18. Keributan (REVISI)

1.2K 154 27
                                    

"Ara?" ucap seorang laki-laki heran.


Ara pun melepaskan headsetnya agar lebih jelas mendengar suara orang itu.

"Eh, kak Adrian. Lo kok disini?" sapa Ara dan bertanya.

"Dihukum, sambil nemenin pacar tersayang."

Ucapan Rian membuat pipi Ara merona entah kenapa.

"Ciee blushing." ejek Rian.

Ara pun mendengus kesal mendengar ejekan Rian, namun setelah itu mereka tertawa entah kenapa.

Saat tengah asyiknya bersender dipohon dan duduk di rerumputan, tiba tiba kesantai Ara dan Rian terganggu akibat ada seseorang yang menjewer kuping mereka cukup kencang.

"Bapa tadi nyuruh hormat ke tiang bendera! Bukan pacaran disini Riannn!!" geram Pak Budi.

"Cepet kamu hormat di tengah lapangan atau Ibu panggil papa kamu?!" ancam Bu Tri.

Ara dan Rian pun mengelus telinga mereka yang terasa sakit. Dengan malas mereka berjalan ke tengah lapangan, dan hormat pada tiang bendera.

Maaf anak-anak, ibu ada masalah sedikit tadi sama temen kamu." ucap Bu Tri sesampainya dikelas.

Malik pun mengangkat tangan kanannya, meminta izin. "Bu, saya mau ke toilet." Bu Tri hanya mengangguk sebagai jawaban.

Karna sudah diberi izin, Malik segera keluar dari kelas. Tujuannya itu lapangan, bukan toilet. Itu hanya kebohongan belaka saja, agar diberi izin oleh Bu Tri.

"Gue seneng ngeliat lo seneng. Tapi kenapa gue ngerasa lo gak adil, Ra? Lo nerima Adrian yang baru lo kenal dua bulan, tapi lo nolak gue yang udah jagain lo belasan tahun?" ucap Malik saat melihat Ara dan Rian mengobrol bersama dan sesejali mereka tertawa bahagia, entah menertawakan apa.

Satu sekolah sudah tau hubungan antara Rian dan Ara, begitu juga dengannya. Banyak yang beranggapan mereka sangat cocok, ada juga yang tidak suka. Maklum, setiap kita hidup pasti ada yang suka dan ada yang tidak.

Tak ingin larut dalam perasaan, karna Malik bukanlah adem sari. Ia segera kembali pada kelasnya.

"Inget lo gak punya hak apapun untuk ngelarang dia deket sama cowo lain. Lo cuma sahabatnya." tutur Gatra saat Malik melihat kedekatan Ara dan Rian.

"Harus gimana lagi gue? Dia bukan milik gue lagi, gue emang gak punya hak buat ngelarang dia deket-deket sama cowo lain." jawab Malik.

"Pas kemaren ngedeketin cewe lain, sekarang Ara ngebales perbuatan lo, wkwk. Karma is real bro." ejek Danny.

Semuanya tak akan bisa kembali seperti semula, semuanya sudah hancur dan kacau. Namun, ia akan berusaha membuat keadaannya seperti semula.

"Kalian kok bisa disini?" tanya Malik, heran.

"Mau ngecengin pacar dong. Emang lo, pacarnya ULER." ejek Gatra menekan kata 'uler' yang tak lain adalah julukannya Risa.

"Dia manusia, bukan uler." kesal Malik.

"Tapi kelakuannya bangsat, kaya uler." Malik lebih memilih tidak meladeni ejekan Gatra. Karna, bisa panjang urusannya.

FriendzoneOnde as histórias ganham vida. Descobre agora