20. Badmood (REVISI)

1.2K 126 34
                                    

"Kalau mau modus bilang aja, gak usah pake nabrak-nabrak segala." goda Rian, yang tak sengaja Ara tabrak tadi.


"Ish! Apaan sih?!" ucap Ara malu.

"Kemaren ngusir aku, sekarang malu-malu."

Bagi lelaki itu, membuat pipi Ara menjadi kepiting rebus adalah hal terfavorit miliknya sekarang.

"Tau, ah! Kamu mah gitu." kesal Ara lalu meninggalkan Rian yang tertawa gemas melihat tingkah kekasihnya.

"Baru dateng muka udah kaya kepiting rebus, gimana Charlie Puth mau klepek-klepek sama lu" ejek Resha yang hanya dibalas pelototan tajam dari Ara membuatnya diam.

"Kenapa, Ra? Mantan ngestalk lu?" Tanya Ella.
"Atau Charlie Puth gak bales dm lu?" sambung Kinara dengan nada jenaka namun tak dibalas apapun oleh Ara.

"Paling gak dibeliin donat lima kotak." Jawab Lia asal membuat Ara mendengus kesal.

Yakali? Gak mungkin lah gue kesel cuma karna gak dibeliin donat lima bungkus. Toh kalau mau gue pasti bakal dibeliin sekalian sama pabriknya. Tapi, pabriknya gak bisa gue makan buat apa dibeli? Batin Ara meracau tak jelas.

"What happen? Aya naon?" Tanya Hilda berusaha menghibur Ara namun gadis yang sedang badmood itu hanya menatapnya sekilas dan lebih memilih tidur daripada meladeni orang-orang yang menurutnya hanya akan menganggu moodnya menjadi lebih buruk.

Ngeliat muka Malik bikin gue badmood. Batin Ara

Akhirnya Hilda, Resha, Kirana, Lia dan Ella membiarkan Ara tertidur pulas walau pelajaran sedang dimulai. Ya, emang dasar kebluk sih.

"Siapa yang tertidur dipelajaran Ibu?!" sindir Bu Amel yang tertuju pada Ara membuat gadis itu segera bangun karna kaget. Beberapa temannya pun spontan memperhatikannya.

"Ehh-ada ibu," ucap Ara cengar cengir tak jelas membuat Bu Amel mendengus kesal.

"Udah puas tidurnya, Ra? Hmm?" tanya Bu Amel yang sudah siap memarahi Ara.

"Belum bu, hhe. Makanya jangan ganggu biar saya puas tidurnya". Ucap Ara seolah tak berdosa membuat beberapa temannya kaget dengan ucapannya.

"Lanjutin tidur di toilet! Sebelum itu kamu bersihkan semuanya hingga tak ada kotoran sedikitpun! Silahkan keluar!" geram Bu Amel.

"Lah bu? Ngapain saya bersihin toilet? Buat apa ada pembersih sekolah kalo saya yang disuruh bersihin toiletnya? Males ah bu." protes Ara kini membuat teman-temannya ingin tertawa melihat wajah geram Bu Amel.

"Kamu katanya anak baik-" belum sempat Bu Amel menyelesaikan ucapannya Ara sudah lebih dulu mencela. "Saya mah gak pernah merasa jadi anak baik bu, biasa aja sih ya."

"Aradilaaa! Sekarang keluar sekarang juga! Bersihkan tolet wanita ibu tidak mau tahu!" teriak Bu Amel kesal.

"Ibu gak mau tahu? Terus saya harus ngasih tempe gitu biar ibu mau? Keluarga saya bukan tukang tempe bu, jadi gak bisa ngasih ibu tempe se enaknya." jawab Ara masa bodo dengan perkataannya.

Malik yang melihat kekonyolan Ara tertawa seraya tersenyum tipis.
Kita kapan bisa konyol-konyolan bareng lagi? Batin Malik.

FriendzoneWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu