1. Hari Ibu (NEW)

5K 462 326
                                    

Sebelum membaca ada baiknya kita memvote part ini dahulu. Vote dimulai:"

Enjoy the reading! Aku harap kalian suka❤.

****

Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita.

----

Sabtu, 22 Desember 2018.

Hari dimana banyak seorang anak merayakan hari ibu.

Mengucapkan semua permohonan maaf yang menyentuh hati ibunya.

Mengupdate status tentang ibu, serta mengucapkan kata-kata manis kepada ibunya.

Berusaha jadi anak yang berbakti, dan berusaha membanggakan ibunya.

Tapi semua itu tidak berlaku bagi seorang Malik Adelardo Achilles. Kenapa tidak? Karena ibunya sudah tiada. Wanita tangguh yang melahirkannya itu, sudah bahagia di alam sana.

Hanya sebuah kenangan bersama ibunya yang membuatnya selalu menangis merindukan kasih sayang seorang ibu.

Sungguh beruntung bagi kalian yang masih memiliki ibu. Sayangi dia selagi ada, tak perlu berjanji hanya perlu berusaha menjadi anak yang berbakti.

Ara menghela napas pelan melihat Malik yang sedari tadi termenung, tatapannya kosong, ekpresinya sangat menunjukan kerinduannya pada sosok ibu.

Bahkan, senyuman manis di bibir pria itu telah tergantikan dengan senyuman pahit.

Ara pun menepuk kedua bahu Malik, prihatin. "Mal, lo jangan kaya gini, dong. Gue ikut sedih ngeliatnya."

"Gue kangen orang tua gue, Ra." balas Malik lirih.

Malik pun menghela nafas panjang, kembali melihat langit langit di atap rumahnya.

"Lo tau? Kadang gue ngerasa iri sama orang-orang yang masih bisa dapet kasih sayang dari orang tuanya, pelukan, dan perhatian. Gue juga pengen kaya mereka, Ra." Malik tersenyum lirih, mati-matian ia berusaha menahan cairan bening yang memaksanya untuk keluar.

"Orang tua gue masih ada, Mal. Mereka juga udah anggep lo kayak anak mereka sendiri. Mereka aja gak pernah bandingin kasih sayang nya ke gue, sama ke lo." balas Ara.

"Mereka nganggep lo anaknya, lo juga harus bisa nganggep mereka orang tua lo. Meskipun gue tau, orang tua gue, sama orang tua lo beda. Tapi setidaknya dengan adanya orang tua gue, lo masih bisa ngerasain kasih sayang orang tua, meskipun itu bukan orang tua kandung lo." lanjut Ara seraya tersenyum manis.

Mendengar suara lembut Ara selalu membuatnya tenang. Ia memperhatikan mata biru gadis itu, yang entah kenapa selalu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Makasih, Ra... Makasih karena selalu nemenin gue saat gue ngerasa udah gak punya siapa-siapa lagi. Lo selalu support gue saat gue merasa putus asa. Lo selalu setia di samping gue pada saat semua orang ngejauhin gue. Berkat lo gue selalu semangat jalani hari-hari gue." ucap Malik lalu tersenyum tulus yang selalu membuat hati Ara mengahangat.

"Mal, lo inget gak ucapan gue waktu kita masih kelas 2 SD?" tanya Ara.

Flashback on...

22 Januari 2010

Malik sangat membenci hari itu, tanggal itu, dan bulan itu.

FriendzoneWhere stories live. Discover now