Ra. Lo gak bisa maafin gue karena kesalahan gue di masa lalu, gue sendiri nyesel, Ra. Ninggalin lo gitu aja, gue emang gak pantes buat lo, Ra." ucap Adi lirih.

Sebisa mungkin Ara menahan tangisnya saat bertemu kembali dengan lelaki yang sedari dulu ia rindukan.

Flashback on

Siapa sih yang gak seneng bisa pacaran sama Adi Pratama Natanegara? Lelaki idaman di SMP Garuda Most wanted boy nya SMP Garuda. Memiliki rahang yang kokoh, bibir merah, alis tebal, mata yang coklat dan tajam. Wajah yang tampan memiliki blasteran IndonesiaInggris.

Ia senang sekaligus heran bisa pacaran dengannya. Karena menurut Ara, dibandingkan gadis lain ia itu tidak ada apa-apanya. Dan ia tak menyangka bisa pacaran dengannya, karna sedari kecil ia dan Adi hanya sahabat tak pernah ada rasa cinta sedikitpun bila memang ada mungkin hanya rasa sayang sebatas sahabat. Tak lebih.

Sampai suatu ketika Ara melihat Adi dan Bella sedang makan bersama, mengobrol dan sesekali mereka tertawa bahagia bersama.

Dan pada saat itu lah muncul ketakutan dan keraguan yang dirasakan Ara. Ketakutan akan sebuah kehilangan, dan keraguan akan perasaan kekasihnya padanya.

Ara yang melihat itu hanya diam mematung saja di depan kantin sekolah. Rasanya ia ingin menangis sejadi jadinya namun tak bisa, karna baginya percuma saja menangisi lelaki bajingan seperti Adi.

Ara pun menegarkan dirinya, dan berjalan perlahan menuju bangku dimana Adi dan Bella duduk.

Sadar akan kehadiran Ara, Adi pun berdiri dan menyuruhnya duduk disampingnya.

"Bel, kenalin ini Aradila," ucap Adi pada Bella.
"Ra, kenalin ini Bella," lanjutnya pada Ara.

"Gue Bella," Bella pun tersenyum, bukan senyum tulus. Melainkan tersenyum meremehkan.

Ara sudah tau bahwa Bella menyukai Adi, semuanya terlihat begitu jelas dari cara Bella memandang Adi.

"Aradila," ucap Ara singkat.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Adi jarang membalas chatnya, tak pernah ada waktu sedikitpun untuknya, selalu saja bersama Bella. Tiba-tiba Adi mengajaknya ketemuan disalah satu taman dekat perumahan Ara.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Ara sesampainya di taman.

"Gue mau minta maaf, Ra. Gue gak bisa lanjutin hubungan kita lagi," ucap Adi sambil menundukkan kepalanya.
"Gue suka sama Bella, Ra." lanjut Adi dengan kepala yang semakin dalam ditundukkannya.

FriendzoneWhere stories live. Discover now